40. Home Dirgantara

72 3 0
                                    

Vanka yang sudah sampai rumah pun kesal lalu segera bergegas masuk kamar.

Gibran anak sulung nya pun menghampiri Vanka yang hendak naik tangga dengan terburu-buru, saking kesalnya Vanka menaiki tangga dengan terburu-buru sehingga hampir terpeleset untung saja Gibran dengan sigap menangkap tubuh momi nya sebelum menyentuh lantai.

"Mami, kenapa sih coba kalo mami jatuh gimana hah?" marah Gibran.

"Diem Gibran mami lagi kesel" gerutu Vanka.

"Kesel sih kesel tapi gak gini juga mam, coba tadi kalo Gibran gak mau nangkep mami mami pasti udah jatuh ke lantai." jelas Gibran.

Deg Vanka teringat bahwa dirinya tengah mengandung anak ketiga, kenapa bisa dia seceroboh itu? Kalau saja dia jatuh itu bisa menyebabkan keguguran karena usia kandungannya masih muda.

"Mami?" panggil Gibran karena melihat Vanka tiba-tiba melamun.

"Hmm iya sayang?" beo Vanka setelah tersadar dari lamunannya.

"Mami mikirin apa? Kok mami bengong?"

"Mami mikirin adik kamu sayang"

"Bukannya Athar ada di kamar ya mam, emang kenapa dia?" tanya Gibran dengan raut wajah yang terlihat khawatir.

"Bukan dia gibran, mami lagi ngandung adek kamu, dan kalau saja kamu tadi gak nolong mami mungkin kita gak bakal ngeliat adek kamu lahir di dunia ini".

"Hah apa mam?" Gibran jelas syok mendengar kabar itu dia baru saja memiliki adik yang bahkan umurnya itu masih jauh di bawahnya sekarang dia akan memiliki adik lagi.

"Gibran are you okay?" tanya Vanka ketika melihat ekspresi wajahnya mulai berubah. Ya, Vanka mengerti Gibran pasti belum bisa menerima semua ini, karena Gibranlah orang yang pertama kali tidak menyukai kehadiran anggota baru di keluarga Dirgantara, Gibran merasa jika ada adik kasih sayang mami nya akan terbagi dan Gibran tidak menyukai itu.

Gibran pun berlari meninggalkan Vanka sendiri dan dia memilih masuk ke dalam kamar dengan membanting pintu kamar dengan keras.

Vanka tersentak kaget dan menutup kedua telinganya menggunakan tangan.

Si sulung memang bereaksi seperti itu begitu pun saat pertama kali dia mengetahui Vanka tengah mengandung anak keduanya yaitu Atharrazka.

Perlu waktu lama untuk Gibran menerima dan mau mengakui Athar sebagai adiknya lantas bagaimana nasib si kembar nantinya?.

Gibran memasuki kamar dengan perasaan marah, dia membanting pintu dan langsung merebahkan diri di kasur. Gibran mencoba merendam amarahnya karena gibran tidak mau melampiaskan kekesalannya kepada orang di rumah ini termasuk adik kesayangan nya yaitu Athar.

Walau sering bertengkar Gibran sangat menyayangi adiknya tersebut.

Gibran sering cemburu saat Vanka memberikan perhatian yang lebih kepada Athar namun jauh di lubuk hati kecilnya Gibran sangat menyayangi Athar.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sweet Family (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang