Chapter 56 (revisi)

338 38 4
                                    

WARNING: Chapter ini lebih berat daripada chapter sebelumnya kala ada back story salah satu OC author, jadi siap siap para reader









▀▄▀▄ 𝑾𝑬𝑬!!▄▀▄▀
━━━━━━━━ ◦ ❖ ◦ ━━━━━━━━


Cklek

"Reina?"

Mendengar pintu terbuka dan suara samar, seorang wanita cantik berambut ungu menoleh, senyumnya lembut dan manis walau wajahnya terlihat lelah dan kulitnya pucat, dia lalu melambaikan sedikit tangannya, secara bisu memerintahkan orang yang membuka pintu untuk masuk

"Ohayo oni-chan, mau jemput Kira, ya? " ucapnya dengan nada lembut selagi dia mengelus rambut seorang anak kecil

"Ah, iya. Sudah waktunya pulang, Akira" paman Rei yang terlihat lebih muda menjawab, selagi dia mendekati ranjang rumah sakit itu, tersenyum heran saat keponakannya malah bersembunyi darinya

Reina atau wanita tadi, terkekeh sejenak sebelum menoleh kembali ke anaknya, yaitu Akira Yume...

'Anaknya mirip sekali dengan Reina' , pikir paman Rei. Sama-sama mempunyai rambut dan mata ungu, dan kulit se pucat salju, tapi yang paling terlihat beda adalah tatapan dan hawa yang di pancarkan kedua orang itu

Reina memiliki hawa dan sorot mata yang lembut, cerah dan penuh sayang... Sementara Akira...

"Aku gak mau pulang.. " gumaman Akira berhasil membuyarkan lamunan Paman Rei selagi dia kembali menatap keponakannya yang masih bersembunyi

"Kenapa? Hm? Mama kira kamu benci sama bau rumah sakit" ucap ibunya Akira, mencoba membujuk anaknya agar tidak bersembunyi terus

"Ayo pulang nak, mama janji mama pulang besok kok" lanjutnya, nada dan elusan nya selembut sutra, membuat Akira cilik berhela nafas

Sruk!

Tapi, Akira malah mencengkram erat selimut putih itu, membenamkan sisi pipinya dan menatap kosong ke arah selimut

"Aku... "

"Mama, aku gak sebodoh itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Mama, aku gak sebodoh itu..... " ucap Akira cilik secara sedikit tegas, menatap datar tapi lembut ibu nya

Reina terdiam, menatap sendu anaknya yang tampak... Identik seperti ayahnya... Rambut dan mata boleh jiplak sepertinya... Tapi tatapan itu... Jika saja dia bisa keluar dari tempat tidur ini... Reina bisa saja mengubah tatapan datar itu jadi tatapan naif, cerah seperti anak kecil biasa

"Jangan gitu dong sayang, kamu pulang dulu, ya? Besok habis lomba kamu kesini lagi, oke? " bisik sang ibu ke anaknya

"Tapi-"

"Kira, nanti ayahmu marah lho. Ayo pulang" ucap paman Rei, sama lembut nya seperti Reina

Akira membeku mendengar ayahnya, dia cemberut tapi tetap diam dan mengangguk paham, akhirnya tak menyandarkan kepalanya dan berdiri tegak

WEE!! x M!ocTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang