chapter dua belas

11.7K 863 254
                                    

sore ini, mark berdiri didepan pintu apartement hyunsuk. sebelum menekan bell, mark merapikan rambut dan bajunya terlebih dahulu.

setelah merasa rapi dan tampan, mark lansung saja menekan tombol bell yang terletak didepan pintu. jantung mark berdegup dengan kencang ketika mendengar seseorang membuka kunci apartement itu dari dalam.

ceklek.

bukan. bukan hyunsuk yang keluar, melainkan seorang pria yang tak mark kenali. lantas mark memasang ekspresi bingung.

"lo siapa?" tanya pria itu kepada mark.

mark tersenyum dan membungkukkan badannya sekilas, apakah pria didepannya ini kakak-nya hyunsuk?.

"aku pacarnya hyunsuk, kak. namaku mark, salam kenal." kata mark
dengan pede.

mark dapat melihat muka pria itu memerah, nafasnya juga tiba tiba memburu. apa ucapan mark salah?

BUGHH!!!

mark tersungkur kelantai ketika pria itu melayangkan tinju sekeras mungkin ke pipinya. mark rasa rahangnya akan lepas. tinjuan pria itu tak main main.

"BRENGSEK! APA MAKSUT LO?"

mark tentu aja ga paham. kenapa pria didepannya ini mengamuk?

"apa yang salah ya kak?" tanya mark sambil sesekali meringis dan memegang rahangnya.

BUGH!!!

pria itu enggan menjawab, ia lebih memilih kembali meninju mark, kali ini diperut. mark terbatuk, mulutnya mengeluarkan darah segar.

"KAK JIHOON!"

hyunsuk yang baru saja keluar dari apartement berteriak panik ketika melihat mark sudah tergeletak tak berdaya diatas lantai. hyunsuk ketakutan ketika melihat raut wajah jihoon yang tengah marah, jihoon benar benar menyeramkan.

"SINI KAMU!" jihoon mencengkram pergelangan tangan hyunsuk, ia membawa kekasihnya itu masuk kedalam apartement. tak lupa jihoon menutup pintu dengan cara membanting.

hyunsuk yang tak tau apa apa cuma bisa pasrah pas diseret sama jihoon. perasaan hyunsuk campur aduk, kaget, takut, bingung dan blank. hyunsuk tak tau apa yang terjadi sekarang.

tubuh ringkih hyunsuk dibanting keatas kasur, jihoon lansung saja menindih hyunsuk dan menahan kedua tangan hyunsuk diatas kepala hyunsuk.

"BERANI KAMU SELINGKUH HAH?!"

tubuh hyunsuk gemetaran, tiba tiba keringat dingin bercucuran dari dahinya. hyunsuk ketakutan. cowo manis itu hanya bisa menutup mata dengan bibir pucat yang bergetar.

"JAWAB!!"

dengan susah payah hyunsuk menggelengkan kepalanya.
"ngga.. aku ngga selingkuh.."

PLAK!!

"JANGAN BOHONG JALANG!"

hyunsuk menangis lagi, bukan karna tamparan jihoon, tapi karna perkataan jihoon. jalang? jadi selama ini dirinya hanya seperti jalang di mata jihoon? kenapa jihoon begitu tega?

"APA YANG KAMU BISA? KAMU CUMA NANGIS NANGIS DAN NANGIS. KENAPA KAMU SELINGKUH? AKU KURANG APA HAH?! APA LUBANGMU ITU GA CUKUP SAMA SATU PENIS?!"

dada hyunsuk sesak, ia kesusahan bernafas. perkataan jihoon sangat menyayat hatinya. apa jihoon tak bisa mempercayai nya walau hanya satu kali?

"aku ga selingkuh.. hiks.. tolong percaya aku.." lirih hyunsuk.

jihoon berdecih, ia membalikkan tubuh hyunsuk hingga posisi hyunsuk menjadi tengkurap. lalu jihoon melepaskan celana dan celana dalam hyunsuk dengan paksa. ia tak peduli dengan rontaan hyunsuk.

"JANGAN KAK JIII!! JANGAN HIKS! AKU MOHON JANGANNN!" hyunsuk berteriak sekuat tenaga walaupun ia tau jihoon telah menulikan pendengarannya.

jihoon beralih membuka celana jeans dan celana dalamnya sendiri. jihoon mengocok penisnya sendiri agar menegang. lalu ia memaksakan penis besarnya untuk masuk kedalam hole hyunsuk yang masih kering.

JLEB!

"sa- sakith.. hiks.. akkhh!"

JLEB!

tubuh hyunsuk bergetar hebat, mulutnya terbuka tanpa suara. saking sakitnya, hyunsuk tak bisa berteriak. suaranya terasa tercekat ditenggerokan. hole hyunsuk terasa lecet dan sedikit berdarah.

srek!

jihoon menjambak rambut hyunsuk dari belakang, ia mendekatkan bibirnya ke telinga hyunsuk.

"jalang kayak lo pantes diperlakuin kayak anjing." bisik jihoon.

jihoon menggerakkan pinggulnya dengan keras dan cepat. ia memperkosa hyunsuk dengan kasar. tubuh hyunsuk sampai terhentak hentak saking kuatnya pergerakan jihoon.

"hiks.. akh sakith.. sakith.. berhenti.. akhh! shh.." hyunsuk terus merintih, air matanya tak berhenti mengalir. tak ada rasa nikmat yang hyunsuk terima.

"jalang ga berhak minta berhenti." jihoon kembali mengatakan kalimat kasar kepada hyunsuk. lalu jihoon semakin mempercepat tamponya, emosi yang menguasi pikirannya membuat jihoon bergerak semakin kasar.

"sakith kak.. ampun.. hiks.. ahh.."

***

sumpah, aku sebenarnya ga tega ngebuat cerita hyunsuk tersiksa kayak gini. ga sanggup😭😭

ga sabar mau buat chapter tentang jihoon yang nyesel karna udah jahatin hyunsuk kwkw

T B C

posesif park ; hoonsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang