Huang.Renjun00 has followed you
"Woiii! Anjir hahahah akhirnya dibukain jalan juga gue" ucap Jaemin yang sedang terbaring di atas kasur empuknya. Ia memeluk ponsel ditangannya dengan senyum manis yang tak pernah hilang di wajah.
*******
"Loh Joon?" Tanya Jimin bingung karena ada Namjoon di rumahnya. Ia Baru saja pulang dari sekolah di antar oleh Jungkook. Yang mana itu berarti Namjoon juga baru pulang dari sekolah. Namun entah kenapa, laki-laki itu malah sudah duduk dengan manis di rumahnya.
"Eh Jimin"
"Lo ngapain disini?" Tanya Jimin lagi.
Namjoon menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Abis jemput kakak Lo hehe"
Mata Jimin terbelalak, jadi kakaknya itu sudah menerima perjodohan ini? Maksud Jimin, benarkah Yoongi sudah tak keberatan dengan ini semua? Padahal pria itu sempat histeris hingga kehilangan kendali akan dirinya sendiri. Maka dari itu lah, untuk menuntaskan rasa penasarannya, langsung saja Jimin duduk di hadapan Namjoon. Selain itu, Jimin juga masih penasaran tentang bagaimana perjodohan mereka bisa terjadi. Pasti ada alasan dibalik semua ini, tak mungkin tiba-tiba saja para orangtua sepakat untuk saling menjodohkan anak mereka. Apalagi jika dilihat-lihat, orangtua Namjoon bukan tipikal orangtua yang akan mengekang kebebasan anaknya.
"Joon, jadi kakak gue udah nerima perjodohannya?"
"Kenapa nggak Lo tanya sendiri aja sama kakak Lo?" Bukannya menjawab, Namjoon malah bertanya balik kepada Jimin. Ia tebak, pasti hubungan kedua kakak beradik ini tidak begitu baik.
Jimin pun tertawa canggung. "Ahaha euhm gue nggak terlalu deket sama kakak gue"
"Oohh belum, dia belum terima dijodohin"
Alis Jimin menukik. "Tapi kok bisa pulang bareng Lo?"
Namjoon kemudian memperbaiki posisi duduknya. Ia menegakkan tubuhnya agar bisa lebih leluasa berbincang dengan Jimin. "Bokap Lo nggak bisa jemput karena ada meeting dadakan jadi gue yang jemput kakak Lo. Walaupun awalnya selalu nolak karena keras kepala, tapi akhirnya dia mau ikut gue setelah gue paksa hahah"
"Iya emang keras kepala banget dia" Jimin ikut tertawa. "Eh tapi kalau gue boleh tau nih ya, kenapa sih kalian bisa dijodohin? Lo tau alesannya apa?"
Namjoon diam karena bimbang. Ia memang mengetahui alasan dibalik semua ini, namun ia tak yakin untuk memberitahukannya kepada Jimin atau tidak. Dia takut dihakimi oleh pria yang membuat hatinya berdebar tak karuan ini. "Gue...." Namjoon menimbang-nimbang kembali. "Gue tau" ucapnya kemudian.
Ini dia
Jimin bersemangat untuk mengetahui kebenarannya. "Jadi kenapa Joon?"
"Gue dijodohin sama kakak Lo karena tanggungjawab"
"Maksudnya? Kenapa harus tanggungjawab? Emang Lo apain kakak gue?"
"Bukan gue, tapi...." Namjoon ragu.
"Tapi apa??"
Setelah menarik nafas panjang, Namjoon akhirnya menjawab. "Tapi kakek gue"
"Hah?"
Namjoon akhirnya mengakui semuanya. "Kalau nggak salah 3 tahun yang lalu, kakek gue nggak sengaja nabrak kakak Lo. Waktu itu cuaca lagi hujan makanya bikin pandangan kakek gue kabur ditambah lagi hari juga udah malem. Jadi dia nggak bisa liat kalau ada kakak Lo yang tiba-tiba nyebrang..."
".....Dia bawa kakak Lo ke rumah sakit. Tapi dokter bilang kalau kakak Lo mengalami kelumpuhan Monoplegia. Dia akhirnya janji sama nyokap Lo kalau dia bakal tanggungjawab untuk pengobatan dan masa depannya. Dan ya... Karena nyokap Lo khawatir sama masa depan kakak Lo, akhirnya dia minta pertanggungjawaban dengan menjodohkan dia sama gue"
Jimin tergugu. Tak menyangka jika dunia akan sesempit ini. "Jadi itu alesannya kenapa Lo nggak bisa nolak?"
Namjoon mengangguk. "Iya"
Jimin akhirnya mengerti. Ia hanya tak dapat berkata-kata karena kejadian ini begitu mengejutkan untuknya. "Tapi bukannya kakak gue udah nolak ya Joon? Kenapa Lo masih bertahan?"
Bahu Namjoon terangkat. "Entah, mungkin karena gue juga butuh kakak Lo"
"Maksudnya?"
"Gue juga butuh dia buat move on dari orang lain haha siapa tau kita bisa sama-sama saling butuh" jelas Namjoon.
Jimin menenggak ludahnya dengan susah payah. "Siapa?" Ia malah bertanya.
"Ada deh, pokoknya orangnya itu lucu banget. Tapi sayangnya udah jadi milik orang lain" ucap Namjoon tersenyum getir.
Jimin tak menjawab lagi, entah ia kegeeran atau bagaimana tapi ia berpikir jika seseorang yang Namjoon maksudkan itu adalah dirinya. Sebab mata Namjoon seakan berbicara jika ini loh, yang gue maksud itu Lo. Itu lah mengapa ia berpikir demikian.
"Nggak pulang juga Lo?! Harus gue usir sampe berapa kali hah?!"
Tiba-tiba Yoongi datang langsung menegur Namjoon. Membuat Jimin segera tersadar dan akhirnya bangkit untuk pamit ke dalam kamarnya. Rasa penasarannya sudah terjawab oleh Namjoon. Ia pun membiarkan kedua orang itu untuk menghabiskan waktu mereka bersama. Siapa tau Namjoon benar, semoga mereka bisa sama-sama saling membutuhkan. Setidaknya, kakaknya itu bisa sedikit berbahagia.
"Sini duduk dulu kita ngobrol-ngobrol" ucap Namjoon.
"Nggak! Pulang deh sono, ganggu!" Ucap Yoongi sadis.
Mulut Namjoon pun menganga karena terkejut dengan omongan Yoongi yang begitu nyelekit.
Alhasil, melihat Namjoon yang seperti ini malah membuat Yoongi tak tega. Ia kemudian menuruti permintaan Namjoon untuk duduk di sebelahnya. "Mau ngapain sih emang?" Tanya Yoongi.
"Gue mau nanya"
"Yaudah nanya apaan? lama deh"
"Lo sama Jimin musuhan ya? Gue liat-liat dari pertama kali gue kesini, kayaknya Jimin dimusuhin sama keluarga Lo" Tanya Namjoon.
Bibir Yoongi terkatup rapat. Matanya memandang kosong menatap kehampaan ruang.
"Kok diem?"
"Eh? Ah euhm bukannya dimusuhin, tapi nggak tau lah Lo nggak perlu tau"
"Nggak boleh gitu, biar gimanapun dia keluarga Lo Yoon. Masa Lo nggak sayang sama dia sih" Namjoon menasihati. Jangan sampai mereka menjadi begitu jauh.
"Siapa bilang gue nggak sayang?"
"Nah kalau gitu jangan dingin banget ke adek Lo lah"
"Bacot ah mending pulang deh Lo!"
*******
Jimin masuk ke dalam kamarnya. Tasnya ia letakkan di sembarang tempat. Setelah itu ia beranjak ke arah kasurnya, berniat untuk mengistirahatkan sejenak tubuhnya dengan merebahkan diri. Matanya terpejam seraya bernafas secara teratur. Ia memposisikan dirinya seperti itu selama beberapa menit sebelum akhirnya bangkit untuk mulai membersihkan diri.
Kakinya membawa dirinya untuk mengambil kembali tas nya yang tergeletak di atas lantai dingin. Setelah itu memindahkannya di atas meja belajarnya. Namun sesaat kemudian, matanya menangkap sebungkus plester di atas meja.
Kak Yoon?
--------------------
Hope you guys like it 🤗
See you in the next chapter 💕
Jangan lupa vote and comment nya ya guys ✨
KAMU SEDANG MEMBACA
VARSHA || KOOKMIN [✓]
FanfictionSemua orang suka hujan. Namun tidak dengan Jimin. Laki-laki itu benci hujan, lebih lagi ia takut dengan hujan. Tak masalah jika pada saat hujan ia berada di dalam ruangan tertutup. Namun akan menjadi masalah jika ia melihat atau bahkan marasakan huj...