Nakulaisyah 52

173 13 7
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak berupa vote dan komen⚠️

Happy reading🤎🫶🏻

***

Sayup-sayup dengan perlahan Aisyah mulai membuka kelopak matanya. Kilauan sinar matahari yang menusuk membuat gadis itu menyipitkan matanya. Tanpa ia sadari ternyata dirinya sudah tertidur cukup lama. Aisyah langsung meraih ponselnya yang tergeletak disamping. Mata gadis itu membulat dan langsung mengubah posisi menjadi duduk bersandar.

"Astagfirullah jam 10? Aku tidur selama itu ya Allah," gumam Aisyah sembari menatap jam di ponsel.

Banyak pesan masuk dari teman-temannya yang menanyakan keberadaannya. Aisyah lebih dulu membuka pesan dari Nesta. Sahabatnya mengirim banyak sekali pesan serta telfon beberapa jam yang lalu.

Nesta Mahira Syelina:
Aisyah, lo dimana sekarang?
Bu Sisil nyariin lo iniiii
Lo fine kan?
Lo gak lagi bolos sekolah kan, Syah?
P
P
P
P

"Duh, gawat kalo bu Sisil udah nyari." Aisyah menggigit ibu jarinya dengan gelisah, lalu dia mengetik sebuah balasan pada Nesta mengatakan jika dirinya sedang berada di UKS karena tidak enak badan. Kali ini Aisyah terpaksa berbohong pada Nesta dan bu Sisil. Sebenarnya ia tidak sepenuhnya berbohong, sebab Aisyah merasakan kepalanya pusing dan tangannya sakit.

Me:
Maaf baru aku balas
Tolong bilangin bu Sisil aku izin sakit
Sekarang aku lagi di UKS, nggak sengaja ketiduran
Kepala aku pusing banget ):

Tak butuh waktu lama, 5 menit kemudian Nesta langsung membalas chatnya dengan histeris.

Nesta Mahira Syelina:
LO SAKITT??!
KOK GAK BILANG-BILANG SIH!
LO UDAH MAKAN BELUM?
KALAU BELUM GUE BAWAIN, BIAR GUE IZIN KE BU SISIL

Me:
Astaga capslock, Nes

Nesta Mahira Syelina:
Sorry
Jadi? Lo udah makan belum?

Me:
Belum, tapi aku lagi nggak pengin makan

Nesta Mahira Syelina:
Gue udah izin ke bu Sisil
Ini gue lagi di kantin beliin lo makanan
Jangan nolak!!!

Aisyah menghembuskan napas panjang. Nesta memang keras kepala. Tapi tak urung dia melebarkan senyumannya. Dia benar-benar sangat beruntung mendapatkan teman yang baik seperti Nesta.

Me:
Okey, makasih, yaa. Nanti uangnya aku ganti

Tak ada lagi balasan dari gadis itu. Pesannya hanya dibaca olehnya. Aisyah kembali menaruh ponselnya tepat disebelahnya. Sebenarnya ia benar-benar tidak suka berada di tempat seperti, jika bukan karena terpaksa menghindar dari Nakula, Aisyah benar-benar sudah masuk kelas sekarang. Omong-omong tentang Nakula katanya laki-laki telah menolak Nesta?

Tapi kenapa Nesta menutupi semuanya dan tidak memberi tahu masa ini padanya?

Apakah sejak pagi tadi Nesta tidak banyak bicara karena sedang menghindarinya? Padahal sebelum itu Nesta orang yang banyak bicara. Aisyah menatap pergelangan tangannya yang dibalut dengan kasa. Kemudia ia melepas kasa itu. Baginya kasa itu tidak artinya jika luka yang ia terima tak kunjung mengering. Sesering apapun dia mengobatinya luka itu pasti akan meninggalkan bekas.

Aisyah menoleh saat seseorang mengetuk pintu UKS. Gadis itu sempat mengernyit karena UKS tidak dikunci dari dalam setelah Nakula pergi. Aisyah berpikir dokter poli akan merasa curiga jika pintunya terkunci dari dalam, sebab jam kerjanya masih belum selesai. Lalu, mengapa Nesta mengetuk pintunya? Padahal dia tau jika dirinya ada di dalam.

"Masuk aja, Nes. Pintunya nggak dikunci kok!" seru Aisyah dari dalam.

Saat pintu terbuka Aisyah langsung memberi tatapan waspada. Kienan berdiri disana sambil menenteng kantong kresek berwarna putih. Pria itu berjalan mendekat sampai dirinya sudah berdiri di bangsal Aisyah.

NakulaisyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang