11 - Scenario

7.8K 426 17
                                    

Ada sedikit scene 18+ nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada sedikit scene 18+ nya

>> Happy Reading <<

"Lepaskan pakaianmu sendiri atau aku yang melepasnya?"

Ameera terkesiap dengan permintaan Reagan. Ameera pun mendorong Reagan supaya menjauh tapi ia kesulitan.

"Lepaskan, sekarang juga di depanku!"

Mata Ameera berkaca-kaca. Apa ia harus melakukannya? Bukankah ini satu-satunya cara untuk terbebas dari jeratan Reagan, segala aturan Reagan dan kebohongan-kebohongan Reagan?

"Kamu mau aku yang melepasnya?"

Ameera menggelengkan kepalanya. Ya, benar! Tubuhnya adalah jawabannya. Dengan menyerahkan tubuhnya ia bisa kembali pada kebebasannya, pada hidup yang ia mau. Toh hanya ia, Reagan dan Tuhan yang tahu akan hal ini.

Reagan sedikit menjauh saat Ameera mulai melepaskan pakaian bagian atasnya kemudian celana pendek yang ia kenakan dengan meninggalkan underwear berwarna senada. Ameera menahan mati-matian agar air matanya tidak jatuh.

Setelah terdiam sejenak, Ameera pun melepaskan underwear, kain terakhir yang menutupi tubuhnya sampai tubuhnya itu benar-benar polos. Ia benar-benar sudah tak memiliki harga diri lagi di hadapan Reagan Foster.

Reagan menelusuri setiap lekuk tubuh Ameera dari ujung rambut hingga ujung kaki tanpa terlewat sedikit pun. Namun saat melihat mata gadis itu berkaca-kaca dan tubuhnya yang sedikit gemetar, Reagan tahu gadis itu tidak benar-benar tulus menyerahkan tubuhnya.

Hei! Reagan tidak menampik bahwa ia suka bercinta. Kegiatan menyenangkan yang sudah lama sekali tidak ia lakukan. Tapi percintaan itu terjadi karena kedua pihak sama-sama menginginkannya. Jika hanya salah satu yang menginginkannya itu namanya bukan bercinta melainkan memperkosa. Dan dalam kamus hidupnya tidak ada yang namanya pemaksaan terhadap wanita. Jika ia mau, gadis mana pun bisa ia dapatkan malam ini juga hanya untuk melampiaskan hasrat seksualnya semata tanpa paksaan, tanpa isak tangis dan tanpa tubuh gemetar seperti Ameera.

Reagan tersenyum miring menatap tubuh polos Ameera tanpa minat.

"Aku akui tubuhmu cukup indah, Ameera. Tapi indah saja tidak cukup untuk membangkitkan gairahku."

Ameera terkesiap. Ini benar-benar penghinaan memalukan untuknya. Reagan menolaknya meski ia sudah menjatuhkan harga dirinya.

Reagan hendak berlalu meninggalkan Ameera namun makian, cacian dan umpatan Ameera berhasil menghentikan langkahnya.

"Kamu, satu-satunya pria bajingan yang pernah aku temui, Reagan Foster!" tunjuk Ameera marah pada Reagan. Air mata mengalir di pipinya atas penghinaan ini. Ternyata Reagan lebih bajingan dari Devano. Tidak! Rasanya predikat bajingan saja tidak cukup untuk Reagan karena Reagan lebih dari itu.

100 DAYS MY HUSBAND [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang