29

15.2K 1.2K 108
                                    


¤¤¤

"Akhhh..." Teriak Jungkook menggema seisi kamar.

"Baby" teriak Leon dan mengetuk pintu kamar dengan Brutal.

"Hyungiehh..Ssakitt..hikseu" isak Jungkook, dia berusaha bangkit dan berjalan menuju Ranjang, namun rasa sakitnya begitu terasa.

Leon semakin dibuat khawatir dengan isakan dan teriakan Jungkook, maka dengan inisiatif sendiri dia mendobrak pintu kamar.

Leon mematung melihat bercak darah disana, dia melihat Jungkook yang tergeletak disamping ranjang dengan darah yang mengalir dari bahunya.

"Panah" ucap Leon, kemudian melihat kearah Jendela kamar yang terbuka.

Dia melihat sosok dengan pakaian serba hitam, dan alat panah ditangannya. Bertengger dengan apik disalah satu pohon yang tak jauh dari Mansionnya.

"Shibal" umpatnya dengan keras, membuat orang itu langsung pergi entah kemana.

"Maafkan saya Tuan Muda, saya tidak sengaja membuat anda terluka" gumam orang berpakaian serba hitam itu setelah loncat dari pohon yang dia pijak.

Leon langsung mencabut panah itu dan melihat sebuah surat yang digulung dianak panah tersebut, dia mengambil surat itu namun tak langsung membukanya.

Dia mengangkat tubuh lemah Jungkook, keluar dari kamar dan langsung disambut heboh oleh Bodyguard yang ada disana.

Leon memberi kode kepada semua Bodyguardnya untuk mencari tau siapa yang berani menyakiti kesayangannya, bahkan hingga terluka dan tak sadarkan diri.

Dia masuk kedalam mobil, dan diantar oleh supir yang tadi mengantar Jungkook. Dia berusaha menahan darah yang terus mengalir dari Bahu Jungkook, dengan Jas dasi yang masih dia pakai.

"Baby, aku mohon bertahanlah" lirih Leon, tak sadar dia meneteskan airmatanya.

Dia memeluk tubuh lemah Jungkook begitu erat, peduli setan dengan baju mahalnya yang terkena noda darah. Leon tak henti-hentinya bergumam, sesekali dia akan mencium kening sayang istrinya.

"Paman cepatlah"

"Ini sudah diatas rata-rata Tuan"

"Percepat lagi, sebelum terjadi sesuatu dengan istriku Brengsek" marah Leon, sementara sang supir hanya diam karena dia sudah terbiasa mendapat Umpatan dari Leon.

Sesampainya dirumah sakit, Leon langsung membawa Jungkook kedalam ruangan pemeriksaan. Selama diperiksa Leon menemani Jungkook, dia tak lepas menggenggam tangan Jungkook yang tak terluka.

"Dok cepatlah"

"Sabar Tuan"

"Sabar bagaimana, Istri saya banyak kehilangan darah Brengsek" teriak Leon.

Dokter bername tag Uci itu pun hanya memutar matanya malas, seandainya saja Leon bukan pemilik Rumah sakit tempatnya bekerja, mungkin dia sudah Membungkam Mulut Leon dengan kapas yang ada noda darah Jungkook.

"Sudah Tuan"

"Terimakasih Dok"

Dokter itu mengangguk, kemudian keluar dari Ruangan Jungkook.

"Baby, aku minta maaf" ucap Leon mengusap lembut pipi Jungkook, sementara sang empu masih tetap menutup matanya.

"Seharusnya aku tidak mengatakan hal itu, dan menerima dengan baik bekal yang kamu bawa"

"Aku benar-benar minta maaf, Honey"

Brakk !!

Pintu ruangan dibuka kasar, dan Arthur lah pelakunya.

MR.LEONATHAN✅ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang