jihoon masuk kedalam ruang inap milik hyunsuk dengan langkah pelan, hatinya terasa diremas ketika melihat hyunsuk yang lansung memalingkan wajah ketika melihat jihoon masuk. hyunsuk enggan untuk menatap jihoon.
infus tertancap dipunggung tangan hyunsuk, lebam lebam di mukanya masih tercetak dengan jelas. wajah cantik itu jadi tertutup saking banyaknya lebam yang bersarang diwajah hyunsuk.
"hyunsuk... aku—"
"pergi."
jihoon terdiam, bahkan ia belum sempat berbicara tetapi hyunsuk sudah mengusirnya.
namun kali ini, jihoon sadar bahwa kesalahannya benar benar fatal. bahkan seribu maafpun tak akan bisa mengembalikan semuanya seperti semula. jihoon sadar, selama ini ia lah yang salah.
"hyunsuk, aku menyesal.."
jihoon dapat melihat bahu hyunsuk bergetar, kekasih cantiknya menangis.
"aku membenci mu jihoon." desis hyunsuk. mata hyunsuk yang berair itu menatap tajam sekaligus benci kearah jihoon.
jihoon menggeleng,
"jangan katakan itu ku mohon..""APA SELAMA INI GA CUKUP BAGI KAMU BUAT NYIKSA AKU?? AKU BAHKAN GA TEGA BUAT HANCURIN HIDUP KAMU, TAPI KAMU GINIIN AKU! JAHAT! AKU BENCI KAMU!"
dada hyunsuk naik turun, ia merasakan sesak. ternyata tak hanya fisiknya yang terluka, hati hyunsuk juga lebih terluka. luka didalam dadanya menganga begitu lebar membuat hyunsuk merakan sakit berkali kali lipat.
"aku bisa sepertimu, tapi aku tak bisa setega dirimu. semuanya berakhir, aku yang kalah." perkataan hyunsuk bagaikan pedang tajam yang sangat menyayat hati.
benar, hyunsuk kalah. dia bahkan sudah disakiti berkali kali, tapi dirinya masih mencintai jihoon. cintanya sama sekali tak berkurang. sedangkah jihoon? pria itu dengan seenaknya menghancurkan perasaan hyunsuk.
mata jihoon memerah, ia menundukkan kepalanya sendiri. jihoon merasa benar benar berdosa.
"mari kita akhiri semuanya, hubungan kita adalah sebuah penyakit. kita akan terus terusan menyakiti satu sama lain." putus hyunsuk.
jihoon mendongak, ia menggeleng. air matanya berhasil mengalir dipipi.
"tidak.. hyunsuk ku mohon.. aku tidak mau kehilangan mu lagi..""SIKAPMU YANG MEMBUAT AKU PERGI! BISAKAH KAU MELEPASKANKU?! KAU BEGITU EGOIS BAJINGAN!" akhirnya, satu makian keluar dari mulut hyunsuk.
"kau hanya memikirkan perasaan mu sendiri. menurutmu, Bagaimana rupa sebuah hati yang patah? Yang pasti adalah remuk, terkoyak, dan menyedihkan. itu yang aku rasakan. didalam sini, hatiku patah dan hancur. itu semua karna ulah mu." hyunsuk berucap sambil menunjuk dadanya sendiri.
"kau menggenggam ku terlalu erat. aku muak."
"hyun—"
"aku ingin putus. keluar dari sini."
jihoon menghela nafas, ia mengusap air matanya lalu tersenyum kecil.
"aku tak setuju, tapi aku akan memberimu waktu. aku pergi dulu, besok aku akan kembali." setelah itu, jihoon berbalik untuk meninggalkan hyunsuk.
yujin dan karina baru saja masuk kedalam rumah, dua gadis itu nampak terkejut ketika melihat jihoon yang sedang rebahan diatas sofa sambil meracau tak jelas.
kedua gadis itu lansung menghampiri jihoon. muka jihoon sangat merah, dapat dipastikan pria itu tengah mabuk.
"kak! kamu mabuk?" tanya yujin.
jihoon membuka matanya, lalu ia menukikkan alisnya dan menunjuk karina dengan sisa tenaganya.
"kau!! bukankah.. kau wanita jalang yang menggodaku dulu?!" tanya jihoon.
yujin membuat gestur ingin memukul wajah jihoon, namun lansung ditahan oleh karina.
"jangan berbicara sembarangan tentang kekasihku kak!" kesal yujin.
oh ya, yujin dan karina sedang menjalin hubungan asmara. sudah satu tahun mereka berpacaran.
jihoon berdecih.
"huh, seru sekali menjadi kau. kekasihmu masih ingin bersama mu, sedangkan aku? kekasihku meminta putus tadi siang." celutuk jihoon.yujin menggeleng pelan,
"siapa yang ingin berpacaran dengan orang stres seperti mu? sudahlah stres, jelek pula." cibir yujin.jihoon memukul mukul udara, lalu ia tertawa kencang.
"hahaha!~ rasakan pukulanku?! makanya jangan asal ngomong!~"yujin dan karina saling tatap tatapan, jihoon yang sedang mabuk benar benar terlihat seperti orang tolol.
***
tengah malam begini, mark memutuskan untuk pergi kerumah sakit. ia hanya ingin mengetahui keadaan hyunsuk.
kini mark sedang mengintip lewat kaca transparan yang tertempel dipintu ruang inap hyunsuk. mark menatap nanar kearah hyunsuk yang sedang terbaring sambil menutup mata.
melihat lebam yang ada di wajah hyunsuk, mark jadi merasa bersalah. ia berpikir sejenak, kenapa ia sangat tega melukai hyunsuk?
mark menghela nafas.
"maafkan aku.." lirihnya pelan.lalu mark berjalan menjauh dari ruang inap hyunsuk, ia tak ingin mengganggu hyunsuk lagi. mark berjanji takkan memperlihatkan dirinya didepan hyunsuk lagi.
brugh!
tak sengaja, mark menyenggol seorang perawat. mark lansung saja membungkukkan badannya sekilas karna bagaimanapun ia harus sopan, pasalnya perawat itu mungkin berumur jauh lebih tua darinya.
"maafkan aku" kata mark.
perawat itu tersenyum,
"tak apa. hati hati ya."gatau kenapa, mark ngeliat senyum perawat itu hampir mirip sama senyuman hyunsuk. lansung saja mark melihat name tag perawat tersebut.
choi jennie.
***
T B C
KAMU SEDANG MEMBACA
posesif park ; hoonsuk
Fanfiction[1821+] park jihoon adalah pria posesif dan tak suka jika miliknya disentuh orang lain. berani menyentuh miliknya? berarti berani juga mengatakan "selamat tinggal" pada dunia. WARNING!! bl bxb gay m-preg hoonsuk shipper.