Follow sebelum membaca!!!!!
Vote dulu disini takut kelupaan!
enjoooyyyy!!!!
Tiga hari berlalu semenjak Zevan terbangun. Kini hari ini keadaannya sudah lebih baik. Luka diperutnya pun sudah mulai mengering. Rencananya hari ini Zevan sudah diperbolehkan pulang kerumah.
Wajahnya tak luntur menampilkan senyuman karena wanita yang dicintainya selalu berada disampingnya. Seperti sekarang, Zarin sedang membereskan barang-barang Zevan. Sudah 3 hari pula Zarin ikut menginap dirumah sakit untuk menemani Zevan. Jangan tanyakan bagaimana manjanya pria itu tak mau sedetik pun Zarin pergi darisana.
Zarin tak menyadari jika sedari tadi Zevan terus saja memperhatikan aktifitasnya. Ia tetap fokus melipat baju Zevan dan memasukkannya kedalam tas. Dewi tengah duduk disofa bertelepon dengan William yang sibuk dikantor menggantikan Zevan sementara.
Zea, adik dari Zevan itu sedang ada kelas kuliah dijam pagi ini. Jadilah hanya ada Dewi dan Zarin yang akan menemani Zevan untuk pulang.
"Raa?"
"Hm?" Zarin hanya berdehem tanpa memalingkan wajahnya.
"Sini dulu," Ucap Zevan berusaha menggapai lengan Zarin, posisinya sedang duduk diranjang rumah sakit. Zevan masih belum bisa bergerak bebas.
Zarin menghela nafas lalu menoleh, "Apa hm?" Tanyanya sambil mendekati Zevan.
"Kemeja aku belom dikancingin," Ujar Zevan dengan nada seperti anak kecil.
Zarin memutar bola matanya malas, "Kamu kalo kerja tiap hari gak pernah ngancingin kemeja sendiri hm?"
"Sendiri sih, sekarang mendadak gak bisa, lupa caranya gitu,"
Dasar modus!
"Abang gak usah lebay!" Tegur Dewi yang ternyata sudah selesai menelpon,
"Abang gak lebay, Ma. Ini itung-itung latihan buat Zarin jadi istri aku,"
Dewi mendelik, "Itu sih bukan latihan, emang pada dasarnya kamunya aja yang manja!"
Zarin terkekeh, "Emang suka manja gini ya sama Tante?"
"Banget! tapi kalo ini sih kebangetan!"
"Manja sama istri sendiri gak ada salahnya kali, Ma." Ucap Zevan memanyunkan bibirnya. Saat ini benar-benar tidak terlihat sosok CEO dingin dalam diri Zevan.
"Heh! Aku bukan istri kamu!" Sarkas Zarin sedikit malu pada Dewi.
"Ck! bentar lagi juga jadi istri!" Zevab berdecak tidak suka dengan jawaban Zarin.
"Kamu ini maksa! gimana kalo Zarin nya gak mau?" Ujar Dewi mengulum tawa melihat wajah kesal Zevan.
"Aku hamilin dia duluan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
LEORA ZARIN [END]
Teen FictionPART MASIH LENGKAP!!!! HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!! "Ayas lo udah mati!" "Kamu gak pernah mati Ayas, kamu tetap dihatiku. Hidup. Dan akan slalu seperti itu." "Gue benci lo Rin!" "Andai Ayas tau, kalo Eora sebentar lagi juga mati," "Gue udah gak...