chapter dua puluh tiga

6.3K 570 207
                                    


"bekas jahitan apa ini? jujur padaku."

danny menjauhkan tangannya sendiri agar asahi tak menyentuh tangannya lagi. cepat cepat danny menurunkan lengan bajunya.

"ini perbuatan pasienku yang sebelumnya, ia sakit jiwa dan ia menyakiti lenganku." balas danny seadanya.

asahi menghela nafas, lalu ia mengangguk.

"oh, jadi gitu."

padahal aslinya asahi tak percaya dengan ucapan danny. asahi itu adalah orang yang tak gampang percaya pada orang lain.

aku akan mencari tau lebih dalam. tunggu saja.

***

danny sudah terlelap. hari ini ia merasa sangat lelah karna jihoon yang super aktif ketika diluar rumah. danny benar benar harus mengeluarkan tenaga ekstra jika pasiennya itu sedang banyak tingkah.

ceklek..

pintu kamar danny terbuka, tapi danny tak terbangun ataupun terganggu sedikit pun.

seseorang yang baru saja masuk kedalam kamar danny lansung menutup pintu, lalu orang itu berjalan pelan mendekati danny dan ikut merebahkan dirinya disebelah danny.

orang itu melingkarkan tangan kekarnya ke pinggang ramping danny,  wajahnya ia sembunyikan ke tengkuk danny membuat danny sedikit terganggu.

"eung.." perlahan danny membuka matanya, ia menoleh kebelakang dan terkejut ketika melihat wajah jihoon yang berjarak sangat dekat dengan wajahnya. cepat cepat danny menjauhkan dirinya dari jihoon.

"astaga! kenapa kamu bisa disini?" tanya danny.

jihoon menunjukkan senyum tak berdosa, ia menarik tubuh danny untuk mendekat lalu kembali melingkarkan tangannya ke pinggang danny.

"aku kangen." bisik jihoon.

danny mendengus sebal, ia memukul bahu jihoon pelan.
"kita baru pisah lima jam yang lalu! masa udah kangen aja?" sahut danny.

jihoon terkekeh, ia mengeratkan pelukan lalu menghirup aroma parfum danny yang memabukkan.

"siapa suruh kamu ngangenin?"

danny akhirnya memilih untuk diam, percuma juga dia debat sama jihoon. pasti lelaki bermarga park itu tidak akan ingin disalahkan.

"dokter cantik, elus rambutku!" titah jihoon.

danny menurut, tangannya bergerak untuk mengelus rambut jihoon yang terasa halus. danny tersenyum senang, ternyata jihoon sudah mulai rajin keramas.

"rambutmu halus, aku suka." puji danny.

jihoon tersenyum begitu lebar mendengar pujian dari danny. kedua pipi pria itu memerah karna senang dan malu disaat yang bersamaan.

"aku sengaja rajin keramas, biar kamu suka elus rambutku. soalnya kamu suka rambut yang halus, kan?"

danny mengangguk setuju, yang jihoon katakan benar, ia menyukai rambut halus. soalnya rambut yang halus itu terasa nyaman saat dipegang.

hening sesaat, jihoon sibuk mengendus dileher danny sedangkan danny sibuk memainkan dan mengelus rambut jihoon.

"dokter cantik." panggil jihoon.

"kenapa ji?"

jihoon menjauhkan wajahnya dari leher danny, lalu ia menatap wajah danny dengan intens.

"terimakasih udah datang kedalam hidupku. aku sangat bersyukur."

danny menatap jihoon tanpa kedip, ia tak menyangka jihoon bisa berucap manis seperti itu. akhirnya danny tersenyum. dan menurut jihoon, senyum itu sangat manis. danny terlihat berkali kali lipat lebih cantik saat tersenyum.

"dalam senyummu aku melihat sesuatu yang lebih indah dari bintang-bintang. Aku tidak sabar untuk menghabiskan sisa hidupku bersamamu. teruslah tersenyum, dokter cantik." sambung jihoon.

danny memalingkan wajahnya, pipi danny ngilu karna tak henti hentinya tersenyum. jika pasiennya saja modelan seperti ini, bagaimana bisa danny tidak baper?

"k- kamu juga harus selalu tersenyum." cicit danny malu malu.

jihoon tertawa gemas, ia mengecupi dahi, pipi, hidung, kedua kelopak mata dan bibir danny dengan lembut.

"i love you."



****


dengan segenap keberanian, siang ini danny kembali menemui lelaki jahat atau bisa dipanggil mark di sebuah cafe.

danny duduk dengan gelisah, sebenarnya ia masih takut dengan mark. namun kalau dia tak menuruti mark, nyawanya bisa saja melayang. sedangkan mark yang duduk didepan danny sedang sibuk mengotak atik ponsel.

"apa yang ingin kau bicarakan?" tanya danny pelan.

mark menghela nafas, ia memasukkan handphone-nya kedalam saku.

"kau terjebak didalam rencana kita kan, choi?" tanya mark geram.

danny mengerutkan dahinya,
"apa maksutmu?"

"kau mencintai keparat sialan itu kan sayang??"

danny tak menjawab. ia ingin mengelak, namun sejujurnya danny sangatlah mencintai jihoon.

"jawab aku jalang."

danny menatap wajah mark dengan mata yang berkaca-kaca.
"ya, aku mencintainya!" balas danny lantang.

kedua tangan mark terkepal, ia mencengkram kedua pipi danny dengan kasar seolah ingin menghancurkan tulang pipi cowo manis itu.

"ku ingatkan sekali lagi, kau harus menghancurkan hidup jihoon. jika tidak, aku akan menjual semua organ tubuhmu. apa kau mengerti jalang sialan?" tekan mark.

air mata mulai mengalir di pipi danny.  ia dilanda keraguan. apa ia harus benar benar menghancurkan hidup jihoon?

tapi, sejahat apapun jihoon terhadap dirinya, danny tetap tak bisa menghancurkan hidup jihoon. danny tak sanggup.

kesal karna perkataannya tak kunjung dibalas, mark lansung menyambar bibir danny dan menciuminya dengan tergesa gesa. mark tak peduli dengan orang orang yang ada disekitaran cafe menatap kearah mereka berdua.

junkyu dan asahi yang duduk dipojok cafe diam diam merekam semua kejadian itu. mereka ga tau apa yang danny bicarakan dengan mark, yang jelas mereka salah paham dengan mengira bahwa danny memiliki kekasih.

***

selain hoonsuk, kalian ngeship siapa aja di treasure?

T B C

posesif park ; hoonsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang