Aisyah memiliki trauma tentang mengenal seorang pria. Dimana di hari kelulusan yang seharusnya menjadi hari paling membahagiakan Aisyah justru mendapatkan pelecehan seksual dari lelaki yang pernah disukainya. Lalu sebuah tragedi menimpanya dan membu...
Orang yang mencintai beda agama memang tidak bisa menjalin hubungan pacaran atau menikah. Tapi orang yang berbeda keyakinan masih bisa menjalin hubungan pertemanan. Bukankah Allah menciptakan mereka untuk saling hidup berdampingan?
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dua minggu setelah pernyataan cintanya di tolak bukannya lega justru Nakula semakin uring-uringan. Air mukanya sangat berubah tampak lesu. Gibran menepuk bahu sahabatnya itu untuk menguatkannya. Tapi apa yang dilakukan Gibran sangat tidak mempan.
Selama dua minggu belakangan ini Aisyah jadi menjauhinya. Ketika mereka berpapasan, pada saat Nakula hendak menyapa Aisyah malah melengos pergi. Ketika mereka bertemu di kantin, dan tatapan mereka tak sengaja bertemu Nakula melambaikan tangan kearahnya, namun Aisyah membuang muka dan malah ngobrol dengan Nesta. Tentu saja hal itu membuat Nakula uring-uringan selama 7 hari 7 malam. Padahal Nakula berusaha untuk bersikap biasa dan mengabaikan degup jantungnya yang semakin menggila.
Setelah mendengar semua cerita dari Gibran, para sahabatnya menyemangati Nakula. Di antara mereka semua memang tidak ada yang harus disembunyikan. Jika salah satu dari mereka dekat dengan perempuan ya semuanya harus tahu agar tidak terjadi kesalah pahaman begitu pula jika ada masalah lain, ketika salah satu dari mereka mengalami kesulitan pasti semuanya ikut membantu. Makanya Sadewa, Sadipta, Aslan dan Shaka bisa tahu soal penolakan cinta Nakula dari Gibran.
“Everything gonna be okey. Gue turut berduka cita atas patah hati lo ya, La.” Shaka menepuk lengan Nakula demi menyalurkan kekuatan. Tingkahnya terlalu mendramatisir membuat Sadipta menggeplak tengkuknya.
“Makan tuh gonna be okey!”
“Ya ampun, Dip. Anak orang lo pukul. Harusnya lo elus-elus penuh kasih sayang, begini nih.” Aslan memberikan cubitan mau pada pinggang Shaka membuat sang empu itu kesakitan dua kali lipat.
“Sakit, anjing. Temen sialan lo, brengsek!” Shaka mencak-mencak. Dua kali dipukul mereka pikir tidak sakit?
“Nggak sesuai harapan ya, La? It's okey. Kalau memang itu keputusan Aisyah terima aja. Kita udah prediksi juga dari awal sih gimana endingnya.” ucap Gibran.
“Aisyah emang orangnya susah diajak pacaran sih kalau gue liat-liat. Dia terlalu menjaga diri banget. Jadi gak kaget kalau dia nolak lo dengan tegas.” sela Sadewa.
Setelah penolakan itu Nakula banyak cerita kepada teman-temannya. Yang awalnya hanya Gibran yang tau kini para sahabat serta kembarannya juga tahu. Maka dari itu akhir-akhir ini Nakula terus termenung. Walaupun mereka tahu jika hari-hari Nakula selalu memasang wajah datar, tapi kali ini berbeda. Nakula lebih banyak diam sambil melamun.
“Nggak usah sedih gitu. Baru aja ditolak udah kek di tinggal mati aja. Kenapa nggak lo ajak temanan aja Aisyah-nya? Lebih baik begitu, 'kan? Jadi kalian masih bisa berkomunikasi.” saran Sadipta.
