➣Episode 1

2.6K 227 3
                                    

·˚ ༘₊· ͟͟͞͞꒰➳𝙒𝙀𝙀!!ˏˋ°•*⁀➷
✄┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈

Di pagi hari yang cerah, terlihat MC kita sepertinya sedang sangat fokus dengan apa yang ia akan tulis dalam satu lembar kertas, walau sudah ada beberapa kata yang ia tulis tapi otaknya tiba-tiba nge-lag

Setelah beberapa detik, Akira berhela nafas capek sebelum menyenderkan kepalanya yang pening ke atas lipatan tangannya

"Balasnya gimana ya?, Paman Rei cuman minta kabar tapi inget seberapa dia bisa over reacting kalo ada yang janggal ............ Huft-bingung" Gumam Akira menatap atau melototi kertas itu

Akira tiba-tiba bangun dari posisi menyendernya lalu duduk tegang di atas kursi belajarnya

"Welp, ku pikirin nanti aja. Satu jam lagi bell masuk bunyi" Ucap Akira melirik sejenak jam dinding sebelum berdiri dari kursinya dan berjalan ke arah rak buku besar disebelah meja belajarnya

Setelah beberapa saat, Akira akhirnya sudah selesai mempersiapkan tas sekolahnya saat sebuah ketukan terdengar dari jendela kamarnya

Tuk tuk

Manik ungu Akira melihat ke arah jendelanya yang tertutupi gorden dengan bingung

"Siapa? Maling kah? Bentar kalo maling ngapain ngetok. Masak minta ijin" gumam Akira saat dua ketukan terdengar lagi dari jendelanya

Karena rasa penasaran yang meningkat, Akira mengambil tongkat baseball nya lalu berjalan pelan ke arah jendela


Saat berada di depan jendela, Akira membuka gorden itu pelan-pelan dan apa yang ia lihat membuat jantungnya hampir copot

"Hei Akira bukain"

"What the actual fu## Sho, ini masih pagi"  gerutu Akira dengan perempatan imaginer terlihat di pipinya

Bagaimana Akira tidak kesal?
'Teman' bersurai hitam nya ini sedang duduk di salah satu dahan pohon yang besar, tentu Sho sering melakukan ini tapi masalahnya dahan yang dia duduki sekarang terlihat tipis dan sepertinya akan patah

Tanpa sepatah kata lagi Akira membuka jendela itu lalu membawa Sho masuk, tapi Akira membawa Sho seperti anak kucing

"Kau ini. Huft- itu pintu ada fungsinya, kok gak lewat situ" Omel Akira saat dirinya mulai menginspeksi badannya Sho, memastikan laki-laki bersurai hitam itu tidak terluka

"Sudah, tapi gak kamu bukak-bukak, mau dobrak tapi nanti kamu juga ngomel" jawab Sho dengan watados

Walau ada sedikit rona merah muda di pipinya karena tangan halus Akira yang sedari tadi menyentuh badannya

Akira mendengar jawaban Sho sweat drop lalu menggeleng kepala "Ok kurasa itu alasan valid"

"Ngomong-ngomong, ayo kita berangkat. Nanti telat" -Akira

"hn"-Sho

–––➤ 𝙳𝚒 𝚜𝚎𝚔𝚘𝚕𝚊𝚑

Beberapa menit lagi bell masuk berbunyi , beberapa murid terlihat buru-buru ke kelas tapi ada juga yang masih santai dan berbicara dengan teman mereka di halaman atau pun taman

Akira dan Sho adalah salah satu murid itu, tapi mereka sedang nongkrong di atas atap sekolah

Mereka berdua berbicara tentang hal random sampai Akira tiba-tiba terdiam membuat Sho menoleh ke arah laki-laki bersurai ungu itu

"hm menarik~, Kiki pagi² sudah bikin pingin baku hantam" lirih Akira saat manik ungunya berpapasan dengan pemandangan romantis didepannya

"Napa?" tanya Sho sambil sedikit mengintip dari bahunya Akira

"Si Kiki sepertinya mau confess, tapi inget sifatnya Amu~.... Ya kamu tahu lah" Jelas Akira sedikit geser ke samping agar Sho juga bisa melihat adegan didepan mereka

"Bener sih. Meh bukan urusan ku" ucap Sho dengan ekspresi malas

Tapi Sho tiba-tiba menarik bahunya Akira tanpa aba-aba, yang tentu membuat sangat empu kaget

"Dan aku tahu ini juga bukan urusan mu, ayo ke kelas nanti dicariin Toro" Suruh Sho sambil menyeret Akira ke pinggir atap agar mereka bisa turun

"Nggak usah narik tiba-tiba Sho"

Setelah mengatakan itu Akira dan Sho dengan santainya loncat dari atap dan parkour ke teras depan kelas mereka

┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈✄
▄︻デ𝚃𝚘 𝙱𝚎 𝙲𝚘𝚗𝚝𝚒𝚗𝚞𝚎𝚍══━一

WEE!! x M!ocTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang