41

11.4K 464 11
                                    

Follow sebelum membaca!

Vote dulu yuk !

Enjoooooyyyy!!!!!

Zevan dan Zarin jalan beriringan memasuki gedung kantor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zevan dan Zarin jalan beriringan memasuki gedung kantor. Zevan yang berjalan santai disamping Zarin, sedangkan Zarin berjalan dengan rasa canggung. Ia menundukkan wajahnya, karena sejak memasuki pintu utama mereka sudah menjadi pusat perhatian disana.

Ia ingin sekali memaki Zevan yang memaksa untuk kembali ke kantor bersama setelah bertemu dengan teman-temannya tadi. Ini sudah sangat terlambat dari jam makan siang. Zarin tidak dapat mengelak saat tadi di cafe Zevan terus menahan tangannya saat ia ingin kembali ke kantor saat jam makan siang sudah selesai.

Zarin yakin jika dirinya sudah di gosipkan oleh satu kantor karena sudah berjalan berdua dengan Bos mereka. Zarin memencet tombol lift cepat saat mereka sudah tiba disana.  Namun, dengan cepat Zevan menarik Zarin membawanya ke lift yang bersebrangan dengan yang hendak Zarin naiki.

"Naik lift ini aja," Ujarnya menekan santai tombol lift yang langsung mengarah kelantai 25 dimana ruangan CEO berada. Lift itu memang khusus dibuat hanya digunakan untuk pemimpin di perusahaan tersebut.

"Ini kan lift khusus kamu, aku naik lift itu aja." Zarin hendak  melangkah lagi, dengan cepat pula Zevan menggenggam tangan Zarin membuat wanita itu gelagapan takut ada orang yang melihat.

"Lepasin nanti ada yang lihat gimana," Panik Zarin membuat Zevan terkekeh.

"Gapapa, toh ini perusahaan aku." Sombongnya menarik Zarin memasuki lift yang sudah terbuka.

"Ya tapi nanti aku bakalan digosipin. 'Karyawan baru berani pegang tangan Bos'" Ujar Zarin dengan nada di jelek-jelekan.

"Gak bakal ada yang berani gosipin calon istri Bos." Jawab Zevan tersenyum jahil.

"Ck! Apaan sih kamu! Siapa juga yang mau jadi calon istri kamu," Zarin menjulurkan lidah pada Zevan.

"Ada kok, namanya Leora Azarin Gintara." Goda Zevan membuat pipi Zarin merona seketika.

Dengan salah tingkah Zarin membalikkan tubuhnya membelakangi Zevan membuat tautan tangan itu terlepas.

"Siapa sih tuh cewek mau-maunya sama kamu!" Ucap Zarin membuat pipinya semakin terasa panas.

Zevan terkekeh melihat ekspresi wajah Zarin dari pantulan dinding lift. Pria itu mendekat, tiba-tiba melingkarkan tangannya di perut  Zarin dan menumpukan dagunya pada bahu wanita itu.

Zarin menegang saat Zevan tiba-tiba memeluknya. Ia melihat tangan kekar berurat melingkar diperut rampingnya. Ia juga merasakan hembusan nafas Zevan dilehernya. Aroma maskulin dari tubuh Zevan sangat tercium membuat Zarin merasa panas.

"Zev-"

"Biarin kayak gini dulu," Potong Zevan membungkam mulut Zarin yang akan melayangkan protes.

Zarin terdiam beberapa detik, hingga ia menyentuh tangan Zevan yang berada diperut nya. Ia mengusap pelan dan lembut. Zevan yang merasakan itu menutup matanya, menghayati setiap gerakan yang Zarin ciptakan.

LEORA ZARIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang