06. rencana

270 9 6
                                    

Ketiganya pun sampai di markas great glory sungguh Vanka sangat ingin pergi dari situ rasanya mengingat kejadian tadi siang.

Arga turun dan membukakan pintu untuk istrinya dan anaknya itu mengajak mereka untuk keluar. Lebih tepatnya mengajak mereka masuk ke dalam ruangan yang membuat Vanka ingin menghilang saja dari sana."Silahkan baby, kita sudah sampai saat ini".

Vanka pun turun dari dalam mobil tanpa mengatakan sepatah katapun. Dia hanya diam dan mengikuti langkah suaminya.

"Jangan cemberut baby! Nanti cantiknya ilang ayo smile" bujuk Arga agar istrinya tersenyum seperti saat mereka masih berada di rumah.

Vanka pun tersenyum hambar kepada Arga. Dia tidak ingin berbicara ataupun tersenyum saat ini.

"Come one baby, kita masuk sekarang" Ajak Arga. Walaupun Vanka masih cemberut kali ini Arga membiarkannya karena tidak mau semakin merusak mood istrinya itu.

Arga menggandeng tangan Vanka dan berjalan menuju kedalam markas diikuti Gibran di belakangnya yang tengah sibuk memainkan ponselnya membalas pesan dari salah satu teman sekolah nya untuk menanyakan tugas.

"come on honey sit here" tunjuk Arga kepada kursi yang kosong yang sengaja mereka siapkan khusus untuk Vanka dan juga dirinya.

Vanka pun duduk di bangku itu dia tidak banyak berbicara bahkan semenjak datang kemarkas dia tidak mengeluarkan sepatah katapun dari mulutnya itu membuat Gio semakin merasa bersalah terhadapnya.

"so you see my kids here just want to say my wife's wish to have a new year's holiday with all of you so please listen because, I'm talking about this only once" tegas Arga kepada mereka yang ada di markas itu.

Mereka semua mengangguk paham dan menyimak dengan seksama apa yang akan di bicarakan oleh Arga. Arga yang notabenenya tidak suka mengulangi perkataannya berkata dengan sangat serius.

"my wife and I have decided that we will go on vacation to Puncak and rent a villa there"
"Apakah kalian setuju?" tanya Arga terlihat sekali wajahnya yang sangat serius. Menatap istrinya yang masih enggan untuk bersuara.

Mereka semua mengangguk bersamaan pertanda mereka setuju dengan apa yang di katakan Arga.

_____Arga_____

Vanka tampak sudah bosan dengan suasana markas terlebih lagi ada Gio dan Erthan diantara mereka, Vanka pun pergi ke rooftop untuk menyegarkan pikirannya dan terhindar dari Gio dan Erthan.

Tanpa di sadari Gio mengikutinya dari belakang dan alangkah terkejutnya Vanka saat Gio memeluknya dengan tangisan penyesalannya itu.

Deg...jantung Vanka berdetak kencang saat ada seseorang yang memeluknya dari belakang.

Vanka melepaskan pelukan dari orang tersebut dan berbalik badan untuk melihat Gio.

Gio pun kembali memeluk Vanka sekarang pelukan gio lebih erat dari pelukan awal, Gio menangis dalam pelukan Vanka hatinya teriris ketika Vanka marah kepada dirinya.

"Maafin Gio mih" Gio berucap di sela tangisnya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sweet Family (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang