chapter tiga belas

11.3K 891 238
                                    


jihoon terbangun dengan tangan yang melingkari pinggang hyunsuk, ia mengerjap ngerjapkan matanya untuk menyesuaikan cahaya yang menusuk netra-nya.

dapat jihoon lihat hyunsuk tidur membelakanginya, lantas jihoon menciumi rambut hyunsuk yang wangi. kekasih cantiknya itu sepertinya sangat kelelahan. jihoon jadi merasa bersalah.

jihoon berdiri dan memakai pakaiannya, ia memilih untuk pergi ke dapur dan memasak sarapan untuk hyunsuk.

tiga puluh lima menit jihoon habiskan untuk memasak didapur. setelah selesai memasak, jihoon segera kembali ke kamar untuk membangunkan kesayangannya itu.

jihoon mengguncang pelan badan hyunsuk yang masih tertutup selimut.
"sayang.. bangun yuk, udah pagi."

tak ada jawaban, hyunsuk masih terlelap. lantas jihoon sedikit mengencangkan guncangannya di bahu hyunsuk.

"sayang, makan dulu. aku udah masak."

tetap tak ada sahutan ataupun pergerakan. akhirnya jihoon memilih untuk menyingkap selimut yang menutupi tubuh polos hyunsuk.

detik itu juga jihoon melotot, tubuh jihoon membeku. suaranya tercekat ketika melihat sebuah robekan panjang dipergelangan tangan kiri hyunsuk. sedangkan tangan kanan hyunsuk memegang pisau yang sudah berlumuran darah. sprei kasur sudah terdapat banyak bercak darah yang abstrak.

apa yang terjadi? hyunsuk mencoba bunuh diri?

jihoon lansung mendekati hyunsuk dan memeluk tubuh hyunsuk dengan erat. ia meronggoh ponselnya untuk menelfon ambulance.

tut

"iya, ada yang bisa kami bantu?"

"to- tolong.. tolong hiks kirim ambulance.. kekasihku tak sadarkan diri hiks.. kami sekarang berada di apartement YG, nomor 322. tolong cepat datang kemari.."

"baik, kami segera kesana."

setelah mematikan telfon, jihoon lansung memeluk tubuh hyunsuk yang sudah lemas. ia menciumi pipi dan dahi kekasihnya dengan lembut.

"sayang.. bangun! buka matamu.. jangan tinggalkan aku sayang, aku mohon hiks.."

sungguh tak pernah terbayangkan oleh jihoon jika ia akan melihat kekasihnya merobek tangan sendiri. tak pernah terbayangkan oleh jihoon jika hyunsuk akan bunuh diri.

jihoon menangis tersedu sedu,
"maaf.. aku cinta sama kamu.. aku mohon bangun!! hyunsuk bangun!!" jihoon berteriak prustasi.

muka hyunsuk pucat, jihoon dapat merasakan tubuh hyunsuk yang dingin. tidak! hyunsuk tidak boleh pergi!

jihoon tidak suka dengan yang namanya kehilangan, ia benci jika orang yang ia sayangi pergi meninggalkannya. jihoon terluka. namun ia sadar, hyunsuk lebih terluka daripada dirinya.

"aku mohon.. hiks bertahan."


***












jihoon menunduk dan menangis, ia duduk didepan ruangan operasi. air matanya terus berlomba lomba untuk jatuh. sudah tiga jam jihoon menunggu, namun dokter belum juga keluar.

jihoon tidak percaya dengan adanya tuhan, tapi kali ini, jihoon menunduk dan berdoa. jika tuhan itu benar benar ada, jihoon harap tuhan mengabulkan segala doanya.

tuhan.. aku mohon selamatkan kekasihku. aku akan berubah, aku janji tak akan menyakitinya lagi. aku akan menjaganya. aku mohon beri satu kesempatan lagi. kalau kekasihku harus pergi, maka cabut juga nyawaku.

aku sangat menyayangi hyunsuk, tolong.. tolong beri dia keselamatan. aku tak mau kehilangan hyunsuk. aku mencintai nya.

jihoon terus merapalkan doa doa untuk hyunsuk. ia belum siap kehilangan hyunsuk. jihoon merasa sangat susah bernafas karna tangisannya juga semakin kencang dan menyesakkan. jihoon bahkan tak peduli ketika orang yang berlalu lalang menatap prihatin kearahnya.

jihoon berdiri ketika melihat seorang dokter keluar dari ruang operasi. lansung saja jihoon menyerbu dokter itu dengan banyak pertanyaan.

"bagaimana kondisi kekasihku? apa dia selamat? dia masih bisa hidup bersamaku kan? dia tidak meninggalkan ku kan? dokter.. hyunsuk sangat menyayangi aku, dia pasti tidak tega meninggalkan ku?" jihoon bertanya dengan air mata yang masih mengalir deras dipipinya.

dokter itu menghela nafasnya sejenak.

"untungnya anda tidak telat untuk membawa pasien ke rumah sakit, jika telat, saya tidak bisa jamin bahwa  pasien bisa selamat. —"

jihoon menunggu kelanjutan dari perkataan dokter itu dengan dada yang berdebar kencang.

"pasien mengalami koma, jika kondisi nya tetap stabil, maka koma-nya akan cepat berlalu. maaf saya harus mengatakan ini, pasien mengalami keguguran. kandungannya baru berusia dua minggu dan masih sangat lemah. pasien keguguran karna mengalami kekerasan saat berhubungan seksual."

seperti ada petir yang menyambar seluruh tubuhnya, jihoon kembali dibuat menegang. ia telah membunuh anaknya sendiri.. jihoon benar benar merasa brengsek. apa yang telah ia lakukan..

"sering sering mengobrol dengan pasien agar ia cepat tersadar dari komanya. saya pamit undur diri" dokter tersebut membungkuk sekilas sebelum pergi meninggalkan jihoon.

***

garam itu di dapur, kalau karam itu hoonsuk😅🙏🙏

TBC

posesif park ; hoonsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang