Besok balik sekolah gue ada latihan futsal, Lo nggak ada niatan buat nonton gue gitu?
Jimin membuka mulutnya lebar. Ia sedang berteriak tanpa suara. Betapa bahagianya ia diajak Jungkook untuk menonton sesi latihan futsalnya.
"Emang boleh ya kak?" Tanyanya sambil tengkurap diatas kasur dengan kakinya yang dinaik turunkan. Dan ponsel yang menempel pada daun telinganya.
Kenapa sih Lo demen banget nanya gitu? Waktu makan bakso bareng temen-temen gue Lo juga nanya gitu
Jimin turun dari kasur. Lantas beranjak duduk di meja belajarnya. Ia membuka bukunya untuk mengerjakan PR matematika. Setelah itu menyalakan loud speaker di ponselnya.
"Bukan apa-apa, gue kan cuma wanti-wanti aja. Siapa tau ada yang nggak suka kalau gue ikut" ucap Jimin.Terdengar kekehan renyah dari dalam ponselnya.
Hahaha, siapa sih yang nggak suka sama Lo? Jawabannya nggak ada Jimin
Jimin tak menjawab. Ia terdiam karena sibuk mengerjakan tugasnya. Yang tanpa ia sadari jika ia telah mendiamkan Jungkook selama 10 menitan lamanya. Namun pria itu masih menunggunya dengan sabar. Ia tak mematikan panggilan teleponnya karena masih ingin bercengkrama dengan Jimin.
"Halo kak... Masih disitu kah?" Tanya Jimin setelah menyelesaikan soal yang pertama.
Masih kok, Lo lagi sibuk ya? Gue ganggu nggak?
Kepala Jimin menggeleng meski tak ada yang bisa melihatnya. "Nggak kok kak, justru gue seneng ada yang nemenin gue ngerjain PR" ucapnya.
Video call aja mau? Biar gue bisa liat muka Lo yang lagi serius nugas
"Nggak!! Nggak!! Malu ah video call lagi jelek gini" Jimin sedikit histeris. Bagaimana bisa ia menunjukkan wajahnya yang sedang kumuh begini. Bisa-bisa Jungkook malah ilfeel dengannya.
Lo mau gimana ge juga tetep cantik Jimin
Astaga gombalannya! Asdfsgsjskdk Jimin kan jadi maluuuuu. Ia bahkan sampai harus melipat bibirnya kedalam untuk menahan desiran hebat yang bergejolak di dalam hatinya.
"Yyaudah deh kalau Lo emang mau video call kak" ucapnya sebisa mungkin agar tidak terdengar gemetar.
Setelah mengatakan itu, tiba-tiba saja layar ponselnya langsung menunjukkan wajah Jungkook dengan rambut yang terlihat acak-acakan. Tapi malahan jadi ganteng banget eh tolong ini gimana sama hati Jimin??
Mengabaikan jantungnya yang berdetak tak beraturan, Jimin pun mengatur posisi ponselnya untuk diletakkan di angle yang bagus. Tentu saja agar wajahnya paling tidak terlihat cakep sedikit kek gitu.
"Nah kan kalau gini enak" ucap Jungkook. Sepertinya ia sedang rebahan di atas kasur melihat dari posisi kepala dan bantalnya.
"Lo nggak pa-pa gue diemin sebentar kak? Gue mau nugas MTK dulu nih, lagian si guru Lo rese banget dah. Baru juga dikasih tugas tadi siang, masa besok udah harus dikumpulin sih?" Jimin curhat. Emang dasar Pak botak plontos menyebalkan. Jimin kan jadi tak bisa santai-santai ngobrol sama kak Jungkooknya.
"Si botak ya? Emang rese dia mah. Dulu gue juga pernah nggak ada angin nggak ada hujan tiba-tiba disuruh ulangan harian sama dia. Kan asu" ucap Jungkook menggebu-gebu. Sesekali ia menyisir rambut hitamnya dengan jari tangannya yang berurat. Astogeh seksi banget dah gila. Bahkan kutang tetangga aja kalah seksi dari dia.
"Iya!! Nyebelin banget kan?!"
"Emang gitu orangnya. Tapi gitu-gitu juga guru kita, harus kita hormatin ya. Mending sekarang Lo kerjain aja dulu tugasnya. Gue nggak pa-pa kok harus nunggu" Jungkook mengubah posisi tidurnya dari telentang menjadi serong ke kanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
VARSHA || KOOKMIN [✓]
FanfictionSemua orang suka hujan. Namun tidak dengan Jimin. Laki-laki itu benci hujan, lebih lagi ia takut dengan hujan. Tak masalah jika pada saat hujan ia berada di dalam ruangan tertutup. Namun akan menjadi masalah jika ia melihat atau bahkan marasakan huj...