Lagi dan lagi Aisyah hanya membaca pesannya. Sebenarnya ada apa dengan gadis itu. Apakah perkataannya mengenai ajakan kesuatu tempat menjadi beban pikiran Aisyah? Nakula hanya ingin mengajak Aisyah ke WMM. Entahlah, pikirannya hanya tertuju pada Warung Mang Muh. Warmindo tempat nongkrong bersama teman-teman atau tempat teman-temannya bolos pelajaran.
"Gue salah ngomong?" monolog Nakula.
Dia terus kepikiran. Menyangga kepala menggunakan tangan kiri sedang tangan sebelahnya menggenggam ponsel.
"Apa udah tidur ya," Nakula berdecak. Menaruh ponsel disebelah kepalanya. Matanya menatap langit-langit kamar dengan pandangan menerawang.
Sepertinya ada yang salah dengan hatinya. Secepat itu Nakula menyukai perempuan? Padahal selama ini dia selalu menutup pintu hatinya. Masa iya Aisyah berhasil mengetuk pintu hatinya secepat itu? Sedang asyik melamun, terdengar suara decitan pintu. Kepala mungil Freya nongol dari celah daun pintu.
"Kak...," panggil Freya dengan suara lirih.
Kesadaran Nakula langsung penuh. Ia menoleh, menatap Freya. "Kenapa?"
"Frey laper," adu Freya. Sepenuhnya gadis yang mengenakan piyama terusan membuka pintu kamar sang kakak selebar mungkin.
Nakula melirik jam dinding yang terpampang di hadapannya. Pukul 11 malam. Pemuda itu bangkit. "Mau Kakak buatkan apa?"
"Indomie!"
"Oke. Kebetulan Kakak juga laper. Yuk!" Nakula merangkul bahu Freya, menuntunnya ke arah dapur.
Keadaan dapur yang awalnya senyap kini diisi oleh suara berisik yang dibuat oleh kakak beradik itu. Nakula menyuci sayuran, memotong sayur, sementara itu Freya sibuk ngemil diatas konter sambil memperhatikan kakaknya yang sibuk memesak mie.
"Kak Naku nih udah ganteng, pinter dibidang akademik, jago main basket, ikut organisasi, pinter masak, pinter baking, kenapa milih single?" pertanyaan tiba-tiba dari Freya membuat pergerakan Nakula terhenti seketika, lalu Nakula kembali disibukan dengan kegiatan masak.
"Single itu pilihan, Frey. Kakak single bukan karena gak mau pacaran, eum, ya sebenernya iya sih. Cuma salah satu faktornya karena belum nemu yang tepat. Kakak nggak mau masa-masa sekolah Kakak harus terbagi sama pacaran." jawab Nakula.
Freya mendesis, "hidup Kak Naku terlalu monoton." mata Freya memicing curiga. "Atau jangan-jangan Kak Naku nih...,"
"Sembarangan! Kakak masih suka cewe ya!" Nakula mengerti kemana arah pembicaraan
sang adik. Sedangkan Freya terkekeh ringan. Ia tahu kakaknya tidak akan seperti itu. Nakula masih waras.Pemuda itu baru selesai, kemudian meletakan dua mangkuk diatas pantry. Kening Freya mengernyit bingung saat melihat mangkuk satunya. "Buat siapa lagi mienya, Kak?"
Sebelum Nakula menjawab, suara berat dari atas terdengar. Nakula mengedik dagu ke arah pemuda yang hanya mengenakan kaos
putih dan kolor spiderman."Widihh bikin mie gak ngajak-ajak!" Sadewa ikut bergabung bersama Nakula dan Freya di dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nakulaisyah
SpiritualAisyah memiliki trauma tentang mengenal seorang pria. Dimana di hari kelulusan yang seharusnya menjadi hari paling membahagiakan Aisyah justru mendapatkan pelecehan seksual dari lelaki yang pernah disukainya. Lalu sebuah tragedi menimpanya dan membu...