Warning‼️
17+Enjoooooyyyyyy!!!!
☁☁☁☁☁
Ruangan temaram mengandalkan pencahayaan dari lampu tidur yang diletakkan diatas nakas samping ranjang membuat kesan ruangan itu sedikit menyeramkan. Furniture yang tertata rapih dengan warna dinding gelap. Sudah dipastikan ruangan itu milik seorang lelaki.
Diatas sofa panjang, duduk seseorang lelaki seraya menyandarkan punggungnya pada sofa. Ditangannya terselip sebuah rokok yang sedang ia hisap. Tatapannya tidak lepas dari seorang gadis yang terbaring tak sadarkan diri diatas ranjang dengan tangan terikat dikedua sisi kepala ranjang.
Seringaian mengerikan tercipta dari bibirnya. Ia sudah sangat menantikan ini semua. Keobsesiannya sudah sangat besar. Ia semakin tersenyum mengerikan saat melihat mata gadis itu mengerjap beberapa kali.
Setelah merasa sadar, gadis itu pun terkejut menyadari ia berada diruangan asing juga dengan tangan terikat. Mendadak kepanikan melanda dirinya. Ia berusaha melepaskan diri, namun sia-sia karena ikatan ditangannya cukup kuat.
"Sudah bangun, Cantik?"
Zarin terkejut saat suara itu terdengar. Ia mengedarkan pandangannya. Tidak lama muncullah Arka yang sedari tadi duduk disofa dengan kegelapan.
Zarin memundurkan dirinya ke kepala ranjang saat Arka melangkah maju.
"Hey, gak usah takut. Ini gue Arka." Ucap Arka dengan santainya.
"Lo bukan Arka! Lo iblis bajingan!" Balas Zarin dengan gemetaran. Keringat mulai membasahi pelipisnya.
Arka terkekeh, "Iya gue jadi bajingan karena lo!" Bentaknya semakin mendekat kearah Zarin.
Zarin semakin ketakutan saat Arka berhasil naik keatas ranjang. "Mau lo apa?!" Teriak Zarin dengan perasaan was-was.
"Jadi milik gue." Ucap Arka dengan seringaian yang tidak luntur dari bibirnya.
"Gila! Lo gila!" Teriak Zarin tepat didepan wajah Arka karena lelaki itu semakin mendekatkan dirinya pada Zarin.
"Iya gue gila karena lo, Zaza!" Arka menatap Zarin dengan tatapan sulit diartikan.
Zarin tertegun. Dulu Arka memang memanggilnya dengan panggilan itu dan sekarang lelaki itu masih mengingatnya. Zarin terhenyak saat Arka memegang pundaknya, tubuhnya mulai gemetaran ketakutan.
"Please, jangan kayak gini, Ar!" Ucap Zarin mulai terisak.
"Kalo gue gak kayak gini lo gak akan jadi milik gue, Zaza!" Bentak Arka membuat Zarin semakin takut
Zarin tertunduk karena takut menatap Arka. Jujur saja, Arka terlihat mengerikan sekarang. Kemana wajah manja dan imut itu?
"Liat gue!" Arka menangkup wajah Zarin dengan kedua tangannya, memaksa Zarin agar menatap dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEORA ZARIN [END]
Teen FictionPART MASIH LENGKAP!!!! HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!! "Ayas lo udah mati!" "Kamu gak pernah mati Ayas, kamu tetap dihatiku. Hidup. Dan akan slalu seperti itu." "Gue benci lo Rin!" "Andai Ayas tau, kalo Eora sebentar lagi juga mati," "Gue udah gak...