➣Episode 19

666 97 4
                                    

(Bkn punya author, gk tau asalnya dari mana :))

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


(Bkn punya author, gk tau asalnya dari mana :))


"Gak nyangka ada pohon warna pink disini" gumam seorang pemuda bersurai ungu yang bernama Akira


Akira terlihat memakai syal putih di lehernya karena tidak tahu mengapa pagi ini cuaca sangat dingin


Dia juga memakai headset hitam yang sedang memainkan musik kesukaannya, otomatis membuat semua suara disekitarnya menjadi terendam


Tapi tiba-tiba ada yang mengambil satu bagian dari headset Akira



"Pagi woy, Aku panggil dari tadi gak melengak" sapa Sho dengan Toro dan Kiki disampingnya



"Akira kalau jalan jangan fokus pake headset, nanti kalo ada kendaraan di belakang mu gimana" Omel Toro sambil melepas headsetnya Akira



Akira menerima headset itu lalu memasukkannya ke tas sekolah"Iya iya gomen, btw kalian kok baru disini? Katanya mau ketemuan di halte"



"Kita ambil jalan yang salah, jadi lewat sini deh" Jawab Kiki versi Chibi dengan ekspresi kucingnya


"Lha kalian ambil jalan yang salah juga gimana? Kan setiap hari lewat jalan (random) " gumam Akira versi chibi, sweat drop


"Ya mana aku tahu, sudah ah! Ayo berangkat" Ucap Sho dengan kedua tangan di pinggang lalu dia tiba-tiba menarik tangannya Akira


Akira tentunya kaget "W-Woi?! Jangan main tarik!"



Sementara Toro mengikuti mereka sambil menggeleng kepala dan Kiki mengikuti disampingnya Toro sambil terkekeh geli


"Sho?! Jangan tarik aku nanti jatuh lho!!" Jerit Akira dikejauhan



"Ya makannya kalo jalan jangan lambat-lambat" balas Sho sambil melirik Akira dengan remeh


"EH JAN-"

"Akira mulutnya dijaga" ucap Toro memotong perkataan Akira



"Gomen" kata Akira dengan pasrah






·˚ ༘₊· ͟͟͞͞꒰➳𝙒𝙀𝙀!!ˏˋ°•*⁀➷
✄┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈

Sho POV:

Dia itu "sahabat" ku, Akira Akihito


Sejak kami bertemu saat SD, aku sudah tertarik dengan sikapnya yang misterius dan dingin


Orang pendiam, hanya berbicara saat diperlukan tapi saat yang langka itupun ucapannya terdengar minimalis, pintar dalam segala pelajaran bahkan lebih pintar dari ku


Dan anehnya selalu terlihat memakai perban di beberapa bagian tubuhnya


Itu semua sifat yang dia lihatkan saat kami hanya tahu nama saja, tapi saat kami bertiga (Amu,Toro,Sho) sudah berteman dekat dia melihatkan sifatnya yang lain



Sifat perhatian ,pengertian, protektif tapi tidak posesif, suka memanjakan orang yang dia sayang tapi tidak suka dimanja balik, dan sifat lain yang membuatku lekat padanya


Aku jujur juga sedikit mengaguminya, apalagi setelah kejadian 'itu', dia tetap kuat dan lebih mementingkan emosi dan keadaan orang lain padahal diri nya sendiri tidak lebih baik



Tapi sifat itu juga yang tidak ku sukai



Kita itu berteman, kenapa kau memperbolehkan diriku dan yang lain membebani pikiran dan ragamu tapi kau tidak pernah sedikit pun mengeluh kepada kami?



Kau hanya memperlihatkan senyuman kecil dan pandangan hangat



Yang membuat hatiku mau tidak mau menjadi semakin luluh untuk mu














3rd POV:

"Sho"

Laki bersurai hitam itu langsung terbesar dari lamunannya, rona merah dipipi sampai telinga saat mengingat kata terakhir itu yang is pikirkan


Apalagi karena orang itu ada didepannya sendiri "hei jangan ngelamun terus! Nanti makanan mu dingin....Kamu kurang tidur lagi?" Tanya Akira


Sho mengangkat bahunya, memainkan nasi uduknya dengan sendok "gak tahu, lupa lihat jam pas aku tidur"


Akira berhela nafas, mengambil sendok Sho dari tangannya lalu tanpa aba-aba mulai menyuapi Sho


"Aku bisa makan sendiri Aki?!" lirih Sho yang mulutnya penuh nasi

"Makannya makan, jam istirahat nya mau selesai. Dari tadi kamu melamun terus" ucap Akira menatap datar Sho


Sho menatap sinis Akira "kau ini......Huft-untung aku sayang" gumam dan gerutu Sho


"Hah? Apa tadi?"-Akira


" gak papa"-Sho

┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈✄
▄︻デ𝚃𝚘 𝙱𝚎 𝙲𝚘𝚗𝚝𝚒𝚗𝚞𝚎𝚍══━一

WEE!! x M!ocTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang