WARNING: Chapter ini sedikit berat karena ada sedikit bumbu back story salah satu OC author, jadi siap siap para reader
·˚ ༘₊· ͟͟͞͞꒰➳𝙒𝙀𝙀!!ˏˋ°•*⁀➷
✄┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈"Adit, kalo bosen nyarik kakak mu ato parkour di tempat lain sanah" titah Akira menatap datar anak tersebut
Yang baru saja habis loncat-loncat kesana-sini di kelas dan sekarang sedang ngelakuin hand stand di samping meja Akira
Adit hanya terkekeh "Kak Radit lagi sibuk di klub sains nya, nggak tahu lagi buat apa jadi aku gabut"
Akira mengangguk "hn, tapi nggak usah kayak gini juga kalik, nanti jatuh lh-"
BRUK
Perkataan Akira tersela dengan Adit yang benar-benar kehilangan keseimbangan dan jatuh tepar kelantai
Akira dengan cepat bangun dari tempat duduknya, menghampiri dan berjongkok ke Adit yang sedang mengelus kepalanya
"Ya kan, beneran kejadian. Ada yang lukak?" tanya Akira jelas khawatir tapi di tutupi dengan nada dan ekspresi datar
"Hehe, cuman linu sedikit Kapten, aman kok" jawab Adit tersenyum kaku
"Heleh, linu aja bilangnya. Itu tangan memar Adit" ucap Akira sebelum dirinya menggenggam lembut tapi erat tangan Adit yang sudah membiru
Akira menatap luka itu sejenak ".... Tapi kalau cuman jatuh kayak tadi... Nggak akan membiru gini.. "
"Ini lebih mirip genggaman orang...."
Adit melirik arah lain, mencoba mengabaikan tatapan tajam dari laki-laki di depannya
"... Jika feeling ku benar, dan perhitungan ku tepat....."
"Ibu kalian sudah pulang, ya?"
Adit tidak menjawab, tapi gerak tubuhnya yang menjadi tegang dan kaku. Akira tahu kalau dirinya benar
Akira mengambil dan merogoh tas sekolahnya "Bisa ceritain kenapa tangan mu biru? Terakhir aku check, itu wanita jal*** nggak tahu rumah baru kalian dimana....Dan bukannya kalau dia sudah bebas sama nyoba deketin kalian, aku suruh kalian bilang aku? "
"... Kak Radit nggak mau aku bilangin Kapten" gumam Adit
Akira akhirnya menemukan kotak P3K yang ia simpan di tas, mengambil kapas dan mulai mengobati luka di tangan Adit
"Hm?.....kalau begitu aku harus bicara sama kakak mu" gumam Akira yang dapat didengar Adit
"Ngomong sama kakak? Tentang apa? " tanya Adit
"Tentang kalian mau pindah lagi atau tidak, kalau iya kita urus di mana, kalau tidak aku urus ibu mu" ucap Akira bernada datar
Adit hanya bisa mengangguk, mengerti kalau saat Akira sudah mengambil keputusan penting tak akan ada yang bisa mengubah keputusannya
Setelah beberapa rintihan samar Adit karena rasa nyeri yang menjalar dari luka itu, akhirnya Akira selesai mengobati nya dan sekarang sedang membereskan kotak obatnya
"Permisi, Akira" mendengar dirinya dipanggil, Akira berdiri lalu menoleh ke orang tersebut
Yang ternyata adalah Kak Umami
KAMU SEDANG MEMBACA
WEE!! x M!oc
RandomWee!! X Male oc Update time: Rabu/Kamis Kisah enam atau lebih sekawan yang menikmati masa remaja mereka dengan canda, tawa ataupun airmata Apakah mereka akan selalu bersama? Atau perbedaan dan rasa tak bisa percaya memecahkan mereka? ├┬┴┬┴ ⚠𝙒𝘼𝙍...