Vanka sudah sampai di depan kantor Arga. Dia tidak sabar untuk bertemu suaminya dan memberitahukan kabar bahagia ini. Namun niatnya tersendat karena Arga masih melakukan meeting padahal waktu sudah masuk jam makan siang. Arga memang sesibuk itu dan bahkan Arga tidak sempat makan siang karena pekerjaan yang begitu menumpuk. Memang berat tapi itu sudah tugas yang harus Arga penuhi sebagai CEO di perusahaan tersebut.
Vanka lebih memilih untuk menunggu Arga di ruangannya dari pada harus menunggu di depan. Sambil menata makanan di atas meja. Dirinya menunggu Arga sambil memakan snack yang dia bawa dari rumah.
Di sisi lain Arga sedang memperhatikan presentasi dari klien yang akan bekerja sama dengan perusahaannya.
Meeting telah selesai Arga memijat pangkal hidungnya pelan meeting itu membuatnya mumet untung masih jam makan siang jadi dia bisa pulang untuk melihat Vanka. Karena jarak kantor ke rumahnya tidak begitu jauh.
Arga yang hendak keluar dari kantor di berhentikan oleh Agisty.
"Pak, maaf kalo saya lancang bertanya. Bapak mau kemana?"
"Mau pulang. Ketemu istri saya" jawab Arga ketus.
"Maaf pak saya baru dari ruangan bapak, disana ada buk Vanka sedang menunggu bapak" tutur Agisty memberi tahu.
Wajah Arga yang semula kusut seperti pakaian yang tak di setrika sekarang berubah menjadi sumringah. Tanpa menjawab Arga langsung bergegas ke ruangannya yang ada di lantai 4. Arga berlari dengan cepat menuju lift. Dia sangat tidak sabar bertemu dengan Vanka.
Ting,,,, pintu lift terbuka.
Arga langsung berlari menuju ruangannya membuka pintu dengan sidik jarinya. Selain sidik jari pintu ruangan Arga juga bisa di masuki menggunakan kartu dan Vanka bisa masuk karena memiliki kartu itu.
"Sayang" panggil Arga sedikit berteriak membuat Vanka yang sedang menonton sedikit terkejut hampir saja Handphone yang di pegang nya jatuh.
"Mas kamu ngangetin aja" Vanka langsung berdiri dan memeluk erat suaminya itu.
"Ada apa sayang?" tanya Arga sambil terus mengecup puncak kepala Vanka.
"Aku bawa makanan buat kamu, dan mau kasih kejutan" gumam Vanka dengan antusias yang sangat tinggi.
"Ngasih kejutan? Aku gak lagi ulang tahun sayang""Ngasih kejutankan gak harus ulang tahun aja, mas. Pokoknya kamu bakal bahagia deh"
"Yaudah apa kejutannya?"
"Duduk dulu kamunya, sayang. Kejutannya ada di dalam sini" tunjuk Vanka ke arah paper bag yang dia bawa.
Arga yang sudah penasaran langsung duduk dan menarik pinggang Vanka. Dia mendudukan Vanka di atas pahanya. Vanka tidak keberatan sama sekali duduk di atas paha Arga. Dia mengambil paper bag dan mengeluarkan satu persatu isinya. Vanka menyerahkan paper bag itu kepada Arga. Arga mengerenyitkan dahinya bingung. "Gak usah bingung, sayang buka paper bag nya di dalamnya ada kejutan buat kamu" ucap Vanka yang tau akan kebingungan suaminya.
Arga menurut dia membuka paper bag itu dan menemukan sebuah plastik kecil serta surat di dalamnya. Karena rasa penasaran yang tinggi Arga langsung merobek amplop suratnya dan membaanya. Senyumnya mengembang sempurna setelah mengetahui isi suratnya. Tidak habis sampai di situ Arga membuka plastik warna hitam yang ada di dalam sana Arga yang penasaran dengan isinya langsung merobek kasar plastik hitam itu. Dan isinya adalah tespact dengan hasil positif, ada garis duanya.
Arga sangat bahagia. Dia langsung memeluk tubuh istrinya dengan sangat erat. Kebahagiaan nya berkali-kali lipat sekarang ini. Rasa cape yang dia rasakan beberapa menit lalu entah telah pergi kemana. Rasa lelah itu di ganti dengan kebahagiaan yang tiada duanya.
Tuhan sangat baik kepadanya. Memberikan kebahagiaan selalu dalam keluarganya itu.
"Aku gak tau mau ngucap syukur gimana lagi, semua kebahagiaan selalu menghampiri kita. Tuhan sangat baik dan aku mensyukuri semua yang telah dia berikan kepadaku" ucap Arga yang masih memeluk Vanka dengan erat.
"Aku juga bersyukur, ternyata Tuhan baik sama kita. Dia selalu melimpahkan kebahagiaan kepada keluarga kita" balas Vanka. Hatinya merasa sangat bahagia setelah hidupnya di hancurkan oleh Daffa, dia pikir ini akan berakhir ternyata tidak. Justru Tuhan memberikan kebahagiaan yang tidak ada habisnya.
"Kita harus banyak mensyukuri nikmat yang di berikan"
"Tentu saja, nikmat mana lagi yang kamu dusta kan di dunia ini? Jika kamu banyak bersyukur hidupmu akan di penuhi kebahagiaan" Vanka mengukir senyumannya. Benar jika manusia banyak bersyukur hidupnya akan jauh lebih bahagia dari manusia yang kurang bersyukur.
Kebahagiaan itu sederhana, mencintai dan dicintai, melakukan hal yang menurut orang itu biasa namun untuk kita itu sudah cukup membuat kita bahagia.
Hiduplah tanpa mempedulikan omongan orang, mencoba untuk tidak menggubris perkataan yang menyakiti adalah suatu cara agar kita tetap bahagia.
Setelah banyak berbincang Arga merasakan lapar. Sejak di ruang meeting cacingnya sudah berdemo namun berita yang di bawa Vanka mengalihkan segalanya. Hingga Arga melupakan bawaannya dia belum makan.
"Aku lapar, sayang" rengek Arga seperti bayi.
Arga memang selalu mencari kesempatan untuk bermanja-manja dengan nya. Kalau saja Athar di bawa ke sini mungkin dirinya akan ditabok sekarang ini.
"Baiklah, bayi besar. Aku akan menyuapimu. Pasti kau lapar setelah meeting tadi bukan?" tanya Vanka yang sedang sibuk membuka tutup kotak nasi yang di bawa nya. Arga mengangguk cepat.
"Oke, buka mulut mu" ucap Vanka yang mulai menyodorkan sendok ke hadapan mulut Arga. Layaknya seperti bayi pada umumnya yang di . ada si cemburuan Gibran yang akan langsung marah jika Arga bermanjaan dengan Vanka di depan matanya.
Setelah selesai menyuapi Arga. Vanka membereskan semuanya dan bersiap mau pulang namun di tahan oleh Arga. Dia ingin agar Vanka menemaninya Arga berencana pulang cepat hari ini.
"Disini aja sayang, pulangnya bareng aku aja"
Akhirnya mau tidak mau Vanka menunggu Arga selesai bekerja karena bosan Vanka mulai membuka sosial media tiktok.
Dia menscrool beranda hingga dia berhenti pada satu video yang isinya anak perempuan yang cantik.
"Sayang mami harap kamu perempuan ya" ucap Vanka dalam hatinya sambil mengusap perutnya yang masih rata.
Arga memperhatikan gerak gerik istrinya, lalu dia beranjak mendekati istrinya.
Karena, Vanka terlalu fokus pada handphonenya sehingga tidak menyadari kehadiran Arga, lalu Arga mencium pipi kanan Vanka. Jelas dia terperanjat kaget karena di cium tiba-tiba seperti itu membuat dirinya refleks melepaskan handphone dan akhirnya handphonenya jatuh ke lantai.
"Kamu ngagetin aja" kesal Vanka lalu dia memungut handphonenya yang jauh itu.
"Maaf sayang, habisnya dari tadi aku perhatikan kamu asik nonton sambil ngelus perut, kamu laper sayang?" tanya Arga dengan wajah polos.
"Enggak" cetus Vanka.
Vanka berdiri lalu meninggalkan Arga tanpa sepatah kata apapun lagi dia membanting pintu ruangan Arga dengan keras membuat Arga menautkan kedua alisnya.
(Emang boleh bumil sesensi ini?)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Family (On Going)
RomancePerhatikan batasan usia, bocil dilarang mendekat. Ceo muda tampan karismatik, dan bucin akut pada pasangannya? Cemburuan adalah sifat yang mendominasi seorang Arga Rajendra Dirgantara, ceo sekaligus ketua gang Argasena ini harus menelan pahit-pahit...