Perhatikan batasan usia, bocil dilarang mendekat.
Ceo muda tampan karismatik, dan bucin akut pada pasangannya? Cemburuan adalah sifat yang mendominasi seorang Arga Rajendra Dirgantara, ceo sekaligus ketua gang Argasena ini harus menelan pahit-pahit...
Vanka sudah meminta izin kepada suaminya untuk pergi berbelanja mengajak Athar ke supermarket terdekat saat mereka sedang sibuk melihat bahan makanan tiba-tiba ada seorang pria yang menghampiri Athar dan juga Vanka.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hai" sapa pria yang berada di belakang Vanka.
Vanka terperanjat kaget dan menengok kebelakang ia bertambah kaget melihat sosok pria yang berada di belakang nya itu.
"Eeee,, hai" balas Vanka gugup.
"Hai sayang, apa kabar" lelaki itu menarik senyuman lebarnya.
"Ngapain lo disini?" tanya Vanka to the point.
"Inikan tempat umum cantik siapapun boleh kesini".
"Ini siapa anakmu ya" tanyanya kemudian dan menatap anak kecil berusia 2 tahun sedang duduk di troli belanjaan.
"Dia anak gw" Canka memalingkan wajahnya dari pria itu.
Pria tersebut mendekati tempat Arthan berada. "Hallo kenalin nama om, om Daffa".
Daffa adalah mantan kekasih Vanka sebelum ia kenal dengan Arga yang menjadi suaminya saat ini. Lelaki yang memiliki nama panjang Daffa Pradipta Ghaisan ini masih saja terus mengganggu ketenangan hidup Vanka sepertinya ia tidak rela melepaskan Vanka bahagia dengan Arga.
"Nama dia siapa queen?" tanyanya kepada Vanka.
"Lo gak perlu tau!" balasnya ketus.
"Jangan judes-judes sayang kamu malah tambah cantik kalo kaya gitu" goda Daffa.
"Jangan kurang hajar lo! Gw udah punya suami". Vanka melenggang pergi dari hadapan Daffa dia tak ingin meladeni orang sakit jiwa seperti Daffa.
Daffa memeluk Vanka dari belakang.
"Lepasin gw Daffa" titah Vanka.
"Diem queen gw mau kita kaya dulu lagi" bisik Daffa di telinga Vanka.
"Gila lo ya! Gw udah punya anak sama suami lo jangan aneh-aneh deh!" Vanka mencoba melepaskan pelukan Daffa dengan sekuat tenaga.
"Diem!" bentak Daffa.
Vanka menghentikan perlawanan nya.
"Good girl, jangan banyak ngelawan sayang".
Vanka tidak tahu harus melakukan apa jadi dia mengeluarkan ponselnya dan mencoba menghubungi Gibran untuk meminta bantuan.
