31. marah

107 6 0
                                    

Karena pertanyaan Arga tadi siang yang terlalu banyak dan mengarahkan kecurigaan Vanka menjadi marah terhadap nya dia tidak mau Arga tidur bersamanya dia memilih untuk tidur bersama Athar di kamar Athar.

Sudah di pastikan Arga tidak akan tidur semalaman ini karena biasanya Arga tidur sambil memeluk istrinya itu.

Arga sudah membujuk Vanka untuk tidur bersamanya karena dia besok harus meeting bersama klien penting jadi dia harus istirahat dengan cukup agar besok terlihat fresh namun Vanka tidak mempedulikan nya dan meninggalkan Arga yang bahkan belum menyelesaikan ucapannya itu.

Memang susah membujuk Vanka di kala sudah marah,dia lebih menyeramkan dari pada wanita yang sedang pms.

Tiada yang bisa menandinginya di kala sudah marah sepertinya dekengan Vanka adalah iblis penghuni neraka jahannam.

Kasian om Arga tidur sendiri kiw om mau di temenin sama yang baca gak.

Mimpi apa dia semalam sehingga Vanka bisa marah kepadanya hanya karena hal sepele seperti itu padahal Arga hanya bertanya kepadanya tidak bermaksud untuk curiga kepada ya walaupun hati Arga merasa takut Vanka di ganggu oleh Daffa mantannya itu.

Daffa sudah terang-terangan ingin merebut Vanka dari dirinya. Sejak kejadian di supermarket waktu itu Arga selalu khawatir jika Vanka keluar rumah tanpa pengawasan darinya.

Posesif kepada pasangan memang hal yang wajar itu menunjukkan bahwa kita sayang kepada pasangan kita namun tidak perlu berlebihan karena akan membuat pasangan kita merasa tidak nyaman berada di dekat kita. Mereka jadi merasa di awasi dan di kekang dan pada akhirnya dia memilih untuk pergi meninggalkan kita dengan alasan kita yang terlalu posesif kepadanya.

"Sayang" Arga mencoba mengetuk pintu kamar Qthar pelan mencoba membangunkan Vanka karena dirinya tidak bisa tidur namun nihil tidak ada sahutan dari Vanka ataupun tanda Ganka akan membukakan pintu, bahkan pintu kamar Athar di kunci dari dalam. Sepertinya Vanka sengaja menguncinya agar Arga tidak bisa masuk kedalam.

"Sayang, please buka pintunya kamu taukan aku gak bisa tidur kalo gak ada kamu. Ya aku tau aku salah udah posesif sama kamu. Aku minta maaf" Arga tetap setia berdiri didepan pintu.

Terdengar ada suara langkah kaki mendekati pintu senyum lebar terpatri di wajah Arga.

"Bunda ndak mau tidur sama ayag, ayah jahat" ucap anak lelaki dari dalam kamarnya yes itu Atharrazka.

"Ayah tidur sendiri aja! Ayah jahat jangan pernah deketin ndanya Athar lagi" anak lelaki yang umurnya sudah memasuki 5 tahun ini sudah pandai bicara dan mengerti perasaan orang lain.

Bahu Arga merosot lesu dia kira yang mendekati pintu itu Vanka tapi ternyata Athar dia sangat ingin berbicara kepada istrinya, belum sempat berbicara dia malah di usir oleh putranya itu.

"Athar tau Ayah masih di luar! Athar bilang ayah pergi Bunda, gak mau ngomong sama daddy. Ayah egois" bentak Athar yang berteriak dari dalam kamar membuat Vanka terbangun dari tidurnya.

Vanka mendekati Athar, Athar berbalik menatap Vanka dengan bibir atas di lipat bersiap akan menangis.

"Huaaaaaa" Athar segera memeluk vanka dan menumpahkan air mata didalam dekapan sang ibu "ayah,,, nda" Athar menatap Vanka dengan air mata yang membasahi pipi tembamnya itu. "Ayah" Athar berucap sambil sesegukan "Ayah" gak mau pergi" ucapnya semakin histeris sambil menunjuk ke arah pintu.

"Ada apa? Untuk apa kau ada disini? Aku tidak butuh rayuan darimu. Jika kamu disini hanya ingin membuat Athar menangis mending kamu pergi saja" ucap Vanka dengan marah ya walaupun Arga tidak bisa melihat wajahnya ketika marah namun nada bicara Vanka sudah bisa menggambarkan bagaimana kondisi wajah nya saat ini.

"Sayang aku gak bisa tidur kalo gak meluk kamu, kamu tau itukan besok aku ada meeting sayang" ucap Arga memelas dia seperti ikan kehilangan air dan anak gajah yang kehilangan induknya.

"Aku tidak peduli itu urusanmu jika tidak bisa tidur dan bukan urusanku juga jika kau besok ada meeting. Kalo soal peluk di kamar ada guling peluk aja itu" ucap Vanka yang sudah muak dan ingin kembali tidur.

"Guling tidak hangat seperti dirimu" ucap Arga menempelkan kepalanya dipintu kamar Athar.

"Aku tidak peduli balik sana ke kamar Athar tidak akan bisa tidur jika kau masih berada disini" usir Vanka tidak peduli kepada perasaan Arga.

Hati Arga seperti tersambar petir kala Vanka mengusirnya sungguh kesalahannya begitu fatal kah di mata Vanka sampai dia membujuknya dengan lembut saja Vanka tidak tersentuh sama sekali.

Mau tidak mau Arga kembali ke kamarnya bukan untuk tidur namun untuk merenungi nasibnya yang malang tidak bisa tidur karena tidak memeluk istrinya itu.

Arga akhirnya memutuskan untuk membuka laptopnya dan menyelesaikan pekerjaan yang belum di selesaikan sore tadi sepulang dari kantor niatnya dia akan mengerjakan kerjaan nya itu setelah meeting namun sepertinya tidak jadi di karenakan dia akan bergadang sampai pagi karena tidak bisa tidur.

Sweet Family (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang