➣Episode 13

824 101 0
                                    

"Nih" ucap Akira memberikan dua pocira swit ke kedua temannya, yaitu Sho dan Toro



"Makasih" Ucap Toro saat menerima minumnya dingin itu



Akira berdehem tapi dirinya sedang sibuk dengan ular kuning yang berada di bahunya Sho



Sho yang meminum pocira swit nya tiba-tiba tersedak membuat Akira dan ularnya bingung, tapi Akira mengerti kenapa saat dirinya melihat ke arah Toro

Sho yang meminum pocira swit nya tiba-tiba tersedak membuat Akira dan ularnya bingung, tapi Akira mengerti kenapa saat dirinya melihat ke arah Toro

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aneh kok airnya nggak keminum?" Ucap Toro dengan bingung apalagi melihat seragamnya yang basah



Sho berhela nafas dan menunjuk ke arah maskernya Toro "kamu lupa lepas masker"



"Oh iya" Toro pun melepas maskernya



Tapi belum selesai lima menit



"Masker ku hilang" lirih Toro mencari maskernya, padahal masih bergelantungan di telinga kirinya



Akira tepuk jidat "ya Tuhan... " gumam nya sambil geleng kepala




·˚ ༘₊· ͟͟͞͞꒰➳𝙒𝙀𝙀!!ˏˋ°•*⁀➷
✄┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈


Berjalan dengan langkah kaki samar. Akira terlihat membawa beberapa kardus berlabel bahan makanan, manik ungunya bergerak ke atas lalu dirinya berhenti



//Tuk Tuk

Mengetuk pintu yang ada didepannya dua kali lalu Akira berdiri disitu sejenak, menunggu seseorang membukanya



//Cklek

"Ah Akira! Tepat waktu!" Ucap seseorang yang membuka pintu, yaitu salah satu anggota klub tata boga yang bernama Malik



" Hn, apa aku taruh diruang penyimpanan?" Tanya Akira mengacu pada kardus-kardus yang ia bawa



Malik sweat drop sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal "tidak usah, kau sudah membantu banyak. Sini aku saja yang bawa"



Akira menatap Malik dengan tatapan yang mengatakan 'yakin? Mau bawa', tapi akhirnya Akira memberikan kardus-kardus itu ke Malik



//BRUK

"Eh?" Beo Malik saat dirinya sudah di tangkap oleh Akira



Akira mendengus geli lalu mengambil kembali kardus-kardus itu dari Malik, tidak lupa melihatkan seringai ke temannya



Malik sweat drop lagi sambil mengelus tangannya yang sekarang keram "hahaha ternyata lebih berat dari yang ku kira"



"Kalo gitu aku yang taruh di penyimpanan ya" ulangi Akira lagi,terdengar nada remeh diperkataanya



"Iya iya" lirih Malik dengan pasrah



Malik pun mempersilahkan Akira masuk lalu menutup pintu klub nya kembali



Sementara itu Akira berjalan ke arah ruang penyimpanan di klub tata boga dan menaruh kardus-kardus di tempat seharusnya



Setelah itu, Akira menutup ruangan penyimpanan tapi iris ungunya tidak sengaja berpapasan dengan iris berwarna hijau



"....."



"Mau bantu boleh? Aing bosen" -Akira



"Boleh, tapi hati-hati" -Toro



---➤ 𝙱𝚎𝚋𝚎𝚛𝚊𝚙𝚊 𝚜𝚊𝚊𝚝 𝚔𝚎𝚖𝚞𝚍𝚒𝚊𝚗

Toro POV:

Aku suka memasak


Dan ada 3 alasan mengapa aku menyukai dunia masak memasak



Alasan pertama adalah kalau masak, stress ku hilang


Jadi kalau sedang stress, aku akan memasak



"Tapi... "



"Tapi kamu masakan hampir tiap hari" ucap Upi setelah Amu, mereka berdua sedang numpang makan di klub ku



"Iya, berteman dengan kalian membuat ku stress setiap hari. Setiap bertemu kalian stress ku nambah 1 kilo" Jelas ku yang sedang mengaduk adonan kue


"Emangnya seburuk itu ya..." lirih Akira yang sedang membuat frosting disamping ku



"Waduh maaf deh" ucap Upi menggaruk tengkuknya yang tidak gatal



"Hehehe" -Amu



"Emangnya seburuk itu ya" gumam Akira yang sedang menghias kue disamping ku



"Gak masalah, aku stress, tapi aku senang. Karena kalian juga" Ucap ku tapi bagian akhir aku bisikkan



"Tolong jangan berisik ya" suruh ku yang mengacu ke Amu dan Upi



Upi memberi hormat "yes papa!"



"AH! AKU! AKU!" Ucap Amu yang tiba-tiba teriak-teriak, padahal sudah ku bilang jangan



"Aku mau coba bantu!!!!" Lanjut Amu sambil mengangkat tangan kanannya



"Gabole" tolak ku dan Akira bersamaan



"Eeh?! Kenapa?! Kak Aki kok boleh?!" rengek Amu sambil menunjuk ke Akira, yang hanya menatapnya dengan ekspresi 😑



Aku menggeleng kepalaku sambil berhela nafas "ingat terakhir kali kamu nyoba bantu masak? Setengah rumah Sho meledak karena kamu"



"Kasihan si doggo depresi se minggu" tambah Akira, sweat drop mengingat anjing pirang yang pundung terus di pojokan rumahnya



"Namanya juga belajar"-Amu



"Kalau emang mau belajar, besok bawa hasil masakan mu" ucap ku ke Amu



"Jangan sampe dapur mu kebakaran lagi lho ya" ucap Akira tanpa menghadap Amu



"Ugh oke" jawab Amu, pasrah


┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈✄
▄︻デ𝚃𝚘 𝙱𝚎 𝙲𝚘𝚗𝚝𝚒𝚗𝚞𝚎𝚍══━一



WEE!! x M!ocTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang