"Ciyee yang diliatin crush!" ledek Shaka.
Selama berlangsungnya permainan, Aisyah memang tidak bisa berpaling, dia terlalu menikmati sampai tak sadar bahwa dirinya terlalu memperhatikan permainan Nakula. Diledek seperti itu tentu saja membuat Nakula jengah, namun tak dapat dipungkiri hatinya berbunga-bunga dan wajahnya merah merona. Setelah selesai permainan Nakula tidak dapat melihat keberadaan Aisyah. Entah kemana gadis itu pergi.
"Hatiku jedag jedug duarrr n-max!" Aslan bersenandung sembari memainkan handuknya dengan cara diputar-putar di udara. Tampaknya kedua lelaki ini gemar sekali meledek Nakula.
"Padahal tadi murung takut doi gak dateng ke sini." Sadewa merangkul kembarannya diiringi kekehan ringan. "Lo harus berterimakasih sama gue soal tadi. Kalau bukan karena gue mungkin Aisyah gak akan dateng ke sini." pemuda itu membanggakan diri atas sarannya kepada Nakula. Padahal yang sebenarnya Nestalah yang memaksanya kesini.
"Saran lo menggelikan." Nakula memasang wajah datar. Memang gombal menggombal ini bukan Nakula banget. Malahan setelah ia mengirim pesan tersebut bulu kuduknya ikut meremang.
"Heleh, tapi dia dateng juga, 'kan?"
"Hm." Nakula mengelap keringat menggunakan handuk kecil yang ia ambil dari dalam tasnya. "Thanks." gumam Nakula lirih. Sadewa tersenyum sembari merangkul bahu kembarannya.
"Eh, kita, kesana, yuk!" ajak Nesta.
Aisyah menaikan kedua alisnya. "Hah? Kesana? Ke lapangan?"
"Iya, yuk?"
"Ah, enggak, deh. Kamu aja. Aku mau ke toilet, dari tadi aku nahan pipis." ringis Aisyah. Sebenarnya itu hanyalah alibinya. Dia tidak mau bertemu dan bersitatap dengan Nakula.
Selama berada dalam radius terdekat Nakula, Aisyah tidak bisa mengontrol degup jantungnya. Aisyah terlalu takut jika nanti perasaan itu kebablasan. Cukup menganggap lelaki itu sebagai teman. Tapi, atas perlakuan Nakula akhir-akhir ini ia rasa bukan sebagai bentuk pertemanan. Melainkan rasa suka.
Aisyah cukup peka terhadap gerak-gerik dan perlakuan lelaki itu kepadanya. Sebab dulu Aisyah pernah merasakan hal serupa. Hanya saja hal itu tidak berlangsung lama.
"Ihh, nanti aja kek. Kita sapa Nakula sama temen-temennya dulu!" cibir Nesta merajuk. "Lo juga lihat permainan mereka apalagi Nakula, 'kan? Keren banggettt ya gak sih? Padahal cuma latih tanding doang, belum turnamen! Pokonya kita harus kesana. Gue juga udah beli minuman buat si kembar! Ayo!" Nesta berkata antusias. Sorot matanya sangat menyilaukan.
"Nggak bisa, Nes. Aku kebelet banget beneran. Kamu sendiri aja ya? Lagian aku gak kenal sama temen-temen Nakula. Udah, ya, bye!" Aisyah langsung berlari meninggalkan lapangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nakulaisyah
SpiritualAisyah memiliki trauma tentang mengenal seorang pria. Dimana di hari kelulusan yang seharusnya menjadi hari paling membahagiakan Aisyah justru mendapatkan pelecehan seksual dari lelaki yang pernah disukainya. Lalu sebuah tragedi menimpanya dan membu...