chapter dua puluh dua

7.5K 654 217
                                    


jadii, spoiler yang aku maksut ituu..

laki laki yang jahat sama danny adalah..

laki laki yang jahat sama danny adalah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

masih ga ngerti? oke kita musuhan. gagagga bercandaa haha

***

sudah satu bulan danny merawat jihoon, cukup banyak perubahan pada diri jihoon. perubahan yang dimaksud adalah perubahan yang membuat jihoon lebih baik.

jihoon makan dengan teratur tentu saja disuapi oleh danny, lalu jihoon sudah memotong rambutnya, jihoon sudah mau keluar rumah, jihoon tak lagi meminum minuman keras, jihoon juga tidak melukai dirinya sendiri lagi. ia hidup sehat karna danny ada disisinya.

sekarang, jihoon dan danny tengah duduk di bangku yang terletak diujung taman. mereka berdua tengah menikmati ice cream masing masing. jihoon memakan ice cream mint choco, sedangkan danny memakan ice cream coklat.

"jadi begini rasa ice cream, aku lupa. soalnya udah dua tahun lebih ga pernah makan ice cream." celutuk jihoon.

semenjak sering keluar rumah, jihoon jadi sering berceloteh. cowo itu mengkritik dan membicarakan apapun yang ia lihat ataupun yang ia rasakan. bahkan jihoon juga mengkritik tentang pohon pohon yang ada ditepi jalan.

"ice cream itu enak, kan? kamu mau nambah?" tawar danny.

jihoon menggeleng,
"ngga, aku ingin mencoba ice cream punya kamu aja."

danny menyodorkan cup ice cream-nya kearah jihoon.
"ini, coba aja."

namun jihoon hanya diam tanpa mengambil ice cream danny, tiba tiba lelaki itu menarik tengkuk danny dan mencium bibir danny. ia memaksa lidahnya untuk masuk kedalam mulut danny. rasa mint choco dan coklat tercampur menjadi satu.

"mmhh.." lenguh danny ketika ciuman jihoon terasa semakin panas.

danny pengen dorong badan jihoon, tapi ga bisa karna dia takut nanti ice cream-nya tumpah terus kena baju jihoon. danny segan.

setelah merasa pasokan oksigen telah habis, jihoon lansung melepaskan ciumannya dan tersenyum kecil. bibir danny sama lembutnya dengan bibir hyunsuk, jihoon sangat suka.

"ice cream punya kamu manis.." bisik jihoon.

danny menunduk dan tersenyum malu, ia menggigit bibir bawahnya sendiri. danny bisa merasakan dadanya berdebar.

"aku ini doktermu.. pasien mana boleh mencium dokternya sendiri.." cicit danny.

"aku ga pernah anggap kamu sebagai dokterku, danny."

danny mengerjap ngerjapkan matanya tak mengerti dengan perkataan jihoon.

"apa maksutmu?"

"aku menyukaimu."

kedua pipi danny merona mendengar pengakuan jihoon. apa danny sedang bermimpi?

"jangan bercandaa!" ketus danny malu lalu berdiri dan berlari kecil meninggalkan jihoon.

"dokter cantik! tunggu aku!" jihoon tertawa kecil lalu mulai berlari mengejar danny.

****

jihoon dan danny jalan beriringan ditrotoar. sesekali danny menyapa orang yang berjualan ditepi tepi trotoar tersebut. ntah karna kenal, atau memang danny yang terlalu ramah.

"lihat!, bunga itu sangat cantik!" puji danny sembari menunjuk sebuket bunga tulip yang dipajang disebuah toko bunga.

jihoon menatap danny sebentar, jadi danny menyukai bunga tulip? jihoon jadi teringat, hyunsuk juga menyukai bunga tulip.

"kamu mau? aku bisa beliin kamu semua bunga tulip yang ada di toko ini." tawar jihoon.

danny menggeleng panik, ia mencubit pinggang jihoon pelan.
"aku hanya mau satu!"

jihoon terkekeh, ia mengusak rambut dannya lalu mengangguk.
"oke, tunggu sebentar."

jihoon masuk kedalam toko bunga itu, sedangkan danny berdiri didepan toko untuk menunggu jihoon kembali. ia tersenyum senang karna tak sabar ingin menerima bunga tulip dari jihoon.

beberapa menit kemudian, jihoon keluar dari toko sambil membawa satu buket bunga tulip. setelah sampai didepan danny, jihoon menyerahkan buket bunga itu.

"ini bunga cantik, untuk dokter yang sangat cantik."

danny tersipu, ia menerima buket bunga itu sambil tersenyum senang.
"terimakasih jihoon! kamu sangat baik!"

aku baik? andai kamu tau yang sebenarnya danny, batin jihoon.

***

danny baru saja keluar dari kamar jihoon. dia menemani jihoon hingga pria itu terlelap, setelah itu secara diam diam ia keluar dari kamar jihoon.

"danny."

mendengar seseorang memanggilnya, danny menoleh dan mendapati asahi yang sedang duduk diatas sofa.

"iya sa, kenapa?"

"kemari. aku mau bicara."

danny tersenyum canggung lalu mendekat kearah asahi. danny mengambil tempat duduk disebelah asahi lalu menatap wajah asahi.

"kenapa sa? mau bicara apa?"

asahi hanya diam, matanya fokus untuk menatap wajah danny. asahi yakin, yang ada didepannya sekarang ini adalah hyunsuk, bukan danny.

"sebenarnya kamu itu Siapa?" tanya asahi dengan Ekspresi datar.

danny menunjuk dirinya sendiri,
"aku? aku choi danny. bukankah kita udah kenalan?" danny kebingungan dengan pertanyaan asahi.

"bohong."

tubuh danny menegang, bohong? apa maksut asahi?

"kenapa kamu bilang aku bohong?"

asahi memegang kedua bahu danny, ia menatap mata danny. asahi jadi teringat sesuatu..

asahi dengan otaknya yang cerdas lansung saja mengangkat lengan baju sebelah kiri danny. asahi harus membuktikan sesuatu. asahi masih ingat dulu hyunsuk menyayat tangannya sendiri.

"bekas jahitan apa ini? jujur padaku."

****

hemm

T B C

posesif park ; hoonsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang