Bab 07 : Ketika semuanya dimulai

173 23 2
                                    

"Okey sebelum saya akhiri perkuliahan ini, saya akan menyebutkan siapa dengan siapa untuk tugas akhir sebelum ujian 2 minggu lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Okey sebelum saya akhiri perkuliahan ini, saya akan menyebutkan siapa dengan siapa untuk tugas akhir sebelum ujian 2 minggu lagi." Naren mengecek ponselnya sesekali sembari mendengarkan penuturan dosennya dan menunggu namanya disebut, dia berharap partnernya itu tidak akan menyusahkannya apalagi sampai lepas tangan dengan tugas penting ini.

"Dan Naren, kamu dengan Keisya. Saya sudah tidak melihat dia dalam 2 pertemuan, ini tugas kamu juga sekaligus membujuk dia untuk kembali ke perkuliahan."

"Maaf bu, maksudnya? Partner saya tidak ada di kelas ini?"

"Dia sudah absen 2 kali dalam mata kuliah saya Naren, karena dia adalah partner kamu maka itu menjadi tanggung jawab kamu untuk membawa dia kembali ke perkuliahan. Kamu tau bukan ini tugas kelompok jadi tolong kerjakan bersama partner kamu, dan saya mau saat presentasi nanti kamu harus bersama partner kamu."

"Bu—tapi bu—"

"Tidak ada tapi – tapian Naren, ini sudah menjadi resiko karena kamu satu kelompok dengannya. Jika saya tau kamu mengerjakan tugas ini sendirian, maka nilai kamu tidak akan saya input."

Naren ingin membantah sekali lagi, namun ia memutuskan mengurungkan niatnya dan menerimanya, karena membantah pun akan sia – sia. Meski sejujurnya dia tidak mengerti, dari sekian banyak mahasiswa di kelasnya kenapa dia yang harus terjebak dengan mahasiswa bernama Keisya itu. Bahkan bentukan wajahnya saja Naren tidak tau, lalu ini dia harus berhasil membujuk gadis itu untuk kembali ke kelas. Bagaimana caranya? Sudahlah biar Naren pikirankan nanti.

"Okey kalo begitu kelas saya akhiri, selamat siang semuanya."

"Siang bu."

"Ehh Caca marica."

"Nama gue Caca doang anjir!"

"Hehe iya Caca, gue mau tanya dong."

"Soal Keisya?"

"Hooh lo tau ngga anaknya yg mana."

"Tau, tapi gue jelasin juga emang lo langsung paham?"

"Iya juga sih, kontaknya? Lo punya?"

"Di grup angkatan ada kok, cari aja."

"Ohh oke deh, thanks yah Caca marica hey hey."

"Gue gebug lo manggil gue gitu lagi."

"Yee galak, anyway thank you yah."

Caca hanya mendelik malas lalu melanjutkan langkahnya yang sebelumnya dihentikan seenaknya oleh Naren. Naren bergegas mencari kontak bernama Keisya itu di grup yang disebut Caca. Naren harus sabar dan pelan – pelan karena di grup ini ada 120 kontak kurang lebih. Setelah menscrollnya sedikit agak bawah, akhirnya Naren menemukan kontak bernama Keisya itu.

Gadis itu tidak menggunakan foto profile apapun. ohh mungkin karena Naren belum mensave nomernya karena itu foto profile gadis itu tidak terbaca. Naren memutuskan menyimpan kontak gadis itu karena Naren tau mereka akan menjadi partner satu sama lain jadi sudah seharusnya dia menyimpan kontak teman satu kelompoknya. Namun, setelah Naren menyimpannya hasil tetap sama, sepertinya gadis ini memang tidak menggunakan foto profile apapun.

destiny, tell me || Kim Minju ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang