chapter tujuh

11.7K 903 173
                                    

jihoon melangkahkan kakinya menyusuri lorong rumah sakit, ia berjalan dengan tergesa gesa untuk mencari satu ruang inap yang harus ia kunjungi.

setelah sampai diruang inap VIP yang jihoon cari, jihoon segera masuk kedalam ruangan itu. dia dapat melihat seorang gadis tengah duduk di ranjang rumah sakit sambil memakan semangkuk sup. tatapan gadis itu sangat kosong dan mengkhawatirkan.

jihoon lansung saja berlari mendekati gadis tersebut, ia menerjang tubuh ringkih sang gadis dengan pelukan yang sangat erat. berkali kali jihoon layangkan ciuman ke dahi gadis itu.

jihoon melepaskan pelukannya, ia menangkup kedua pipi gadis itu. dapat jihoon lihat beberapa lebam tercetak jelas di sudut mata dan sudut bibir gadis tersebut.

"siapa yang lakuin ini ke kamu, yujin?" tanya jihoon begitu serius.

gadis yang dipanggil dengan sebutan yujin itu hanya mengulum bibirnya sendiri. ia enggan menjawab.

"jawab. siapa yang berani lakuin ini ke kamu?" jihoon semakin menuntut jawaban, ia terlihat begitu khawatir kepada yujin.

akhirnya, tangisan yujin pecah. ia meraung dan terisak, jihoon merasa dadanya sangat nyeri ketika melihat yujin yang menangis tersedu sedu.

jihoon sama sekali tak bisa melihat yujin menangis. bagaimanapun yujin adalah orang yang sangat jihoon sayangi.

"hey, tatap mata aku. aku ada disini, it's okay.." jihoon mengelus punggung yujin yang bergetar.

"hiks.. aku Kotor.. aku dilecehkan hiks.. aku dilecehkan sama anak tiri papa... hiks.. aku takut kak.."
jihoon membawa adik perempuannya itu masuk kedalam pelukannya. rahang jihoon mengeras, emosinya membara. yujin adalah adik kandung jihoon. jihoon tentu saja sangat menyayangi yujin.

tapi semenjak mama-nya meninggal, jihoon tak pernah kembali ke rumah karna ia tidak sudi tinggal bersama mama tiri dan saudara tirinya. jihoon dan yujin hanya bertukar kabar lewat media sosial.

"kamu tunggu disini sebentar ya? aku mau ke rumah papa dulu."

jihoon harus mengambil tindakan. ia tak terima adiknya dilecehkan. jihoon bersumpah akan membunuh saudara tirinya yang sudah berani melukai yujin.

***

hyunsuk duduk dengan lesu si halte bus, jihoon tak memberi kabar ataupun menjemputnya. apa jihoon memang sesibuk itu?

sesekali hyunsuk menggoyang goyangkan kakinya karna merasa bosan. hyunsuk overthinking, jihoon tidak akan berpaling kan?

hyunsuk menggelengkan kepalanya sendiri, tidak, hyunsuk yakin bahwa jihoon itu sangat mencintainya. jihoon pasti tidak akan selingkuh. jihoon itu adalah laki laki setia, hyunsuk sangat tau tentang fakta itu.

namun, hyunsuk jadi kepikiran. sifat dan perasaan seseorang itu bisa berubah kapan saja. ah.. hyunsuk jadi overthinking lagi.

"halo"

hyunsuk mendongak ketika mendengar suara seseorang. hyunsuk dapat melihat, mark — teman seangkatannya yang baru saja menyapanya. mereka saling mengenal, hanya saja tak terlalu dekat.

hyunsuk tersenyum sopan
"halo"

"kok belum pulang?" tanya mark basa basi.

"lagi nunggu bus." sahut hyunsuk.

mark mengangguk mengerti,
"ayo pulang bareng gue, kalau nunggu bus bakal lama."

hyunsuk menggeleng pelan untuk menolak ajakan mark, bisa mati dia kalau menerima tumpangan mark.

"gak usah, gue mau naik bus aja." tolak hyunsuk.

"biasanya jam segini banyak om om berkeliaran, ayo pulang bareng gue aja."

hyunsuk menggigit bibir bawahnya sendiri, ragu ragu hyunsuk mengangguk. lalu hyunsuk berjalan mendekati mark dan naik keatas motor mark.

"pegangan yang erat." titah mark.

tangan hyunsuk mencengkram ujung jaket mark, semoga aja dia ga ketahuan sama jihoon.

mark? dia cuma bisa mengulum bibirnya sendiri untuk menahan rasa salting. sebenarnya mark sudah menyukai hyunsuk dari lama. mark tidak akan lupa dengan kejadian hari ini, ia sangat senang karna bisa membonceng hyunsuk.

**

hyunsuk duduk diatas sofa, kini sudah memasuki pukul sebelas malam, tetapi jihoon belum pulang. hyunsuk sesekali menguap karna bosan dan mengantuk, sudah dua jam ia menunggu kepulangan jihoon. tapi jihoon tak kunjung pulang.

jihoon masih tak ada kabar, semua akun sosial media jihoon pun tak ada yang aktif.

hyunsuk memandang kosong ke arah depan, air mata mulai mengalir di pipi hyunsuk. perasaan hyunsuk mulai gelisah, pikirannya bercabang.

apa jihoon sudah bosan dengan dirinya?

apa jihoon akan membuangnya?

apa jihoon melupakan dirinya?

sekarang jihoon sedang apa? apa jihoon menemukan seseorang yang lebih menarik?

apa jihoon akan memutuskannya?

hyunsuk menyembunyikan mukanya diatas kedua lututnya yang tertekuk. hyunsuk menangis dan terisak. jihoon kemana? hyunsuk merindukan pelukan jihoon.

seharian ini, tak ada jihoon disisinya. hyunsuk merasa hampa. bahu hyunsuk bergetar, ia terus menangis dan terisak hingga kesadarannya menghilang.

***

T B C

posesif park ; hoonsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang