"Tugas karangan bahasa inggris harap dikumpulkan minggu depan, buatlah minimal 100 kata. Temanya tentang impian atau cita-cita kalian." Ucap pak guru bersurai hijau muda, ia pakai kacamata hitam dan senyuman terukir di wajahnya.
·˚ ༘₊· ͟͟͞͞꒰➳𝙒𝙀𝙀!!ˏˋ°•*⁀➷
✄┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈"Hmmmmmmmm......................" gumam Amu
"Upi,Sho mau tanya,kalian kalo udah lulus sekolah,udah lulus kuliah,mau jadi apa?" tanya Amu ke Sho dan Upi yang kebetulan berada di depannya
"Aku? Kalau kamu tanya aku, Aku mau jadi selebgram~. Biar banyak followers. Atau jadi kutubers, bikin konten trus jadi terkenal~ dapet endorse banyak duit, banyak followers~. Terus dapet sugar daddy~~ Ehe." Ucap Upi dengan aura bunga-bunga dan sambil ngehalu
"Hahaha"Tawa Sho dengan garing dan terdengar mengejek
"OI! LU KETAWA MAKSUD LU APA NGETAWAIN GUA" jerit Upi yang merasa terhina saat dia menarik kerah bajunya Sho dan mulai mengguncang-guncang badannya Sho
sementara Sho dengan watadosnya membalas dengan menunjukan jari tengah '🖕'
Disisi lain, Amu hanya menyimak adegan itu sambil memakai kacamata hitam dan makan popcorn
"INI PENGHINAAN LU GA SEHARUSNYA NGETAWAIN IMPIAN ORANG"-Upi
"COBA SINI KASIH TAHU GUA IMPIAN LU APA?! BIAR BISA GUA KETAWAIN!" Teriak Upi yang masih emosi + ngegas
Sho hanya menjulurkan lidahnya dengan ekspresi santai "Impianku? Gak ada,gak ada aku nggak punya impian"
"BOHONG! MANA ADA ORANG NGGA PUNYA IMPIAN,HAHA BILANG AJA MALU! IMPIANKU LEBIH KEREN KAN!!!" Teriak Upi meledek Sho dengan Amu yang setuju disampingnya
Sho melirik mereka dari ujung matanya dengan tatapan kelam "baiklah kalau kalian segitunya mau tahu impian ku"
'Ah' batin Amu dan Upi karena suasananya tiba-tiba berubah
"Impianku adalah...... tidak mati sendirian, aku akan menjadi pilot atau masinis dan kalian berdua akan kuseret di kursi VIP, jadi kalian akan meledak bersamaku." Ucap Sho dengan aura gelap mengelilinginya
"Bercanda~" Lanjut Sho versi chibi dengan entengnya
"Dasar psikopet" gumam Upi yang bersembunyi dibelakangnya Amu
"Kan sudah bilang aku nggak punya impia-" Kata-kata Sho terpotong karena ada seseorang yang menaruh tangannya diatas kepala Sho
Ternyata orang itu adalah Akira yang baru saja bangun dari mati su-maksudnya tidur siangnya
"Ya jangan gitu juga kek, nanti kamu kalo sudah besar mau jadi apa" Ucap Akira sambil sedikit mencubit pipi kanannya Sho
"Lepwas~" lirih Sho mencoba melepas cubitan nya Akira
Mendengus geli Akira akhirnya melepas cubitan nya tapi tangannya beralih melingkar ke pundaknya Sho
"Oh iya, kak Aki impiannya apa?" Tanya Amu dengan semangat dan mata bersinar
Akira terkekeh karena antusiasme nya Amu "well kurasa tidak spesial, seperti....... Pembunuh bayaran, penjual organ, petugas eksekusi da-" Ucapannya Akira terpotong karena mulutnya ditutup oleh tangannya Sho
"Impian lu lebih absurd njir" Ucap Sho saat dia menunjuk ke Amu dan Upi yang sudah merinding ketakutan
"Hahaha maaf, tapi kalo yang lebih serius aku pilih dokter ato apoteker sih" Ucap Akira sambil mundur dua langkah dari Sho dan beralih ke pose memikir
"Hm, napa Kak, bukannya tanggung jawabnya besar" Ucap Amu sedikit mendekati Akira dengan kepalanya sedikit dimiringkan
"Ya~ biar aku bisa belajar tentang obat dan............ Kalo bisa racun, racun yang kuat, ampuh , tidak ada penawarnya dan tidak bisa terdeteksi. lebih bagus kalau efek sampingnya parah, kalo sudah begitu pasti akan jadi kacau pusat kepolisian" Jelas Akira dengan seringaian yang terkesan sinis dan aura hitam mengelilinginya.
"Canda~ canda~.Kamu sendiri mau jadi apa mu?" Tanya balik Akira dengan kekehan kecil
"Ng-ngga tahu,aku belum menemukan impian masa depan ku" ucap Amu walau sedikit terbata-bata
"Coba cari pekerjaan yang kamu mau" Saran Akira saat dia memiringkan sedikit kepalanya
"Ibuku sih pengennya aku jadi dokter" Ucap Amu
"Itukan mau nya ibumu,kalau mau kamu apa?" kata upi yang sepertinya tidak sadar kalau Sho sedang memasang aksesoris matahari di ikatan rambutnya, sementara Akira hanya mem foto itu untuk blackmail
"TEUING AH!" Ujar Amu sambil melempar kertas dan bulpennya
Plok\
tapi kertas itu tidak sengaja mengenai seseorang tepat diwajahnya, dan orang itu adalah si Toro"Amu,sampahmu jangan dibuang sembarangan" Ucap Toro saat dia sudah disamping tempat duduknya Amu lalu mengembalikan kertas yang sempat dilempar tadi
"Oh Toro sorry"
"Oh ya Toro,mau tanya dong. menurutmu! Pekerjaan yang cocok buat aku apa?!" Kata Amu sambil menunjuk ke dirinya sendiri
Toro hanya menatap Amu dengan tatapan 'mana ku tahu'
"Harusnya kamu yang lebih tahu soal itu kan?" Ujar Toro dengan bingung
Amu hela nafas lalu menjelaskan "nggak,aku gak tau. Gimana caranya kita tahu apa kemampuan kita? Apa kelebihan yang kita punya?"
"Yhaa.....banyak belajar,banyak nyoba hal-hal baru, mungkin akan jadi lebih mudah kalau kamu tahu passion mu apa" Saran Toro sambil menghitung dengan jari nya
"Teuing ah" gumam Amu dengan lemes males
"Kalau bingung jadi apa,jadi belahan jiwaku saja" -kiki
"Lu akal sehat aja gak ada, apalagi jiwa" -Akira,capek sama Kiki ngebucin
┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈✄
▄︻デ𝚃𝚘 𝙱𝚎 𝙲𝚘𝚗𝚝𝚒𝚗𝚞𝚎𝚍══━一
KAMU SEDANG MEMBACA
WEE!! x M!oc
RandomWee!! X Male oc Update time: Rabu/Kamis Kisah enam atau lebih sekawan yang menikmati masa remaja mereka dengan canda, tawa ataupun airmata Apakah mereka akan selalu bersama? Atau perbedaan dan rasa tak bisa percaya memecahkan mereka? ├┬┴┬┴ ⚠𝙒𝘼𝙍...