23

16.1K 1.2K 88
                                    

¤¤¤

Garrel kembali ke Mansion sendirian dan tak mendapati kedua Tuan Besar dirumah itu, dia bertanya pada Maid dan Bodyguard tapi jawaban mereka sama, yaitu tidak tau.

Dia pun berjalan menuju lantai atas, dan membulatkan matanya kala melihat Leon sedang duduk didepan pintu kamarnya dengan menyembunyikan wajahnya dilipatan Lututnya.

Garrel berjalan mendekati Leon, kemudian berjongkok. "Leon" ucapnya mengusap lembut bahu Leon.

Leon yang merasakan seseorang menyentuhnya pun mendongkakkan kepalanya, kemudian mengusap wajahnya.

Garrel yang melihat mata bengkak Leon pun mengerutkan keningnya, kemudian menatap intens Leon yang menatapnya datar.

"Kau kenapa tidur disini? Dan kenapa matamu bengkak? Apa kau menangis?" Tanyanya, Leon hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Dimana Jungkook?" Tanya nya lagi, Leon tidak menjawab tapi airmatanya turun membasahi pipinya.

"_astaga, kenapa kau malah menangis? Apakah Jungkook Terluka?" Tanyanya, Leon mengangguk sebagai jawaban.

"Leon bicaralah, kau ini memiliki mulut gunakanlah dengan baik" kesal Garrel karena sejak tadi hanya mendapat anggukan dan tatapan datar Leon.

"Dia..."

"Dia salah paham" ucapnya parau, kemudian menatap lurus kedepan.

"Kenapa kau tidak masuk saja dan jelaskan semuanya? Kenapa malah tertidur disini?"

"Dia mengunci pintunya"

Garrel memutar matanya malas, kemudian berjalan menjauhi Leon dan mengambil sesuatu.

"Apa kau lupa jika pintu ini ada Kunci Duplikatnya?" Tanya Garrel menyerahkan Kunci Duplikat pintu kamar itu.

Leon berdiri, kemudian mengambil Kunci itu dan langsung masuk kedalam kamar. Sedangkan diluar, Garrel menggelengkan kepalanya melihat Leon.

"Amazing Kim Jungkook...hanya karena dia seorang Kim Leonathan menjadi Bodoh" ucapnya bertepuk tangan, setelah itu turun kembali menuju lantai bawah.

Saat sampai dibawah, ternyata yang lain sudah pulang dan sedang berkumpul diruang tengah.

"Kau darimana?" Tanya Heafen

"Atas" singkatnya, kemudian duduk disalah satu sofa yang masih kosong.

"Leon mana?"

"Dia sedang menjelaskan sesuatu pada Nyonya Jungkook" ucapnya

"Maksudmu?" Tanya Elvis Penasaran.

"Leon mengatakan jika Jungkook salah paham, tapi aku juga tidak tau salah paham tentang apa" ucap Garrel.

"Apa Jungkook mendengar percakapan Leon denganku ditelpon" ucap Geffrey.

Mendengar hal itu, semua teman Leon memusatkan Atensinya pada Geffrey.

"Percakapan apa?" Tanya Arthur yang daritadi hanya menyimak.

"Leon menyuruhku untuk membunuh Namja bernama Bamie dan Mengurus Anak Bungsu Jung Dae" ucap Geffrey

"Bamie? Who is Man?" Tanya Heafen

"Dia teman dekat Jungkook semasa sekolah, dan mereka bertemu di Mall tadi siang. Dan Namja itu dengan kurang ajarnya membuat Leon malu ditempat umum" jelas Geffrey

"Pantas, dia tidak tau saja jika Lawannya tidak akan membebaskannya begitu saja" ucap Heafen

"_lalu, apa kau sudah membunuhnya?" Tanyanya

Geffrey mengangguk, "sebenarnya bukan aku yang membunuhnya, tapi Mark" ucapnya, kemudian menyesap sebatang Nikotin.

"Lalu, anak Bungsu Jung Dae?"

"Leon memintaku untuk menjualnya ke Black Market, tapi belum juga selesai aku bicara Leon sudah mematikan Ponselnya"

"_mungkin karena itu mereka bertengkar" jelas Geffrey.

Yang lainnya pun mengangguk, memahami apa yang dijelaskan Geffrey.

¤¤¤

Sementara didalam kamar, Leon kini sedang duduk ditepi ranjang. Dia menyingkirkan anak rambut yang menghalangi wajah cantik Jungkook, membuat sang Empu terusik dam membuka matanya.

Jungkook yang terkejut dengan itensitas Leon pun terduduk dan sedikit menjauh, Leon hanya bisa tersenyum melihat ekspresi Jungkook.

"Maaf" lirih Leon

Jungkook tak berbicara apapun, tapi matanya tak lepas memandang Leon.

"_apa kamu mau mendengarkan penjelasanku?" Tanyanya, lagi-lagi tidak ada jawaban dari Jungkook.

"Aku jelaskan"

Leon pun menjelaskan semuanya, termasuk kejadian saat di Gwangju. Jungkook yang mendengar hal itu kembali menangis, dan semakin menjauh dari Leon.

"Dia hanya Pemuas Nafsu sesaatku, Baby" ucap Leon

"Tapi bukankah saat itu kita sudah menikah? Lalu kenapa Tuan masih melakukan hal itu?" Isak Jungkook

"Aku tau aku salah" ucap Leon, kemudian mendekat pada Jungkook dan kali ini dia diam saat Leon mengahampirinya.

"_Apa kamu mau memaafkan kesalahanku?" Tanya Leon

"Kookie butuh waktu" cicit Jungkook, Leon tersenyum menanggapi jawaban Jungkook.

"Aku akan menunggunya" ucap Leon, lalu membawa Jungkook kedalam pelukannya.

"_maafkan aku" ucapnya lagi seraya memberikan kecupan kecil pada pucuk kepala Jungkook.

Dia kembali melepaskan pelukannya, kemudian menangkup kedua pipi Jungkook. Ternyata luka disudut bibir akibat tamparannya belum Jungkook obati, dia pun berjalan menuju nakas dan mengambil kotak p3k.

"Nangis saja jika perih, hm" ucap Leon, lalu mengoleskan alkohol pada sudut bibir Jungkook yang terluka.

Jungkook meringis dan menutup matanya, jangan lupakan tangannya yang meremat kuat paha Leon.

"Hufhh...Hufhh...Hufhh" Leon meniup luka Jungkook, membuat Jungkook berusaha menahan detak jantungnya yang Meronta seakan minta Keluar dari Tempatnya.

"Sudah" ucapnya, kemudian memasukkan kembali alkohol itu dan menyimpannya.

Lalu kembali menghampiri Jungkook, dan mengelus lembut perut Jungkook.

"Maafkan Ayah yak Aegy" gumanya, kemudian menatap Jungkook.

"_kapan jadwal USG?" Tanyanya

"Besok, jam 9 pagi" ucap Jungkook, Leon mengangguk.

"Besok pergi bersamaku, aku tidak akan ke perusahaan"

"Kookie sama Arthur hyung saja"

Leon tersenyum dan menggeleng, kemudian mengusap lembut pipi Jungkook.

"Ini Moment Pertamaku melihat Calon anakku didalam Rahimmu" ucapnya menatap lekat wajah Jungkook, membuat sang Empu menelan ludahnya gugup.

Leon mendekatkan wajahnya, sehingga tidak ada jarak diantara mereka. Jungkook reflek menutup matanya, membuat Leon tersenyum menang melihat itu.

Dia langsung menarik tenguk Jungkook, sehingga kini mereka berciuman. Dengan satu tarikan, Jungkook kini sudah duduk dipangkuan Leon.

Mereka saling melumat dan menghisap, bahkan Leon memberikan gigitan kecil pada bibir Jungkook membuat sang Empu melenguh.

"Mmhhh"

Lenguhan Jungkook membuat Gairah Leon memuncak, kini tangannya menelusup masuk kedalam baju yang dipakai Jungkook.

Memilin Niple yang sudah tegang itu, semakin membuat Jungkook melenguh karena Nikmat.

Leon semakin memperdalam Ciuman mereka, merebahkan tubuh Jungkook dengan perlahan tapi tidak melepaskan ciumannya.

"Mmhhh"

¤¤¤











To be Continued 🔞

MR.LEONATHAN✅ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang