29. Jalur Bawah Tanah

1.4K 594 115
                                    

.
.
.

    Keesokan harinya, di hari Minggu, Juyeon yang kayaknya bentar lagi bakal kena asam urat karena stres itu mengumpulkan anak anak barunya (minus Sungchan) di ruang tamu keluarga Zahuwirya. Oh ya, Heeseung dan Beomgyu udah diizinkan untuk menjalani rawat mandiri di rumah karena menurut Juyeon lebih mudah mengawasi anak anak setan ini dalam satu kandang yang sama, lagipula mereka juga punya seorang perawat berpengalaman di rumah.

    Jeongin baik baik saja walau mendapatkan beberapa luka bakar dan pelipisnya yang terluka. Keempatnya yang kesannya kayak mau disidang itupun hanya bisa menundukkan kepala ketika Juyeon berdiri di hadapan mereka dengan tangan yang disilangkan di dada.
 
 
  "Gua dari awal nggak tau kalian ngapain aja, dan sekarang adalah kesempatan baik untuk menjelaskan segalanya karena gua belum lebih marah dari ini." Kata Juyeon.

    Kelimanya pun langsung saling menyikut, menunjuk satu sama lain untuk menjawab ucapan Juyeon.

  "Beomgyu, gua yakin lu cuma patah tulang, nggak bisu." Kata Juyeon.

    Beomgyu pun mengangkat wajah dan mulai menjelaskan semua dari awal hingga akhir. Juyeon mendengarkan sambil terus mengusap keningnya yang kayaknya pening banget ngurusin anak anak ini. Ibaratnya gini, Juyeon udah lepas tanggung jawab dari another anak setan yang namanya Sunwoo, eh, ini dia malah dikasih ganti lima. The real gugur satu tumbuh seribu.

  "Kemarin, siapa yang ngelakuin itu ke Jeongin?" Tanya Juyeon.

  "Gua belum tau, Kak. Tapi dilihat dari Asahi yang juga jadi korban.. kemungkinan karena video rekaman CCTV itu." Kata Beomgyu.

  "Videonya udah kehapus?" Tanya Heeseung ke Jeongin.

    Jeongin menggeleng, "gua rasa pelaku yang ngelakuin itu ke gua kemarin adalah bawahan dari si pejabat yang kayaknya tau kalau Asahi sempet punya rekaman CCTV itu sebelum berhasil dirusak. Dan entah gimana caranya dia juga tau kalau Asahi ngasih rekaman itu ke gua, makanya gua di target. Video itu aman, gua sempet upload di drive sebelum hp gua dihancurin sama mereka."

  "Kalau emang itu tujuannya, berarti dia emang nggak mau ada orang yang tau rekaman itu, kan? Kenapa?" Tanya Jaehyuk.

  "Gua masih belum tau, dan kalau emang orang itu yang dicurigai Sungchan seorang anti-negara sekaligus seseorang yang bakal jadi target pembunuhan selanjutnya.. dia pasti melakukan sesuatu, hari dimana dia tertangkap CCTV buat yang terakhir kalinya." Jelas Beomgyu.

  "Ataukah dia sebenarnya udah tau kalau target selanjutnya itu dia? Makanya dia segera mewujudkan tujuannya menyerang pemimpin negara lewat jaringan teroris itu dan bersembunyi bersama keluarganya agar tidak tertangkap?" Tanya Heeseung.

  "Masuk akal. Mungkin dia memiliki hubungan baik dengan teroris itupun karena dia dulunya bekerjasama juga dengan Yeeun. Makanya dia diburu.. pelaku ingin mencari Yeeun, untuk balas dendam mungkin?" Kata Jaehyuk.

  "Kalau emang gitu, Yeeun yang katanya punya segudang informasi yang lebih berharga dari nyawa manusia dalam bahaya, dong? Jika pelaku menemukannya, bukankah artinya rahasia itu akan kebongkar?" Kata Jeongin.

  "Soal wanita itu, kalian nggak usah khawatir." Juyeon menghela nafas panjang, "dia sangat aman sekarang, di bawah perlindungan yang paling aman sejauh yang gua tau. Lebih baik pikirkan tentang teroris itu, soal terbongkarnya identitas pelaku pembunuhan satu keluarga itu akan menyusul pastinya."

  "Polanya masih samar, Kak. Teroris itu akan membunuh dua pemimpin negara entah pada event apa, hari apa, jam berapa, tidak ada yang tau. Yang kita tau cuma mereka berusaha mewujudkan paham anarkisme." Jelas Beomgyu.

    Ketika Beomgyu mengatakan itu, tampak pupil mata Juyeon melebar. Tampaknya dia mengingat sesuatu tentang ingatan Seonghwa yang juga sama seperti itu. Ini kutukan Klub 513, batinnya, selama Seonghwa masih terlibat dengan apa yang terjadi disini, artinya kutukan itu masih belum usai.

[✔] Klub 513 | vol.3 | Ep.1 : Butterfly EffectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang