18. Nama Belakang

1.6K 589 75
                                    

.
.
.

    Setelah keluar dari ruang dokter, kepalanya Beomgyu udah dibalut perban. Jaehyuk menekuk alisnya sedih melihat saudaranya itu terluka sementara dia nggak lecet sedikitpun. Keduanya kemudian menuju ke depan ruang lain dimana si pria sedang ditangani oleh dokter. Mereka duduk di kursi tunggu bersanding, tanpa ada yang membuka percakapan sama sekali.

    Sampai akhirnya, Beomgyu yang pertama bicara.
 
 
  "Soal trauma lu, Jae.. lu nggak mau cerita apa apa?" Tanya Beomgyu.

    Jaehyuk tersenyum lalu menoleh ke arah Beomgyu, "kalo kamu tau, kamu bakal tetep nerima aku atau nggak, Beom?"

  "Dengan kelakuan gua yang kayak begini, Jae.. lu bisa nerima gua, nggak? Apapun jawaban yang lu kasih, akan jadi jawaban gua juga." Balas Beomgyu.

    Beomgyu kemudian menggenggam tangan Jaehyuk yang terdapat bekas luka di punggung tangannya. Jaehyuk tanpa bisa ditahan pun tertawa kecil, "jangankan kamu, Beom.. aku bahkan bisa nerima Heeseung dan Sungchan termasuk semua kejelekan mereka."

  "Kalau nggak salah, pas itu aku masih SD. Orang tuaku selalu sibuk, mereka jarang di rumah dan sebenarnya aku nggak begitu masalah karena aku tetap dapat kasih sayang yang cukup dari mereka. Suatu ketika, kami pergi untuk berlibur, aku telah menunggu hari itu datang.. aku begitu bersemangat. Namun di perjalanan kami mengalami kecelakaan tragis, sebuah truk dengan rem blong menabrak mobil kami dari depan. Kedua orang tuaku mati di tempat sementara aku masih hidup karena Ibu melindungiku dengan tubuhnya."

  "Setelahnya, aku diasuh oleh nenek kakekku dari pihak Ibu, dan mereka menyadari sesuatu yang tidak normal dariku. Aku memang terpukul atas kecelakaan itu, namun aku sembuh jauh lebih cepat dari dugaan semua dokter.. jika kau mengira aku mengatakan cerita yang lebih baik untukku sendiri, rasanya tidak karena aku mengingat setiap detail kejadian itu, bahkan aku masih ingat bau darah yang tercampur bensin kala itu."

  "Kemudian mereka tahu bahwa aku memilikinya, sebuah kelainan dimana aku tidak memiliki empati untuk diriku sendiri dan justru malah memiliki empati berlebihan kepada orang lain. Aku takut jika seseorang meninggalkanku pergi, namun ketakutan itu bukan kepada aku yang mungkin akan sendirian sehingga tak memiliki orang yang bisa memberiku perhatian, namun ketakutan itu lebih kepada aku yang takut tidak bisa mencurahkan perhatianku kepada orang lain. Itu membingungkan memang, namun itulah juga yang terjadi. Asal aku bisa memberikan perhatianku pada orang lain, sekalipun itu pembunuh berantai, aku akan baik baik saja, sebaliknya, jika aku tidak menemukan seseorang yang bisa aku kasihi, aku menjadi sangat panik dan kebingungan sampai rasanya ingin mati."

  "Kelainan itu kemudian disadari oleh kakek nenekku sehingga mereka membawaku ke desa. Mencoba untuk membuatku tidak bertemu banyak orang. Karena jika salah seorang yang kukenal pergi aku harus mendapat gantinya. Ternyata aku bukan satu satunya yang punya kelainan itu, Ibuku memilikinya, dan itu menurun padaku. Hal itu jugalah yang mendatangkan sifat obsesi dan posesif berlebihan dariku untuk orang yang kukasihi. Karena itulah, kalian semua.. aku harus bisa melacak keberadaan kalian, karena dengan itu aku bisa menenangkan diriku untuk tidak merantai kalian di tempat yang hanya aku seorang yang tau." Suara Jaehyuk melirih di akhir, dia jelas tau bahwa kalimat itu sebetulnya tidak boleh jadi konsumsi publik.
 
 
    Beomgyu kemudian tertawa.
 
 
  "Apakah lucu?" Tanya Jaehyuk.

  "Nggak terlalu, gua hanya nggak tau harus bersyukur atau ngeri sama perhatian lu itu, Jae. Gua nggak punya seseorang yang bisa ngasih sayang ataupun perhatian ke gua, dan ketika lu bilang kalau gua ama yang lain adalah orang yang lu kasihi, hati kecil gua beneran seneng.. gua bersyukur jadi salah satu orang yang dapetin perhatian itu dari lu walaupun agak ngeri." Balas Beomgyu.

    Jaehyuk tersenyum mendengar kalimat yang Beomgyu katakan barusan.. entah kenapa dia merasa bahwa dia barusan mendapatkan sebuah penerimaan dari kakaknya itu.
 
 
  "Oh! Ada yang ingin aku katakan juga.." Jaehyuk tiba tiba teringat sesuatu.

[✔] Klub 513 | vol.3 | Ep.1 : Butterfly EffectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang