Padahal kita baru saja saling mengenal. Tapi entah kenapa atensiku tidak bisa berpaling darimu.
***
Upacara apel di hari senin ditambah lagi ceramah dari kepala sekolah yang sangat panjang begitu membosankan bagi para murid. Mereka harus berdiri di bawah teriknya matahari yang menyengat sedangkan para guru berdiri di tempat yang tidak terkena sinar matahari. Sangat tidak adil, pikir mereka. Aisyah diam sejak tadi, kepalanya terasa sangat pening. Karena ia buru-buru kesekolah Aisyah jadi melupakan sarapan pagi. Dan lagi ia lupa membawa bekalnya. Matanya mulai berkunang-kunang, bibirnya pucat pasi. Namun demikian, Aisyah harus bertahan sampai apel pagi selesai. Ia tidak mau pingsan ditengah kesunyian para murid yang akan berubah menjadi heboh nantinya.
Nesta menyadari tubuh Aisyah gemetar. Kepala gadis itu menoleh. “Astaga, Aisyah, muka lo pucet banget! Lo sakit?” tanya Nesta dibalas gelengan kecil Aisyah.
Rasanya untuk menelan saliva saja sangat berat.
“Atau lo belum sarapan?” Aisyah terdiam. Itu tandanya apa yang Nesta ucapkan ternyata benar. Penyebab Aisyah menjadi gemetar dan pucat adalah gadis itu belum sarapan.
“Ke UKS aja ya?”
“Nggak perlu, Nes. Bentar lagi juga selesai.”
Pembawaan dari Kepala Sekolah masih terus berlanjut. Beliau membawakan ceramah tentang kebersihan sekolah, kemudian ketertiban sekolah. Aisyah sudah tidak kuat lagi. Matanya mulai rabun. Aisyah pingsan. Terakhir kali ia mendengar suara jeritan Nesta memanggil namanya.
***
Perlahan mata Aisyah terbuka. Pertama kali yang ia lihat ialah langit-langit kamar bernuansa serba putih serta bau obat-obatan menyeruak ke indra penciumannya. Gadis itu saat ini sedang terbaring di UKS. Ternyata ia pingsan dilapangan tadi.
“Udah bangun?”
Suara berat mengejutkan Aisyah, sontak Aisyah menolehkan kepalanya kesamping. Nakula duduk di sampingnya sambil bersedekap dada sambil menyandarksn punggung nya pada kursi. Matanya menelisik ke arah Aisyah. Setelah melakukan hukuman kecil yang diberikan Pak Isman, Nakula langsung bergegas menuju UKS saat matanya tadi melihat Aisyah digotong anggota PMR menggunakan tandu. Tapi sebelum menuju UKS Nakula mampir sejenak ke kantin untuk membeli sesuatu yang bisa Aisyah makan. Saat hendak menuju kantin Sadewa mencegahnya.
“Mau kemana?”
“Kantin.”
“Bagus, kalau gitu gue titip nasgor ya. Laper banget. Makan roti doang gak kenyang ternyata. Nanti uangnya gue transfer. Oh iya nasgornya jangan dikasih acar timun.” Sadewa ini sangat alergi timun. Pasti setiap kali tidak sengaja menelan satu potongan mentimun Sadewa akan mengalami kejang-kejang dan berakhir dirinya terbaring di ICU.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nakulaisyah
SpiritualAisyah memiliki trauma tentang mengenal seorang pria. Dimana di hari kelulusan yang seharusnya menjadi hari paling membahagiakan Aisyah justru mendapatkan pelecehan seksual dari lelaki yang pernah disukainya. Lalu sebuah tragedi menimpanya dan membu...