yujin masuk kedalam ruang pribadi jihoon, dapat ia liat, kakak lelakinya itu tengah sibuk berkutat dengan komputer dan segelas kopi yang menemani.
yujin menaruh bekal yang ia bawa keatas meja kerja sang kakak. ia menghela nafas karna prihatin melihat keadaan kakaknya.
jihoon menjadi kurus, cuek dengan keadaan, sering bersikap kasar dan emosian setelah ditinggal oleh hyunsuk. yujin sudah mengetahui fakta bahwa danny itu ternyata adalah hyunsuk, dan lima tahun yang lalu hyunsuk pergi menghilang ntah kemana.
"kak, dari kemarin kakak belum makan. kenapa minum kopi? ga baik. mending kakak makan dulu." nasihat yujin.
"berisik."
mendengar jawaban singkat jihoon, yujin memilih untuk diam. percuma
juga ia membujuk jihoon yang sangat keras kepala. lantas yujin duduk diatas sofa."kak ji, kakak gamau nyari pengganti kak hyunsuk?. bukannya apa apa, umur kakak kan udah dua puluh tujuh tahun. kakak pasti butuh pendamping."
jihoon menggeleng tegas
"lebih baik kakak mati daripada harus memiliki kekasih selain hyunsuk."yujin mengulum bibirnya sendiri. yujin hanya kasihan melihat jihoon yang tak bisa mengurus dirinya sendiri, yujin hanya ingin yang terbaik untuk jihoon. bagaimanapun jihoon tak boleh terjebak oleh masa lalu, kan?
"kakak yakin? aku—"
"keluar." usir jihoon.
"tapi kak.."
"aku bilang keluar!"
yujin berdiri, untung saja ia sudah terbiasa dengan sifat jihoon yang seenaknya seperti ini. akhirnya yujin keluar dari ruangan jihoon.
***
brukh!
"auch!"
hyunsuk meringis ketika tubuhnya terjatuh dari sepeda. ia dapat melihat lututnya yang terluka karna bergesekan dengan tanah. telapak tangan hyunsuk juga sedikit terluka.
"sayang!" seorang pria berlari menghampiri hyunsuk. ia mengambil posisi jongkok disamping hyunsuk, raut wajahnya terlihat sangat khawatir.
"udah aku bilang, gausah belajar naik sepeda. kenapa kamu batu banget sih? hmm? kan jadi luka gini." omel pria itu.
"kamu jangan ngomel dong.. hiks sakit nih.." rengek hyunsuk sembari. isakan kecil
pria tersebut menghela nafas lalu mengambil tangan hyunsuk, ia menciumi telapak tangan hyunsuk berkali kali dengan lembut.
"ssst.. princess-nya aku ini ga boleh nangis. nanti cantiknya hilang. eh aku lupa, gimanapun bentuk kamu, kamu kan tetep cantik." bisik pria itu menenangkan.
"kak sunghoon gomball!" hyunsuk mencubit pinggang pria yang dipanggil sunghoon itu dengan sayang. kedua pipi hyunsuk merona malu, bisa bisanya disaat seperti ini sunghoon malah menggombali nya!
"hahaha! itu fakta sayangkuuu" sahut sunghooon.
tiba tiba aja sunghoon mengangkat badan hyunsuk ala bridal. lalu ia membawa tubuh kecil hyunsuk untuk masuk kedalam rumah.
"turuninn kakk, maluuuu!" hyunsuk nyembunyiin mukanya didada bidang sunghoon ngebuat sunghoon terkekeh gemas.
"ehh, hyunsuk kenapa hoon?" jennie yang duduk di sofa tentu saja kebingungan pas liat hyunsuk yang ada di gendongan sunghoon.
"jatuh ma, biasalah, dia gabisa diem. jadinya jatuh." jelas sunghoon.
jennie menggeleng maklum,
"yaudah, tolong obatin hyunsuk ya hoon.""siap maa!"
"shh ah! sakit kakk!"
sunghoon yang lagi ngobatin luka di lutut hyunsuk hanya diam ketika mendengar keluhan dari hyunsuk. ia menempelkan plester diluka hyunsuk pelan pelan agar hyunsuk tak merasa kesakitan lagi.
"udah selesaii, sekarang luka princess udah ditutup. jadi jangan nangis lagi yaa" sunghoon menyeka air yang keluar dari sudut mata hyunsuk. pria itu tersenyum kecil melihat wajah hyunsuk yang menggemaskan.
"makin hari, kamu makin cantik ya." puji sunghoon.
hyunsuk menunduk, kedua pipinya merona lagi. jujur hyunsuk tuh lemah banget kalau di gombalin gini.
"k- kakak juga makin ganteng.." balas hyunsuk.
sunghoon meraih bantal yang ada disampingnya lalu menyembunyikan mukanya sendiri diatas bantal itu. sunghoon menggigit gigit bantal karna salah tingkah.
setelah menjauhkan mukanya dari batal, sunghoon memeluk tubuh kecil hyunsuk dan menciumi pipi kekasihnya itu.
"gemesssss!!" pekik sunghoon masih dengan memberikan ciuman bertubi tubi di pipi hyunsuk.
hyunsuk tertawa geli, dia ngebales pelukannya sunghoon.
"pacarnya kak sunghoon kan emang gemess!"sunghoon menyembunyikan wajahnya dileher hyunsuk, ia mengendus ngendus aroma vanilla yang menurut sunghoon sangat candu.
tiba tiba, hyunsuk kepikiran. selama dua tahun pacaran sama sunghoon, sunghoon sama sekali gak pernah cium bibir hyunsuk ataupun mengajak hyunsuk berhubungan badan. skinship mereka tuh mentok mentok hanya berpelukan, cuddle, dan cium dipipi. hanya itu.
"kak, kakak ga pernah cium bibir aku. kakak juga ga pernah minta hubungan badan. kakak beneran cinta gak sama aku?" tanya hyunsuk tiba tiba.
sunghoon menjauhkan wajahnya dari leher hyunsuk, ia menatap mata hyunsuk dalam dalam.
"aku ga mau rusakin kamu. kamu itu berharga, dan menurutku, seseorang yang berharga itu ga boleh diapa apain sebelum sah. dan aku cinta banget sama kamu, aku cintaaaaaaa banget sama orang yang namanya choi hyunsuk."
"aku cinta kamu bukan karna tubuh kamu, bukan karna fisik kamu. tapi aku cinta kamu, karna kamu itu hyunsuk."
hyunsuk melengkungkan bibirnya kebawah, ia memeluk sunghoon dan terisak.
"maaf karna udah ngeraguin kak sunghoon.."***
harus ikhlas ya
T B C
KAMU SEDANG MEMBACA
posesif park ; hoonsuk
Fiksi Penggemar[1821+] park jihoon adalah pria posesif dan tak suka jika miliknya disentuh orang lain. berani menyentuh miliknya? berarti berani juga mengatakan "selamat tinggal" pada dunia. WARNING!! bl bxb gay m-preg hoonsuk shipper.