Flashback 3 tahun lalu
Yoongi dan Jimin sedang asik memainkan game bot mereka. Yoongi yang duduk di bangku kelas 2 SMP terduduk di atas kasur kamar Jimin. Mereka berdua memiliki selisih umur 2 tahun, yang mana itu berarti Jimin duduk di bangku SD kelas 6.
Mata keduanya terfokus ke arah game ditangan. Tanpa disadari, Jimin bahkan sampai memeletkan lidahnya saking fokusnya ia untuk memenangkan pertandingan.
Namun seketika kesenangan pun berhenti saat suara Agatha terdengar nyaring di telinga.
"JIMIN... SAYANG TOLONGIN MAMA NAK" Panggil Agatha dari arah dapur. Ia sedang menyiapkan makan malam untuk keluarganya.
Mendengar panggilan tersebut, Jimin pun menghentikan permainannya. Kemudian ia keluar dari kamar dan menghampiri sang mama ke dapur.
"Kenapa ma?" Tanya Jimin.
Agatha menghentikan pergerakan tangannya yang sedang menumis bumbu. "Sayang, tolongin mama beliin telur di warung ya? Mama lupa tadi mau beli"
"Yah ma tapi kan udah malem, cuacanya juga mendung. Kalau ujan gimana?" tolak Jimin tak enak hati. Sejujurnya ia takut keluar sendirian malam-malam begini. Takut ada hantu.
"Nggak bakal hujan sayang. Warungnya deket kok cuma di sebrang aja" Agatha kembali menumis masakannya. Ia sudah kepalang kotor, jadi terpaksa harus meminta bantuan anaknya.
"Yaudah deh" ucap Jimin malas.
"Makasih ya sayangnya mama" Agatha mengelus puncak kepala Jimin dengan lembut. Lalu mengecup puncak kepala anak bungsunya itu.
Jimin kemudian beranjak pergi dari dapur. Namun bukannya langsung menjalankan perintah sang mama, Jimin malah kembali ke kamarnya.
"Kak ayok temenin!!" Pinta Jimin pada sang kakak yang masih asik bermain dengan games nya.
"Nggak mau ah sendiri aja gih"
Jimin menghampiri Yoongi ke atas kasur dan mengguncang tubuh pria itu. "Kak ayolah, kan mama yang nyuruh"
Yoongi menepis tangan Jimin pelan "Mama nyuruhnya kamu, bukan aku. Males ah"
"Kaaaaakkkk ayok temeniinn" Jimin masih bersikeras untuk mengajak Yoongi menemaninya.
Gerah dengan perbuatan Jimin, terpaksa Yoongi pun menuruti kemauan adiknya itu. Kupingnya sakit mendengar rengekan darinya."Yaudah yaudah cepet"
Seketika Jimin langsung tersenyum sumringah. Mereka kemudian beranjak pergi menuju ke warung kelontong. Agatha bilang warungnya dekat, tapi sebenarnya tidak terlalu dekat. Mereka harus berjalan sejauh 100m terlebih dahulu untuk sampai ke warung tersebut. Ditambah lagi mereka harus menyebrang jalan.
"Bu, mau beli telur setengah kilo ya Bu" ucap Jimin pada ibu pemilik warung.
"Nih dek"
Jimin menerima telur dari ibu warung, lalu memberikan uang kepadanya "makasih Bu"
Setelah itu mereka bergegas pulang. Namun diperjalanan, tiba-tiba saja hujan turun dengan sangat deras. Mereka berdua pun panik. Langsung saja Yoongi menutupi kepalanya dengan kedua tangan. Kemudian mereka berjalan cepat untuk mencapai rumah.
"Kak tungguin kenapa sih?" Ucap Jimin berusaha untuk mensejajarkan langkah mereka.
Namun Yoongi sama sekali tak menggubris perkataan Jimin. "Kamu lama! Ujan nih" ucapnya. Lalu tiba-tiba berlari meninggalkan Jimin karena hujan yang semakin deras mengguyur.
"Kak jangan lari.... Jangan tinggalin aku kak" Jimin berusaha untuk mengejar Yoongi yang sudah cukup jauh dari dirinya. Jalanan terlalu gelap, Jimin takut tiba-tiba ada sosok yang muncul di belakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
VARSHA || KOOKMIN [✓]
FanfictionSemua orang suka hujan. Namun tidak dengan Jimin. Laki-laki itu benci hujan, lebih lagi ia takut dengan hujan. Tak masalah jika pada saat hujan ia berada di dalam ruangan tertutup. Namun akan menjadi masalah jika ia melihat atau bahkan marasakan huj...