➣Episode 22

605 93 1
                                    

Di pagi hari yang ditemani dengan beberapa genangan air, suara khas kota dan tidak lupa hembusan angin pagi


Dua laki-laki hampir identik terlihat berjalan menyusuri terotoar. laki-laki identik itu adalah Radit yang memakai jaket biru, kaos putih dan celana jeans biru. Dan Adit yang memakai jaket ungu, kaos hitam dan celana jeans biru


"Tadi malem habis hujan ya kak, kok tumben adem bener" ucap Adit melihat ke arah kakaknya


Radit mengangguk "Iya, hujan badai kayaknya. Untung tadi malem kita sudah tidur duluan"


Adit berseru gembira seraya merentangkan kedua tangannya "haaah~ gak sabar ketemu kak Ryouta, sudah berapa tahun gak ketemu ya?"


Radit mendengus geli sebelum dirinya melihat kearah langit pagi dengan senyum lembut "3 tahun kayaknya , kak Ryouta pindah ke Jepang dari kita kelas 2 SMP, kan? . Dan sama aku juga gak sabar"


"Kak Ryouta pindah ke Jepang kenapa ya? Dari dulu kapten gak beritahu" ucap Adit menatap pohon yang berlaku lalang seraya sedikit menyipitkan matanya


"Ya~ seberapa aku gak suka ini tapi itu bukan urusan kita, mungkin ada masalah ato kejadian sampe kak Ryouta harus pindah sementara"


"Tapi hei! Seperti kata kak Akira, kak Ryouta kayaknya akan balik ke indo" lanjut Radit mencoba mengganti suasana yang mulai suram


"Hn! Dan pas ketemu aku mau minta traktir donat sampe uangnya habis!"-Adit


" Jangan gitu dong! Kasian nanti kak Ryouta" -Radit











·˚ ༘₊· ͟͟͞͞꒰➳𝙒𝙀𝙀!!ˏˋ°•*⁀➷
✄┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈

───➤ disisi lain

Di rumah yang cukup besar dan luas


Terlihat dua laki-laki yang sedang menikmati kedamaian rumah tersebut, laki-laki satu adalah Akira yang memakai turtleneck lengan panjang warna abu-abu dan celana santai warna hitam sibuk memasak untuk sarapan dan satunya adalah Ryouta yang memakai kaos garis-garis hitam putih lengan panjang dan celana santai abu-abu sedang menatap jendela dengan tatapan sendu


Ini tentu tidak lolos dari pandangan Akira saat dia bertanya "kenapa nii-san?"


"Hmm~ gak papa, cuman kangen mereka" jawab Ryouta melihat ke arah Akira


Akira tanpa melirik Ryouta bertanya "Maksud nya si kembar?"


Ryouta terkekeh pelan "Kalo bukan siapa lagi?"


Akira terdiam sejenak, lalu mematikan kompor dan mulai memindahkan masakannya dari wajan ke tempat yang ia siapkan


"Kau tau...."


"Hm?"-Ryouta


"Sejak Ryou-nii pindah mereka jadi jarang kerumah ku, mungkin gara-gara disini banyak kenangannya tentang Aniki jadi mereka gak mau ngerasa sedih sama rindu terus" ucapan Akira sempat membuat Ryouta tertegun


"Tapi disisi lain wajar Aniki mau pindah dulu dari indo apalagi habis kejadian itu" lanjut Akira yang sudah selesai memindahkan masakannya dan sekarang menghadap langsung ke arah kakak sepupunya


Ryouta terdiam sejenak seraya mengelus telapak tangannya bersama, dia terlihat gelisah


".....Ryou-nii sudah baikan.....Kan?" ucap Akira dengan nada kecil


"Yah.... . Lumayan tapi kamu tahu sendiri Aki" Ryouta memegang sedikit helai ungu panjang Akira


"Trauma dan kejadian buruk tidak mudah dilupakan. Apalagi yang memengaruhi dan membekas"


Akira terdiam dan sebelum dia bisa menjawab


BRAK

"KAPTEEEN!! "


Sebuah teriakan dari orang yang Akira dan Ryouta kenal menggema diseluruh rumah, membuat keduanya tersentak kaget


Akira berhela nafas seraya menggeleng kepalanya "tuh, dua pawang mu datang. Sapa sana aku mau nyiapin sarapan" suruh Akira seraya mengusir Ryouta dari dapur


"Ah... " lirih Ryouta sweat drop saat dirinya sudah berada di ruang tamu
































"Jadi...... "

"Aku tebak reuni kalian berjalan baik" lirih Akira seraya menelan nasi yang ia makan


"Hahaha.... " tawa garing Ryouta sebelum dirinya dengan paksa disuapi nasi oleh Radit


Ryouta aslinya ingin makan sendiri tapi dirinya gak bisa gerak karena kedua tangannya yang sedang di sandera atau dipeluk oleh Radit dan Adit, dengan Radit disebelah kanan dan Adit disebelah kiri


"Kalian bisa gak lepasin Ryou-nii, kasihan tuh" Ucap Akira sedikit prihatin walau aslinya dia nahan tawa


"Dengan penuh hormat kak Aki enggak, gak mau" Jawab Radit yang biasanya bersikap paling dewasa dari Adit malah jadi manja


Adit menyembunyikan mukanya di tengkuk Ryouta "gak mau~"


"Kalo aku dipanggil pedo sama orang-orang, kalian yang aku salahin lho" Gerutu Ryouta dengan lelah sambil geleng kepala

(Ingat Ryouta itu 20 tahun sementara Radit sama Adit masih 17 tahun)


"Terserah" jawab Radit dan Adit bersamaan


"Hadeeh~ good luck Ryou-nii" lirih Akira di ikuti dengan tawa kecil



┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈✄
▄︻デ𝚃𝚘 𝙱𝚎 𝙲𝚘𝚗𝚝𝚒𝚗𝚞𝚎𝚍══━一

MAAF LAMA UPDATE!? AUTHOR LUPAAA !!
˚‧º·(˚ ˃̣̣̥⌓˂̣̣̥ )‧º·˚

WEE!! x M!ocTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang