chapter dua

20.9K 1.4K 465
                                    

hyunsuk sekarang lagi ngumpul di kantin bareng asahi, jaehyuk, haruto, junkyu dan yedam. diantara semua siswa yang ada di kantin, cuma circle hyunsuk yang paling ribut.

"lo pernah kesurupan ga dam?" tanya haruto ke yedam.

"ngga lah, iman gue kan kuat" balas yedam sebelum memasukkan sepotong bakwan kedalam mulutnya.

"bukan iman lo yang kuat, tapi karna lo raja setan, makanya ga pernah kesurupan" sahut asahi.

yedam tersedak bakwan ketika mendengar perkataan asahi, dia meraih teh es jaehyuk lalu dengan tidak tau dirinya meminum teh es itu hingga habis tak tersisa.

"anjing! Kok minuman gue lo abisin?!" teriak jaehyuk ga terima.

yedam sendiri cuma nyengir nyengir dengan tampang yang tak berdosa.

"kalian pernah kepikiran ga sih? gimana nasib kalian kalau tiba tiba jantung kalian berhenti berdetak karna mager" celutuk junkyu random.

haruto sama jaehyuk lansung ngaceng alias ngakak kenceng.







asahi be like:

sedangkan hyunsuk orang yang paling waras di circle cuma mengurut keningnya sambil geleng geleng, untung saja hyunsuk udah maklum sama sikap sahabatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

sedangkan hyunsuk orang yang paling waras di circle cuma mengurut keningnya sambil geleng geleng, untung saja hyunsuk udah maklum sama sikap sahabatnya.

"emm permisi kak"

mereka berenam lansung noleh ketika ada seorang gadis yang memanggil.

"eh Iya, kenapa?" tanya junkyu.

gadis itu tampak malu malu, ia menyerahkan sebatang coklat kearah hyunsuk.

"ini untuk kak hyunsuk" kata sang gadis dengan kedua pipi yang merona.

hyunsuk mengerjap ngerjapkan matanya, ragu ragu hyunsuk menerima coklat batang itu.
"makasih, tapi ini maksutnya apa?" tanya hyunsuk bingung.

"aku suka sama kak hyunsuk, udah dari lama.." setelah mengatakan itu, gadis berparas cantik tersebut lansung berlari meninggalkan kantin.

"anjir, ternyata ada juga yang naksir sama hyunsuk" kata yedam tak menyangka.

tanpa mereka sadari, seseorang yang ada didekat mereka merekam kejadian tadi lalu mengirimkannya kepada jihoon. seseorang itu adalah salah satu mata mata jihoon yang berkedok menjadi sahabat hyunsuk.

***

hyunsuk baru saja selesai mandi. setelah selesai menggunakan baju, hyunsuk memutuskan keluar dari kamar mandi. namun saat keluar dari kamar mandi, hyunsuk dikagetkan dengan keberadaan jihoon yang duduk diatas kasurnya. mata hyunsuk melotot panik pas liat coklat batang yang diberikan oleh gadis tadi disekolah udah hancur dan tergeletak diatas lantai.

"choi hyunsuk, mendekat!"

jantung hyunsuk rasanya tergonjang ganjing pas dengar suara beratnya jihoon. duh, pasti jihoon marah banget karna hyunsuk nerima coklat dari orang lain.

hyunsuk melangkahkan kakinya mendekat ke jihoon, sesampainya didepan jihoon, hyunsuk hanya mampu memejamkan mata karna takut dan tak mampu memandang wajah menyeramkan jihoon.

tanpa ragu jihoon menarik pinggang ramping hyunsuk hingga tubuh kecil kekasihnya itu jatuh kedalam pangkuan jihoon.

"kenapa kamu nerima coklat dari orang lain?" tanya jihoon.

jihoon mengelus rambut hyunsuk. awalnya elusan itu terasa sangat lembut, tapi karna jihoon kesal dengan hyunsuk yang tak kunjung menjawab, jihoon beralih menjambak rambut halus hyunsuk.

"kalau ditanya tuh jawab! punya mulut kan?!" jihoon meninggikan suaranya.

"aku kasihan sama dia.." balas hyunsuk sambil meringis pelan.

jihoon semakin menguatkan jambakannya, hyunsuk merasa pening karna jambakan jihoon memang sangat kuat. tapi hyunsuk cuma bisa pasrah, karna kalau hyunsuk ngelawan, pasti jihoon bakal makin marah.

"harusnya kamu nolak! mau jadi cowo murahan kamu?!" bentak jihoon kesal.

hyunsuk menggeleng pelan, dia menunduk dengan bahu yang bergetar karna menangis.
"maafin akuu.. hiks maaf"

"kamu mau kaki kamu aku patahin hm? atau sekalian tangan kamu juga aku patahin?"

hyunsuk menggeleng cepat, dia menatap mata jihoon.
"aku janji ga nerima barang dari orang lain lagi.. hiks ampun.. aku takut.." lirih hyunsuk ketakutan.

jihoon membawa hyunsuk kedalam pelukannya.
"aku ga main main sama ucapan aku sayang, jangan pancing emosi aku. paham?" bisik jihoon.

jihoon mengelus punggung hyunsuk pelan, dia mengecupi pipi hyunsuk
"aku kayak gini karna aku sayang sama kamu."

selain posesif, jihoon itu juga psycho.

***

warn!
PEMBUNUHAN! yang tidak suka dengan adengan kekerasan, harap menjauh.

"AKHHH!! SAKITTT!!!!"

jihoon tersenyum senang ketika mendengar teriakan kesakitan dari mulut gadis yang tadi siang memberikan coklat kepada hyunsuk. jihoon baru saja merobek mulut gadis itu.

jihoon mengambil benang dan jarum jahit dari dalam tas hitamnya. lalu ia menusuk serta mulai menjahit bibir gadis itu.

"sakit yaa? hahaa"

gadis itu mencoba untuk meraung raung meminta dilepaskan. mulutnya sudah sepenuhnya tertutup karna dijahit oleh jihoon. darah sudah bercucuran dimuka sang gadis.

"makanya, mulut sialan lo itu jangan lancang buat confess ke pacar gue." kata jihoon sambil terkekeh.

jihoon meraih pisau besarnya, dia mulai memotong motong jari sang gadis seperti memotong sosis. tak lupa ia juga memotong telinga gadis itu dan mencincang cincang telinganya menjadi bagian bagian kecil.

"goodbye, bitch."

JREB!

jihoon menancapkan pisau besarnya ke dada gadis itu, lalu pisau besar tersebut jihoon seret kebawah hingga kini tercipta luka besar dari dada sampai ke perut gadis itu.

jihoon dapat melihat organ organ gadis tersebut, dengan kejam jihoon menarik usus gadis tersebut hingga usus itu terpisah dari tempatnya.

sudah jihoon peringatkan dari awal, berani menggoda ataupun menyentuh miliknya, maka berani juga mengucapkan "selamat tinggal" pada dunia.

***

maaf kalau part pembunuhannya ga ngefeel, soalnya aku juga baru kali ini buat cerita yg seperti ini😭

T B C

posesif park ; hoonsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang