21. Keruwetan Kasus

1.6K 584 130
                                    

.
.
.

    Setelah mendapatkan nama itu, Jeongin segera undur diri untuk mencari pemuda bernama Dheta Yohan Wahyudin ini. Dia mengirim sebuah pesan ke salah satu nomor yang Beomgyu berikan padanya tadi. Dia meminta informasi tentang keberadaan pemuda Rejowerno itu. Dengan gugup Jeongin menunggu balasan dan voila, dia dikirimkan sebuah sebuah lokasi di maps, yaitu sebuah perpustakaan cabang yang hanya 15 menit perjalanan motor dari RS Cipta Sehat.

    Selain lokasi itu, dia juga mendapat foto dari pemuda itu, deskripsi singkatnya, dan informasi bahwa dia bekerja di perpustakaan itu semenjak dua tahun lalu. Jeongin segera memesan ojek online dan menuju ke tempat itu sedikit tergesa. Sampai disana, dia segera masuk ke dalam perpustakaan dan langsung menemukan seseorang yang sedang dia cari itu sedang menata buku buku baru di rak.

  "Dheta Yohan Wahyudin." Ucap Jeongin sambil tanpa sadar mencengkram lengan pemuda itu.

    Yohan tampak terkejut pada awalnya, namun kemudian dia tersenyum ramah. "Benar, ada yang bisa saya bantu?"

    Mendengar sapaan sopan itu membuat Jeongin seketika sadar jika dia terlalu panik. Dia menarik nafas panjang, mencoba menenangkan dirinya.

  "Gua Jeongin Zahuwirya." Kata Jeongin memperkenalkan diri.

    Senyum Yohan kian merekah ketika mendengar nama Jeongin. "Aku pernah bertemu dengan saudaramu." Ucap Yohan sambil kembali mengerjakan pekerjaan yang sempat tertunda tadi. "Di gereja, kayaknya dia tertekan." Lanjut Yohan.

  "Sungchan?" Tanya Jeongin.

  "Kayaknya iya." Balas Yohan, "kau ada perlu? Tampaknya kau mencariku."

  "Ada yang mau gua tanyakan, ini soal Moonsua." Kata Jeongin.

  "Tanyakan saja." Balas Yohan santai, masih terus menata buku buku itu dari kardus ke rak.

     Mendapatkan respon terlampau santai itu membuat Jeongin kebingungan. Apa apaan pemuda ini batinnya. Dia tampak nggak peduli.

  "Lu kenal Moonsua, kan?" Tanya Jeongin.

  "Ya, aku membantu menggali kuburannya." Balas Yohan.

  "Jadi benar, Moonsua sudah mati?" Tanya Jeongin.

  "Udah lama, sebelum aku pergi ke kota. Well, karena kamu ganggu kerjaanku.. aku bakal langsung ngasih tau apa yang kamu cariin itu. Moonsua menitipkan pesan padaku, bahwa dia harus mengirimkan sesuatu yang sempat dia simpan di kota, untuk keluarga Zahuwirya." Balas Yohan.

  "Gimana lu tau kalo itu buat keluarga gua?" Tanya Jeongin.
 
  "Gimana aku nggak tau? Yang nganterin aku sendiri." Balas Yohan. "Yang nerima aja kakak tertua kalian, pas itu kamu dan adik adikmu belum ada, sih."

  "Isinya apa?" Tanya Jeongin.

  "Bukan jadi hak buat tau apa yang ada dalam paket itu. Aku hanya diminta mengirimkan benda itu, dan telah kulakukan. Dia berharap bisa dipertemukan lagi dengan kakaknya.. kakaknya-lah alasan dia bertahan, cukup membingungkan kenapa dia tidak mencari Moonsua." Balas Yohan.

    Jeongin menggigit lidahnya, "Kak Moonbin—kakaknya Moonsua tidak ingat dengan adiknya itu. Makanya dia tidak mencarinya."

    Yohan menoleh ke arah Jeongin, "oh? Sedih banget dengernya."

  "Apakah benda itu dititipkan oleh Kak Seonghwa untuk Moonsua? Dia pernah bilang sesuatu?" Tanya Jeongin.

  "Aku rasa begitu. Terlalu panjang jika aku ceritakan secara runtut dari A sampai Z. Lagipula, jikapun kuceritakan, tidak semuanya akan bisa diterima oleh akal sehat. Intinya, apa yang kemungkinan besar memang seseorang bernama Seonghwa itu titipkan kepada Moonsua telah aku sampaikan kepada kakak kakakmu, kau tidak perlu mencaritahu apapun. Karena kadang kadang, menjadi orang yang nggak tau apa apa jauh lebih baik." Jelas Yohan.

[✔] Klub 513 | vol.3 | Ep.1 : Butterfly EffectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang