>> Happy Reading <<
Setelah jam kuliah usai, Ameera merapikan alat-alat yang digunakannya itu kemudian memasukkannya ke dalam tas khusus yang ia bawa.
"Ra, liburan semester ini gue ama Rara ada rencana mau ke London. Lo mau barengan nggak? Kebetulan juga ada seminar florist yang harus banget kita ikutin. Nanti di sana kita nginep di apartemen Momo aja, biar lebih irit. Udah lama juga gue nggak ketemu tuh anak."
Ameera menoleh kemudian menggelengkan kepalanya. Jika kota di dunia ini hanya ada London, satu-satunya kota yang tersisa maka Ameera lebih memilih mati. Ia bersumpah tak akan lagi menginjakkan kakinya di sana. Kota indah tapi penuh dengan kenangan buruk yang mempertemukannya dengan Reagan Alterio Foster.
Meski ia dan Momo berjauhan tapi Ameera dan Momo selalu berbagi kabar. Momo tak pernah lagi membicarakan Arion atau pun Reagan. Momo seolah sengaja tidak ingin melukai hati Ameera dengan tidak membicarakan segala hal yang berhubungan dengan Reagan.
"Gue sih mau banget ikut tapi kebetulan banget di toko lagi banyak pesanan." Ameera beralasan. Sekarang, jika ia ingin berpergian ke mana pun, uang bukan lagi yang menjadi alasan utamanya. Hanya saja saat ini Ameera tak ingin pergi kemana pun dan ia juga tak memiliki tujuan lain selain mengembangkan Ameera's florist.
"Si paling sibuk. Lo mah alasannya toko mulu, Ra."
Ameera tersenyum menanggapinya.
Setelah berbincang-bincang dengan Hani, teman lamanya semasa sekolah menengah yang kebetulan berkuliah di kampus yang sama dan juga di jurusan yang sama dengannya, Ameera pun berlalu dari hadapannya.
Saat sudah berada di parkiran, dari jauh Ameera melihat Sakti, mahasiswa tampan jurusan seni rupa. Ameera pun menghampiri Sakti karena ada sesuatu yang ingin ia tanyakan perihal bea cukai berhubung Ayahnya Sakti bekerja di bidang itu. Tapi anehnya, Sakti begitu dingin menanggapinya kemudian ...
"Ra, sorry banget, gue benar-benar sibuk." Sakti pergi begitu saja dari hadapan Ameera yang mematung di tempatnya.
Ameera ingat betul ketika satu hari yang lalu Sakti memaksanya untuk mengantarnya pulang saat Ameera tak membawa kendaraan. Kemudian ia dan Sakti terlibat perbincangan ringan. Dan karena seumuran, mereka juga nyambung satu sama lain. Sakti mengatakan ingin lebih dekat dengannya dan kalau perlu setiap hari Ameera sudi di antar-jemput olehnya. Dan jika ada yang ingin Ameera tanyakan mengenai segala hal, tak perlu sungkan untuk bertanya padanya saja. Tapi lihat ini? Sakti melihatnya saja sudah seperti melihat hantu. Entah apa yang membuat Sakti mendadak berubah? Apa karena Sakti sudah mengetahui tentang statusnya dari orang lain?
KAMU SEDANG MEMBACA
100 DAYS MY HUSBAND [COMPLETED]
Roman d'amourTidak ada yang berjalan indah dalam hidup AMEERA AYUNDA, gadis manis berparas cantik berusia 20 tahun. Baik itu keluarganya, kisah cintanya dan juga masa depannya. Hidupnya rumit dan berliku, memiliki Ibu yang tak pernah menginginkannya dan pernikah...