chapter tiga puluh dua

1.6K 89 17
                                    

new ending. ending yang lama aku buang aja hehehe

***

Sunghoon natap khawatir kearah wajah Hyunsuk yang sembab, pandangan Hyunsuk kosong. Daritadi Sunghoon udah coba buat ngajak Hyunsuk bicara, tapi Hyunsuk ga menggubrisnya.

Sunghoon menggenggam tangan Hyunsuk, berkali kali ia mengecup punggung tangan Hyunsuk. dan sentuhan dari Sunghoon ngebuat Hyunsuk sadar dari lamunannya.

"sayang, kamu masih mau diem dieman gini? kamu kenapa?? hm?" tanya Sunghoon khawatir.

mata Hyunsuk berkaca kaca, Hyunsuk tau masa lalunya sangat kelam. dia bahkan ngerasa ga pantas lagi buat Sunghoon.

"aku udah rusak, kak" kata Hyunsuk pelan.

Sunghoon mengerjap ngerjapkan matanya sendiri, dia berusaha mencerna apa yang Hyunsuk bilang.
"maksud kamu?"

Hyunsuk mulai terisak, ia menangis lagi. kali ini menangis karna merasa jahat pada Sunghoon.

"aku ga pantas buat kakak... aku— aku.. aku..." Hyunsuk tersedu, bahkan ia tak sanggup untuk melanjutkan ucapannya.

hati Sunghoon retak, dia ga sanggup ngelihat Hyunsuk nangis kaya gini. Sunghoon memeluk tubuh Hyunsuk, dia ngelus punggung Hyunsuk biar Hyunsuk tenang.

"pelan pelan aja, kakak dengerin kok. jangan nangis, princess." bisik Sunghoon.

Hyunsuk mikir, kenapa Sunghoon bisa sebaik dan selembut ini. Hyunsuk bahkan ga pernah diperlakuin sebaik ini.

"kak.. lima tahun lalu, aku udah pernah dipakai.. tubuhku ini, udah kotor.."

mata Sunghoon berkaca kaca, dia eratin pelukannya. ga bohong kalau Sunghoon sedikit kecewa karna dia ga bisa jadi orang pertama yang nyentuh Hyunsuk.

"kak—"

"ssttt.. udah princess, gausah dilanjutin ya? jangan nangis, nanti dada kamu sesak"

disini, dada Sunghoon lah yang terasa sesak. Sunghoon ga sanggup buat dengerin cerita Hyunsuk lebih lama lagi.

"kakak.. kalau kak hoon mau minta putus, gapapa kok. aku ikhlas" bisik Hyunsuk.

Sunghoon nangkup pipi berisi Hyunsuk, dia ngelus pipi Hyunsuk pakai jari jempolnya.

"kakak ga akan bisa hidup tanpa kamu. cukup mama kakak aja yang pergi, kamu jangan ya?. lagian kejadian itu udah lama, ga usah diungkit lagi. kakak cinta kamu dengan versi kamu yang sekarang"

Sunghoon itu tulus. dia ga cuma nafsu semata. Sunghoon ga peduli tentang tubuh Hyunsuk, selama bersama Hyunsuk dia akan baik baik saja.

"kak.." tangisan Hyunsuk makin keras. Hyunsuk memeluk Sunghoon Seerat yang ia bisa. Hyunsuk harap Sunghoon tak akan meninggalkannya.

****

"kak jihoon!" junkyu dan yujin berseru khawatir ketika melihat jihoon masuk kedalam rumah dengan dahi yang berdarah. darah itu mengalir deras ke pipi sampai dagu jihoon. bahkan darah tersebut menetes netes ke lantai.

dahi Jihoon bisa berdarah, karna ia memukul kepalanya menggunakan botol bir hingga botol kaca itu pecah berkeping keping. Jihoon melakukan itu untuk melampiaskan emosi.

junkyu dan yujin mendekati jihoon,
"kakak kenapa?!" tanya mereka serempak.

jihoon tertawa linglung,
"hahaha.. aku melepaskan hyunsuk. aku membiarkannya bahagia. aku hanya seorang pecundang yang tak pantas untuk hyunsuk, kan?.. lebih baik aku mati saja."

"apa yang kakak katakan!" yujin berteriak kesal. dia meluk tubuh jihoon yang kurus. air mata yujin mengalir begitu saja. lagipula, siapa yang tidak sedih ketika melihat saudara kandungnya sangat kacau seperti ini.

"yujin.. hyunsuk itu adalah jantungku. dan aku tak bisa hidup tanpa jantungku. aku akan mati." lirih jihoon sedih.

jihoon menangis. meraung menyesali semua sikapnya selama ini.

"aku mau memutar waktu, setidaknya biarkan aku membahagiakan Hyunsuk. satu kali saja"

begitulah kisah cinta jihoon bersama hyunsuk. semuanya hancur karna keegoisan masing masing. cinta yang harusnya terasa manis, malah menjadi pahit.

berani menjalin hubungan dengan seseorang, berarti berani juga untuk kehilangan.

tak semua hal itu terjadi sesuai dengan apa yang kamu inginkan. terkadang, yang selalu ada dan yang selalu mencintai bukanlah yang terbaik.

jangan terlalu sering mengunyah permen karet yang manis, nanti gigimu akan sakit.

****

3 tahun berlalu.

Jihoon sudah sedikit lebih segar dari tahun tahun sebelumnya. laki laki itu tetap dingin tak tersentuh. kehilangan Hyunsuk ngebuat Jihoon belajar banyak hal. Jihoon sudah mulai bisa mengatur emosinya sekarang.

Jihoon juga sudah menjadi pria mapan, hidupnya sedikit lebih bahagia. tak ada alasan spesifik, Jihoon hanya mencoba untuk menerima nasib yang ia alami.

"bos, klien kita sudah datang" kata asisten Jihoon.

Jihoon merapikan pakaiannya,
"suruh masuk aja"

Asisten Jihoon mengangguk, ia berjalan keluar dari ruangan Jihoon untuk menyuruh klien masuk.

Jihoon berdiri, ia tersenyum bisnis kearah Sunghoon, kliennya saat ini. mereka berdua berjabat tangan.

"selamat siang, pak Jihoon. sudah lama tak bertemu" sapa Sunghoon.

"selamat siang, apa kabar pak?" tanya Jihoon basa basi.

"baik. sangat baik."

"ohh, saya lihat bapak semakin segar."

"iya, ini karna istri saya rajin memberi saya makan" balas Sunghoon sambil tertawa pelan.

Jihoon ikut tertawa, walaupun hatinya sakit. Jihoon tau betul bahwa Sunghoon dan Hyunsuk telah menikah. dan mungkin sampai sekarang, Sunghoon sama sekali tak tau bahwa Jihoon adalah mantan Hyunsuk.

"oh ya, waktu saya nikah, kenapa kamu ga datang? kan saya ngundang kamu" tanya Sunghoon.

Jihoon menggaruk tengkuknya sendiri.
"maaf pak, waktu itu saya ada kerjaan juga diluar kota. selamat ya pak, atas pernikahannya. saya harap bapak dan Hyunsuk bisa menjadi keluarga yang bahagia" Jihoon berbohong, ia mana sanggup menyaksikan Hyunsuk nikah dengan pria lain.

"oh ya, saya ga bisa lama lama disini. nanti saya mau temenin istri saya kerumah sakit. untuk USG kehamilannya. lansung aja pak"

Jihoon mengangguk dan mulai menjelaskan tentang produk perusahaannya kepada Sunghoon.

sudah berulang kali Jihoon kencan dengan wanita ataupun pria yang Yunjin kenalkan kepada Jihoon, tapi Jihoon tak bisa lagi membuka hatinya. Jihoon mati rasa, Jihoon hanya bisa membuka hatinya untuk Hyunsuk.

Jihoon sudah mengikhlaskan segalanya. apapun yang membuat Hyunsuk senang, Jihoon akan ikut senang.

walau kini dalam hatinya, Jihoon berharap bahwa ialah yang mendampingi Hyunsuk, harusnya ia yang menjaga Hyunsuk.

Tapi, jika Sunghoon bisa membuat Hyunsuk bahagia. Jihoon turut bahagia.

kalau begitu, mari kita tutup cerita ini.

****

POSESIF PARK
END

udah yaa, karmanya udah cukup. Jihoon gabisa jatuh cinta lagi karna cintanya habiss buat Hyunsuk🥰

any question???

posesif park ; hoonsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang