chapter dua puluh lima

6.8K 569 242
                                    


danny terbangun dari tidurnya ketika merasa ada banyak tangan yang meraba tubuhnya. tangan tangan besar itu meremas dada, mengelus pinggang, bahkan danny merasa ada benda kecil yang masuk kedalam hole nya.

matanya udah terbuka dengan sempurna, danny di buat kaget dan takut ketika dia ngeliat empat laki laki yang tak ia kenali sedang mengelilingi nya. dan parahnya tangan kurang ajar empat laki laki itu dengan lancang meraba tubuh danny.

danny menatap kearah jihoon yang sedang duduk di sofa single yang terletak diujung kamar.

"JIHOON! TOLONG AKU!" teriak danny ketakutan.

jihoon hanya melirik sekilas kearah danny lalu berdiri dari duduknya.

"perkosa dia sampai dia sekarat." titah jihoon kepada empat laki laki berbadan besar itu.

mendengar suruhan dari jihoon, empat laki laki itu tertawa senang. kapan lagi mereka bisa menyentuh dan melihat tubuh seindah ini.

danny menangis kencang, ia memberontak membuat salah satu lelaki yang sedang melecehkannya marah.

PLAK!

"DIAM DAN NIKMATI SAJA JALANG!"

jihoon terlihat tidak peduli sama sekali dengan keadaan danny, ia sudah terlanjur benci dan kecewa sama danny.

lalu jihoon melangkah pergi meninggalkan danny yang berteriak dan menangis begitu histeris. jihoon sudah melacak tempat tinggal lelaki yang berciuman dengan danny, jihoon harus menemui lelaki itu.

***

jihoon berjalan tergesa gesa di lorong apartement, ia berada di lantai lima. tujuan jihoon adalah mencari mark di ruangan apartement nomor 525.

setelah sampai tepat didepan pintu apartement bernomor 525, jihoon lansung menekan bel dengan tak sabaran. bel itu berbunyi berkali kali karna jihoon tak henti hentinya menekan bel tersebut.

ceklek

pintu dibuka, tanpa basa basi jihoon lansung menerobos masuk dan menyudutkan tubuh mark ke dinding. jihoon mencekik leher mark begitu keras.

mark terbatuk batuk, mukanya memerah karna kesusahan bernafas. mark mencoba untuk melepaskan tangan jihoon dari lehernya, namun jihoon yang sedang marah sangat sulit untuk dilawan.

tubuh mark terjatuh keatas lantai ketika jihoon meninju perutnya dan melepaskan cekikannya. mark meghirup oksigen dengan rakus. dadanya naik turun karna sesak.

"berani beraninya kau menyentuh milikku, brengsek!!"

mark tertawa remeh, ia berdiri sambil memegangi perutnya yang terasa nyeri.

"biar ku tebak apa yang kau lakukan padanya. apa kau memukulnya? atau kau memperkosanya?" tanya mark santai.

jihoon diam, lalu dia mengeluarkan pisau tajam miliknya dari saku. pisau itu ia todongkan kearah mark.

"apa kata kata terakhirmu?" desis jihoon.

mark menatap datar kearah jihoon, ia sama sekali tak takut dengan pisau yang jihoon pegang.

"kau tau? danny itu kekasih mu."

jihoon menukikkan alisnya,
"jangan bohong!"

mark berdecih,
"aku tak berbohong. setidaknya sebelum aku mati, kau harus mendengarkan kisah kekasih malang mu itu park jihoon."

jihoon menurunkan pisaunya, ia ingin mendengar cerita tentang danny dari mark.

"saat hyunsuk koma, aku menyogok dokter agar dokter menyuntik cairan yang bisa mematikan sel saraf dan detak jantung untuk sementara. lalu, setelah dia dikuburkan, aku menggali kuburan itu dan menculiknya."

"aku tinggal bersama hyunsuk selama dua tahun lamanya. aku tak pernah membuat hyunsuk bahagia, aku memperkosanya, melukainya, memakinya, merendahkannya. hyunsuk sudah berulang kali masuk rumah sakit karna ulahku. dan aku sangat dendam padamu ketika aku mengingat dulu kau pernah meninjuku sampai aku masuk rumah sakit."

"bahkan dulu, hyunsuk pernah hamil anakku, aku menggugurkannya. aku memukul dan meninju perutnya sampai dia pendarahan. hyunsuk sudah dua kali keguguran karna ku."

"hyunsuk takut padaku, dia tunduk padaku. bahkan dia menurut ketika aku menyuruhnya untuk menyamar menjadi danny. aku ingin kau hancur, dan aku yakin setelah ini rencanaku akan berhasil. aku yakin kau akan hancur setelah mengetahui semua fakta ini. kau tau? hyunsuk masih sangat mencintaimu. tapi aku tak tau setelah ini dia masih mencintai mu atau tidak."

"sekarang, kau bisa bunuh aku." mark memejamkan matanya pasrah, ia sudah menyiapkan dirinya untuk dibunuh oleh jihoon.

namun sudah dua menit berlalu mark tak merasakan sakit sedikitpun, lantas mark membuka matanya. mark dapat melihat jihoon sedang memandang kosong kearahnya.

lalu jihoon tiba tiba berbalik dan berlari meninggalkan apartement mark. air matanya mengalir

apa yang aku lakukan?

hyunsuk.. aku mohon bertahan sayang...

****

T B C

posesif park ; hoonsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang