35. awal dari sebuah bencana

78 6 0
                                    


Daffa POV

Sejak kejadian di time zoon membuat Daffa menyusun rencana untuk menjebak Vanka membuat Vanka menghampiri dirinya dengan sendiri nya.

Daffa membujuk Evelyn untuk mengajak Vanka pergi ke sebuah cafe yang dia tentukan sungguh licik dia menggunakan sahabat baik nya untuk menjebak Vanka masuk ke dalam lubang buaya.

Dan bodoh nya Evelyn menyetujui hal konyol itu dia tidak menyadari apa yang akan terjadi pada pertemanan mereka sampai Vanka mengetahui Evelyn lah yang membantu Daffa untuk membawa nya ke cafe untuk menemui Daffa.

Hancur hanya itulah yang akan menggambarkan bagaimana pertemanan Vanka dan Evelyn kalo saja Vanka tau Evelyn bekerja sama dengan Daffa untuk menjebak nya. 

"Wait baby, permainan kita baru akan di mulai" dengan senyuman yang licik jari-jari lentik itu menulis satu persatu kata menyusun rencana agar Evelyn masuk ke dalam rencananya dan menyetujui nya dengan sangat mudah.

Evelyn
Online

Lyn, lo bisa bantu gue buat bikin vanka nemuin gue?

Enggak lab gila gue gak mau cari mati

Jangan khawatir Lyn, gue cuma mau pamitan sama Vanka buat yang terakhir kalinya. Gue mau nikah di amrik dan gak bakal balik ke indo lagi.

Okey

Setelah membaca balasan Evelyn, Daffa menunjukan senyuman kemenangannya itu. Akhirnya satu rencananya berhasil dan tinggal ke rencana selanjutnya untuk melancarkan aksinya.

Daffa menyiapkan semuanya dengan rencana yang matang yang dia susun sebaik mungkin kali ini rencananya untuk menjadikan Vanka seutuhnya menjadi miliknya harus berhasil.

_________________________________________________

Di sisi lain Evelyn sedang merasakan cemas dalam hatinya, dia tidak sepenuhnya percaya terhadap apa yang Daffa katakan di chat. Rasanya ada sesuatu yang akan terjadi tetapi Evelyn tidak tau apa itu rasa khawatir nya semakin menyeruak dalam hati ketika terpangpang nama Vanka di layar ponselnya. Ya wanita itu menelponnya pas sekali, saat dirinya tengah memikirkan Vanka, Vanka langsung menelponnya. Dia mendekat ke kasur dan mengambil benda pipih itu menggeser tombol hijau guna mengangkat telpon nya.

"Hallo" sapa seseorang di seberang sana dengan gembira.

Evelyn diam mematung dia tersenyum kikuk sebelum akhirnya membalas sapaan dari sahabatnya itu. "Haii, tumben nelpon kenapa?" Tanya nya mencoba menetralkan kegugupannya. Kelihatannya Vanka sedang berbahagia lantas apa jadinya jika Evelyn menghancurkan kebahagiaan serta menghancurkan kepercayaan vanka, sahabatnya sendiri.

"Gue kangen, lo gak kangen sama gue?" Vanka balik bertanya sambil mecebirkan bibirnya.

Evelyn terkekeh kecil "hehe gue juga kangen. Mau jalan-jalan" tawar Evelyn langsung.

"Mau" seru Vanka senang Evelyn memang sahabat terbaiknya.

"Oke gue jemput lo, gue ajak lo ke cafe" ketemu Daffa dua kalimat itu terakhir dia ucapkan sambil menjauhkan telpon dari mulutnya agar tidak terdengar oleh Vanka. Jujur di hatinya dia sangat takut, dia sudah membayangkan bagaimana wajah kecewa Vanka terhadap dirinya. Tapi dia tidak memiliki pilihan lain dia ingin Daffa segera menjauh dari kehidupan sahabat kesayangannya itu.

Sweet Family (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang