Hai readerku :) salam kenal
[COMPLETE]
Kisah 4 orang ntah bagaimana caranya semesta mempertemukan keempatnya dalam permasalahan yang melibatkan keempatnya. Membuat keduanya saling melindungi satu sama lain, namun tanpa sadar menyakiti satu sama lain...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-- destiny, tell me --
Keisya baru selesai membersihkan apartementnya Ghea. Tidak terasa hampir 1 bulan dia menumpang disini. Benar, jika tidak ada Ghea, mungkin sekarang dia sudah tinggal di tempat dimana orang-orang mungkin akan menggunjingnya.
Ketika sebuah kesalahan terjadi, wanita akan selalu menjadi objek yang paling salah bukan. Karena hasil dari sebuah kesalahan itu, hanya wanita lah yang menerimanya. Itu benar tidak adil, tapi itulah kenyataan.
Keisya mengecek ponselnya sejenak sembari mematikan lagu yang sebelumnya ia putar. Dan nyatanya tidak ada pesan apapun dari Narendra. Dia tidak menyangka, nyatanya perasaan dia pada Naren kian hari kian meningkat.
Bahkan mungkin suatu saat nanti dia akan melakukan segala cara supaya Naren hanya milik dia seutuhnya. Dia sudah bertindak sejauh ini, mengorban segalanya, tidak mungkin kan pada akhirnya dia kalah.
Jika semesta ingin mengutuknya, dia sudah siap sejak awal. Tapi, tolong Narendra harus menjadi miliknya satu-satunya. Dia akan memperjuangkan untuk satu itu, demi anaknya dan demi kebahagiaannya.
Terkesan egois memang, tapi Keisya berhak bukan?
Ting tong
Bel apartment Ghea berbunyi. Senyum Keisya perlahan mengembang begitu lebar. Padahal dia belum menelepon Naren , tapi pria itu kini sudah datang. Apa mungkin telepati hatinya berhasil?
Keisya bergegas membuka pintunya namun dia mendadak terdiam setelah mendapati seseorang yang tidak ia duga akan datang menemuinya. Bahkan senyuman yang sebelumnya terangkat begitu lebar, langsung lenyap sepersekian detik setelahnya.
Apa yang sebenarnya terjadi. Kenapa ada seorang pria yang diketahui sebagai supir pribadi keluarga Naren ada dihadapannya sekarang.
"Selamat siang nona keisya, saya ditugaskan oleh nyonya Anna untuk membawa anda bertemu dengannya sekarang."
"M-maaf tapi untuk perhal apa?"
"Nona akan tau jika nona sudah bertemu nyonya, mari ikut dengan saya."
Meski Keisya bingung dan sedikit panik, dia tetap mencoba tenang dan mengikuti kemana pria ini membawanya.
-- destiny, tell me --
Nara baru selesai menyerahkan semua berkas persyaratan sidangnya. Kini akhir dari perkuliahannya benar-benar nyaris di depan mata. Dia tidak percaya, jika dia benar-benar bisa menyelesaikan kuliahnya.
Pada beberapa semester awalnya Nara merasa dia salah mengambil jurusan karena terlalu sulit memahami semua materi. Tapi, berkat usahanya yang lebih gigih, semuanya bisa ia lalui dengan cukup baik.
Dia mengecek ponselnya, dan ternyata tidak ada pesan apapun dari Naren. Ini terhitung 1 minggu sejak kepulangan Naren ke Jakarta mereka belum bertemu sama sekali. Selain karena Kanara terlalu sibuk untuk persiapan sidangnya, Naren tidak pernah terlihat di kampus.