4. Saran Dari Orang Asing

1.6K 598 55
                                    

.
.
.

    Sungchan duduk anteng di teras rumah Zahuwirya, bersama seekor kucing kampung warna oren milik tetangga yang beberapa kali dia beri makan dan kemudian ngelunjak sering datengin dia buat minta makan. Padahal keadaannya udah malem, tapi dia memilih untuk mending duduk disana, ditemani segelas susu hangat yang sebetulnya dia buat untuk membuatnya segera tidur, namun mendengar pertengkaran Jeongin dan Beomgyu ketika dalam perjalanan menuju kamarnya membuat Sungchan nggak mood.

    Daripada disebut nggak mood, mungkin lebih ke arah, kenapa orang orang ini pada batu banget kepalanya gitu. Sungchan bisa melihat dengan jelas kepedulian Jaemin ketika menyuruh kelimanya untuk akrab satu sama lain sebelum menjadi Klub 513 seutuhnya—yang punya andil mengobrak abrik ruang Klub mereka sendiri. Namun semua anak ini justru mempertahankan gengsi yang nggak Sungchan pahami kenapa harus dipertahankan.

  "Meng.. lu percaya nggak sih, kalo human itu kadang lebih goblok dari lu?" Tanya Sungchan seorang diri.

  "Meow.." Seakan paham dengan apa yang Sungchan katakan, kucing itu menjawab.

  "Kan? Aneh banget emang. Enak kali ya, jadi kucing kayak lu. Taunya tidur, makan, buang air, kawin, gitu terus sampai mati." Ucap Sungchan lagi. "Tapi nggak enak juga sih, beruntung kalo ketemu sama manusia baik, sekarang yang wujudnya manusia tapi jiwanya iblis juga banyak kan, ya?"

  "Lu ngomong sendiri, Chan?" Tanya suara yang dia kenali adalah milik Moonbin.

    Sungchan menoleh sebentar sebelum menatap kucing kampung itu lagi, "nggak, aku ngomong sama dia."

  "Kok belum tidur? Biasanya lu jam segini udah tidur duluan." Tanya Moonbin.

  "Beomgyu sama Kak Jeongin berantem. Aku nggak bisa tidur karena kepikiran." Balas Sungchan.

    Mendengar keluhan itu, Moonbin cuma bisa menghela nafas panjang. Dia nggak tau sih, tapi dia cukup yakin kalo Jaehyuk ama Heeseung juga barusan berantem. Keliatan banget dari muka kusut keduanya selepas pulang dari RS tadi sore, selain itu, tiba tiba aja si Jaehyuk ngungsi buat tidur di kamarnya Jungwoo tadi.

    Moonbin pun mendekat dan duduk di sampingnya Sungchan, ikut menonton kucing kampung itu mengusakkan tubuhnya ke kaki Sungchan.

  "Lu ngerasa nggak nyaman sama pertengkaran mereka?" Tanya Moonbin.

  "Daripada nggak nyaman, lebih ke nggak tau harus ngapain. Aku bisa aja diem dan berlagak nggak ada apa apa, aku nggak tau ataupun nggak denger apa apa, tapi apakah itu hal yang benar untuk dilakukan? Aku nggak tau." Balas Sungchan. "Aku nggak mau semua jadi runyam. Aku harus memastikan kalo aku nggak apa apa untuk berlagak nggak tau apa apa."

    Mendengar jawaban itu, sedikit demi sedikit, kayaknya Moonbin mulai mengenali anak yang sebelumnya tinggal di gereja ini. Kepribadiannya terbilang.. emm.. unik? Dia pasti tumbuh dengan suatu peristiwa berulang dalam kepalanya, makanya dia terlihat kesulitan untuk mengambil sebuah keputusan—bahkan untuk dirinya sendiri.

    Sekarang mulai masuk akal, kenapa ketika kali pertama Moonbin bertemu Sungchan kala itu, apa yang dia tanyakan adalah, "apakah Beomgyu orang yang bisa aku ikuti?"—karena ternyata, Sungchan mungkin sedikit mengalami masalah untuk memilih suatu keputusan. Ketika dia akhirnya memilih, muncul masalah baru, apakah itu tidak apa dilakukan, Sungchan sangat memperhatikan atau mungkin terlalu overthinking soal kemungkinan yang akan terjadi jika dia memilih suatu pilihan. Dan dia begitu khawatir jika pilihannya memberikan banyak dampak negatif.

  "Lu pingin masuk ke dalam kamar mereka dan mencoba untuk menengahi?" Tanya Moonbin.

    Sungchan menggeleng, "aku mau ke gereja."

[✔] Klub 513 | vol.3 | Ep.1 : Butterfly EffectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang