Hai readerku :) salam kenal
[COMPLETE]
Kisah 4 orang ntah bagaimana caranya semesta mempertemukan keempatnya dalam permasalahan yang melibatkan keempatnya. Membuat keduanya saling melindungi satu sama lain, namun tanpa sadar menyakiti satu sama lain...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Keisya terbangun dari tidurnya lantas keluar dari kamarnya dan meneguk segelas air putih. Biasanya dia akan terbangun dalam keadaan biasa saja, namun pagi ini beda, dia terdiam sesaat ketika ia teringat kejadian semalam.
Keisya tidak mengerti, apa yang salah dari dirinya tapi yang jelas dia tau, bahwa ada perasaan berbeda dari dirinya ketika ia menatap Naren. Ketika bersama pemuda itu, Keisya merasakan perasaan yang ntah kenapa membuatnya senang.
Dia tidak kenal Naren, yang ia tau nama lengkapnya Narendra Prasetya, itu pun dia tau karena tidak sengaja menemukan akun instagramnya. Dia satu jurusan dengannya meski dia baru menyadarinya sekarang. Pemuda itu memiliki seorang kekasih, dia cantik, Keisya mengakui bahwa perempuan itu bahkan sangat memikat.
Dan Naren sangat mencintai wanita itu.
Itu saja, selebihnya dia tidak mengenal sosok Narendra itu sebenarnya seperti apa. Tapi, semenjak kejadian tadi malam, dia tau satu hal, Naren memiliki hati yang hangat. Dia bisa merasakan itu dengan jelas, betapa dirinya seolah menemukan tempat berlindung paling aman dan nyaman.
Keisya menahan nafasnya sementara tangannya mengusap pelan figura foto itu, "Pah, aku gatau kapan terakhir kali ngerasain ini."
"Icha ga inget pah kapan terakhir kali Icha ngerasa aman. Icha bahkan ga inget kapan Icha ngerasain sebuah pelukan." Keisya terdiam untuk sesaat lalu gadis itu menarik dua sudut bibirnya pelan, "Tapi, Naren.. dia mengembalikan perasaan itu setelah sekian lama. Icha bisa merasakan pelukan hangat itu lagi pah."
"Pelukan yang bahkan.." Keisya menunduk pelan, "bahkan Aiden pun ngga pernah ngelakuin itu. Tapi, Naren.. dia memeluk Icha tanpa ragu."
Dada nya semakin sesak rasanya. Dia tau, menjatuhkan hati pada Naren itu sama saja hal sia - sia, tapi dia tidak bohong, dia suka saat Naren memeluknya kemarin. Meski ia tau, yang Naren lakukan itu semata - mata peduli sesama manusia.
Tapi, pelukan itu benar-benar membuat dirinya merasa aman dan nyaman. Perasaan yang sedari lama menghilang dari hidupnya setelah kejadian sore yang menyakitkan itu.
"Pah. Icha suka Naren, dia pria yang baik. Tapi.. " Keisya menghembuskan nafasnya pelan,
"Naren sangat mencintai kekasihnya. Icha bisa apa pah. Icha harus nyerah kah? Atau.."
Keisya menatap langit diluar sana terdiam sesaat sebelum melanjutkan ucapannya, "Icha harus egois untuk memperjuangkan perasaan ini?"
— destiny, tells me —
"Mas belum berangkat?" Sapa Kanara saat dirinya mendapati kakak laki-lakinya itu masih terlihat di apartment. Padahal seingat dia, pegawai itu bukannya harus datang pagi.
"Ini mau. Kamu kelas jam?"
"9 nanti." Meghan hanya memanggut lalu mengambil card holder nya. "Yaudah mas berangkat, bye Ra assalamualaikum." Pamit Meghan "Wa'alaikumsalam." Dan dibalas salam yang sama lalu gadis itu mulai menikmati sarapannya.