chapter sembilan belas

8.2K 696 137
                                    

maaf karna baru bisa updatee, btw ini ada yang nungguin ga? hahaha.

***

choi danny

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

choi danny

***












Danny udah selesai nyuapin semangkok bubur dan dua pil obat untuk jihoon, danny tersenyum senang karna jihoon sangat menurut padanya. Bahkan bubur yang ada didalam mangkok sudah dihabiskan semua oleh jihoon.

"pintar! kalau kamu nurut sama aku, kamu bakal cepet sembuh!" puji danny riang. Ia tersenyum bangga kearah jihoon membuat jihoon mengerjap ngerjapkan matanya sendiri.

Dulu, hyunsuk juga sering memuji hal kecil yang jihoon lakukan. tetapi bedanya, hyunsuk sering memuji sambil memberikan sedikit skinship untuk jihoon.

"dokter" panggil jihoon.

Danny berdehem pelan tanda menjawab panggilan jihoon, cowo manis itu masih mempertahankan senyumnya.

"ya, kenapa?"

"elus rambut gue."

Mendengar permintaan jihoon, danny mengedipkan matanya berkali kali. barusan pasiennya ini meminta elusan dirambut? danny tak salah dengarkan?

Melihat respon danny yang lambat, jihoon berdecak kesal. Dengan tak sabaran tangan jihoon menuntun tangan danny untuk mendarat diatas rambutnya.

Danny mengulum bibirnya sendiri, seorang dokter tak masalah kan jika mengelus rambut pasiennya sendiri??

dengan lembut ia memberikan elusan dirambut jihoon. Sesekali ia menyisir rambut jihoon menggunakan jemarinya.

"lo wangi, pakai parfum apa?" tanya jihoon ketika merasa aroma parfum danny sangat familiar di hidungnya.

"aku memakai parfum vanilla."

Jihoon sangat yakin, danny dan hyunsuk sangat lah mirip. Dulu hyunsuk juga memakai parfum vanilla. Apa danny adalah kembaran hyunsuk? atau mereka ada hubungan darah hingga memiliki selera yang sama?

"lo.. kenal choi hyunsuk?"

Mendengar pertanyaan jihoon, danny mengernyitkan alisnya.
"choi hyunsuk? bukankah itu kekasih mu? kenapa bertanya ke aku?"tanya danny bingung.

ah.. ternyata danny tidak mengenal hyunsuk. jihoon menggeleng pelan.

"lupakan saja." balas jihoon acuh.

Danny hanya mengangguk tanpa berniat untuk mengatakan apapun lagi.



























setelah memastikan jihoon tertidur, danny pergi ke dapur yang ada di rumah besar itu. ia membuat segelas teh untuk dirinya sendiri. danny benar benar haus karna mengurusi jihoon yang sedikit keras kepala.

bahkan tadi danny hanya menyuruh jihoon untuk mandi, tetapi pria itu terus terusan menolak. namun dengan bujukan dan jurus aegyo yang danny keluarkan, akhirnya jihoon menurut.

"apa kamu dokter baru-nya jihoon?"

Danny yang sedang meminum segelas teh tersenyum ramah kearah seorang lelaki manis yang danny ketahui adalah sepupunya jihoon. Lantas danny mengangguk.

"iya, kamu bisa panggil aku choi danny." jawab danny.

"aku junkyu, apa aku boleh bertanya sesuatu?"

Mendapat anggukan dari danny, junkyu memilih untuk mengambil tempat duduk disebelah danny. Ia menatap wajah dan penampilan psycholog manis itu dengan teliti. Benar dugaan junkyu, wajah danny sama persis dengan hyunsuk. Bahkan cara duduknya juga sama dengan hyunsuk.

"kamu lahir dimana?" tanya junkyu.

"aku lahir di kanada."

Junkyu merasa ada yang janggal dari jawaban danny.
"kalau kamu lahir di kanada, lalu kenapa kamu memiliki marga choi??"

"karna ayah dan ibu ku orang korea, mereka memiliki marga choi."

Junkyu berpikir sebentar. jawaban danny sangat masuk akal. tempat lahir danny dan hyunsuk berbeda. Hyunsuk lahir di gangnam, sedangkan danny di kanada. sangat menutup kemungkinan untuk menebak bahwa danny adalah kembaran hyunsuk.

"hemm, kamu punya saudara?"

"tidak, aku anak tunggal."

Junkyu berpikir keras. junkyu ingin menuduh bahwa sebenarnya danny ini adalah hyunsuk, namun bagaimana bisa ia menuduh tanpa bukti?.. Apalagi dua tahun yang lalu junkyu menyaksikan dengan kedua matanya sendiri ketika hyunsuk dikuburkan.

"TUAN! TENANGKAN DIRIMU!!"

"TUAN MUDA! JANGAN LAKUKAN ITU!!"

mendengar teriakan beberapa maid dari arah kamar jihoon, perhatian danny dan junkyu teralihkan. Kekhawatiran mereka semakin bertambah ketika mendengar suara barang barang yang berjatuhan dan pecah ke lantai.

"SIALAN! MANA HYUNSUKKU?? KENAPA KALIAN MENGAMBILNYA??!" teriak jihoon yang terdengar sangat prustasi.

Kedua cowo yang tadinya sedang berbincang itu lansung berdiri dan berlari menuju kamar jihoon, mereka tidak boleh membiarkan jihoon melukai diri sendiri lagi.

junkyu dan danny berdiri diambang pintu, mereka dapat melihat jihoon yang sedang menangis disudut kamar serta beberapa maid yang mencoba untuk menenangkan jihoon.

jihoon menodongkan pecahan kaca kearah maid maid itu membuat tak ada satupun orang yang berani mendekat. bahkan junkyu pun ga berani untuk mendekat kearah jihoon ketika jihoon sedang kambuh seperti ini.

danny selaku psycholog pribadinya jihoon pun lansung mengambil langkah pelan untuk mendekati jihoon. ia menerobos beberapa maid untuk melihat jihoon.

"hei park jihoon, kamu harus tenang. letakkan kaca itu, benda itu bisa membahayakan mu.." perintah danny lembut.

jihoon menurut, ia meletakkan pecahan kaca yang ada ditangannya keatas lantai. lalu dengan tergesa gesa jihoon berdiri dan memeluk tubuh danny dengan erat. ia menghirup aroma parfum danny dan menangis di perpotongan leher danny.

"jangan pergi hyunsuk, ku mohon hiks.." lirih jihoon dengan bahu yang bergetar.

danny sedikit bingung ketika jihoon memanggil dirinya dengan sebutan hyunsuk. ada apa sebenarnya?

"aku danny, bukan hyunsuk."

jihoon hanya diam dan makin mengeratkan pelukannya. ia menangis semakin kencang ketika tersadar bahwa hyunsuk tak akan bisa kembali lagi ke dalam kehidupannya.

apa jihoon salah karna menganggap danny adalah hyunsuk? itu sama saja seperti jihoon yang menjadikan danny pelampiasan semata bukan?

tapi jihoon tak peduli. ia ingin egois.

***

di chapter ini ada sedikitt spoiler haha, kalau gak ada yang nyadar, kalian keterlaluan wkwkwk

btw tebakan kalian di chapter sebelumnya ga ada yang bener😭🤣

T B C

posesif park ; hoonsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang