chapter enam

13.4K 963 148
                                    

hyunsuk merintih kesakitan, dia mencoba untuk duduk walau seluruh badannya terasa remuk. pipi hyunsuk terdapat luka lebam, mata hyunsuk sembab karna tadi menangis ketika jihoon memberinya hukuman, kissmark tercipta dengan indah disekujur tubuhnya, bokong hyunsuk terasa perih.

hyunsuk melihat jam dinding yang ada dikamar, jam itu menunjukkan pukul 5 sore.

ceklek

pintu kamar terbuka diiringi dengan jihoon yang masuk kedalam kamar dengan tangan kiri yang memegang kotak obat dan tangan kanan yang membawa gelas berisi susu hangat. setelah menutup pintu kamar, jihoon berjalan menghampiri hyunsuk.

jihoon menaruh susu hangat keatas nakas, lalu ia duduk disamping hyunsuk sambil membuka kotak obat. jihoon mengambil kapas dan alkohol, ia menuangkan sedikit alkohol ke kapas tersebut.

"tahan sebentar ya?" hyunsuk mengangguk, ia membiarkan jihoon menempelkan kapas beralkohol itu kepada lebam yang ada dipipi-nya. sesekali hyunsuk meringis karna merasa ngilu.

selesai dengan kegiatan mengobati luka hyunsuk, jihoon menaruh kotak obat keatas nakas lalu memeluk tubuh polos hyunsuk.

"aku ngelukain kamu lagi.. maaf.."

hyunsuk mengelus rambut jihoon,
"iya.. aku maafin."

jihoon mengecup bibir hyunsuk lembut, dia menatap hyunsuk penuh puja. jihoon sangat beruntung karna memiliki hyunsuk. hanya hyunsuk yang menerima jihoon apa adanya. dan jihoon berjanji ia tidak akan melepaskan hyunsuk.

menemui hyunsuk adalah hal yang paling jihoon syukuri didalam hidupnya.

"aku gak akan bosan buat bilang kalau aku cinta sama kamu. aku kagum sama cara kamu yang ngebuat aku semakin cinta sama kamu. makasih karna udah bertahan" bisik jihoon yang berhasil membuat hyunsuk tersipu.

jihoon terkekeh gemas ketika melihat kedua pipi kekasihnya memerah, lalu ia beranjak untuk mengambil susu hangat diatas nakas.

"minum dulu susu hangatnya ya, sayang."

hyunsuk mengangguk pelan, walaupun ia tak terlalu suka susu hangat, tapi ia tetap menuruti jihoon.

jihoon yang melihat hyunsuk meminum susu buatannya pun tersenyum senang.
"pinter, makin sayang deh aku sama kamu."

***

pagi ini jihoon dan hyunsuk sarapan bersama di warung bubur favorit jihoon. tiba tiba jihoon mengajak hyunsuk untuk makan di warung bubur tersebut.

"dulu waktu mama masih ada, aku sering kesini sama mama." kata jihoon sebelum menyuapkan sesendok bubur kedalam mulutnya.

hyunsuk tersenyum pelan mendengar perkataan jihoon, hyunsuk tau bahwa jihoon sedang merindukan mama-nya.

"kamu kangen mama kamu ya?" tanya hyunsuk.

jihoon mengangguk dan tersenyum. namun dari matanya, jihoon terlihat sangat terluka dan kehilangan.
"banget, aku kangen banget sama mama."

hyunsuk mengelus pipi jihoon pelan,
"nanti sore kita ke makam mama kamu ya?"

belum sempat jihoon membalas, deringan dari ponsel jihoon mengalihkan perhatian pria itu. jihoon lansung saja meraih ponselnya dan mengangkat telfon yang masuk.

"iya?"

"...."

"oke, aku kesana."

setelah mematikan telfon, jihoon lansung meminum air putih miliknya hingga kandas. jihoon terlihat tergesa gesa.

"kamu bisa pergi kesekolah tanpa aku kan sayang? aku ada urusan."

hyunsuk menatap jihoon tanpa kedip. jihoon menyuruh hyunsuk untuk pergi sendiri? tapi.. kenapa? biasanya jihoon tak akan pernah membiarkan hyunsuk berpergian sendiri. siapa yang baru saja menelfon jihoon hingga jihoon tega meninggalkannya?

"loh? kok tiba tiba? aku naik apa?" tanya hyunsuk bingung.

"kamu cari bis aja, serius, kali ini urusanku penting. aku pergi dulu." setelah mengatakan itu, jihoon lansung pergi meninggalkan hyunsuk.

bahu hyunsuk merongsot kebawah karna kecewa. tak ada ciuman hangat yang jihoon berikan pagi ini, tak ada kata kata manis yang jihoon berikan pagi ini. pikiran hyunsuk mulai liar. apa jihoon berpaling?

tak ingin terlalu larut dalam pikirannya yang belum tentu terjadi, hyunsuk meronggoh sakunya untuk menelfon yedam. hyunsuk mau nebeng aja sama yedam.

**


makasih buat yang vote sama komen <3

makasih buat yang vote sama komen <3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

T B C

posesif park ; hoonsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang