Tiga Lima

328 30 5
                                    

Caffe daun hijau. Nama tempat yang saat ini tengah ramai dikunjungi oleh muda-mudi di Jakarta. alasannya karena interior caffe ini begitu menarik dan unik. Terlebih lagi lampu-lampu yang bergantung dari plafon caffe dihiasi dengan beberapa tanaman menjalar di sekitarannya, juga meja dan kursi yang terbuat dari kayu hingga menciptakan kesan nature yang begitu kental.

Jangan lupakan jika terdapat sebuah pohon yang tertanam di tengah-tengah bagian caffe ini. Membuatnya terlihat begitu estetik dan juga tentram.

"Kakak nemu dari mana sih tempat ini?" Tanya Jimin. Matanya sibuk menjelajahi setiap hiasan oriental yang terpajang disetiap sudut caffe yang jaraknya tak begitu jauh dari sekolahnya. Sementara mulutnya tak berhenti untuk mengagumi ide cemerlang dari sang owner caffe yang berhasil membuat banyak orang tertarik untuk berkunjung ke tempat ini.

Sedangkan Jungkook malah memandang penuh kagum ke arah Jimin. Lihatlah kedua matanya yang melengkung cantik ketika senyumnya yang begitu manis sedang terbit. Tak lupa pipi sedikit chubby dengan semburat merah di setiap sisinya. Juga bibir penuh yang terlihat juicy dan plumpy. Bagaimana bisa ada manusia se indah dirinya. "Aku punya pacar kenapa cantik banget sih? Jadi takut diambil orang" ucap Jungkook tak menjawab pertanyaan Jimin sebelumnya.

"Apaan sih kak orang lagi nanya malah bahas yang lain"

Jungkook memajukan kursinya untuk semakin dekat ke arah meja. "Nggak..., tapi beneran kamu cantik banget Jimin" tangan Jungkook terulur untuk menyampirkan anak rambut Jimin yang menutupi wajah kekasihnya. "Tuh, cantik banget deh serius"

"Kakakkk" rengek Jimin yang tersipu malu. Gombalan Jungkook ternyata masih ampuh untuk membuat hatinya tak karuan.

"Beneran deh, aku takut banget kamu diambil orang" ucap Jungkook menggenggam tangan Jimin.

"Justru aku yang takut kalau kakak diambil orang. Mulai dari si cabe-cabean tiga serangkai sampe sahabat kakak yang deket banget sama kakak"Jimin murung. Tak tau bagaimana dirinya jika Jungkook sampai berpaling. Pasti rasanya akan sakit bukan?

Mata Jungkook melotot. "Hah? Kamu takut Jieun ngerebut aku? Kamu cemburu sama Jieun?" Jika tiga serangkai, maka Jungkook akan paham. Namun Jieun? Kenapa Jimin malah cemburu pada wanita itu? Ia kan hanya sahabat Jungkook saja.

"Yaiyalah aku cemburu. Kakak deket banget sama dia. Bahkan orang-orang disekolah aja taunya kakak pacaran sama kak Jieun, huh" Jimin menyilangkan tangannya didepan dada. Wajahnya terlihat lucu ketika cemberut.

Karena gemas, Jungkook pun mencubit pipi Jimin hingga kekasihnya meringis. "Jangan cemburu sama Jieun, aku nggak pernah suka sama dia. Kita tuh udah kayak adek kakak karena temenan sedari kecil"

Jimin tak terima, dulu mereka berdua kan juga hanya teman. "Tapi kita kan dulunya juga cuma temen aja kak. Siapa yang tau temen bisa berubah jadi pacar?"

"Siapa bilang cuma temen? Dari awal kenal kamu, aku nggak pernah anggap kamu sebagai temen aku" ujar Jungkook. Memang benar, dari awal mereka dekat, Jungkook tak pernah berniat untuk menjadikan pria itu hanya sebagai temannya, karena ia menginginkan lebih dari itu.

"Maksudnya?"

"Dari awal banget kenalan sama kamu, aku udah ada rasa tertarik sama kamu sayang. Jadi emang niat awal aku bukan buat jadiin kamu sebagai temen aku, tapi ya buat jadi pacar aku" jelas Jungkook.

Dan Jimin hanya diam karena bingung. Jadi, Jungkook memang sudah menyukai Jimin dari awal. Tapi sejak kapan? Apakah sejak MPLS? Atau saat Jungkook memanggil dirinya di kelasnya?

"Masa sih? Emang sejak kapan kakak tertarik sama aku?"

"Sejak kamu bilang kalau kamu takut hujan. Mulai dari hari itu aku bertekad pengen kenal kamu lebih jauh. Tapi lama kelamaan aku sadar kalau aku suka sama kamu Jimin. Dan setelah aku tau alasan dibalik rasa takut kamu sama hujan, aku yakin aku harus melindungi kamu. Karena aku nggak mau kamu sakit, aku nggak mau kamu rapuh. Aku sayang kamu Jimin, aku cinta kamu"

VARSHA || KOOKMIN [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang