BEGINNING OF TEROR

106 36 1
                                    

.
.
.
Tandai bila ada typo guys.
Happy reading for you all-!!

Btw kalian suka gak si?.
.
.
.
.
.

Burung burung telah menyuarakan melodinya pertanda bahwa fajar tlah tiba. Aku terbangun dari tidur lelap ku karna sinar mentari yang mulai bersinar menyilaukan mataku.

Aku bergegas pergi mengambil air wudhu dan kemudian sholat seperti biasa, setelah itu aku melakukan rutinitas harian ku, yahh seperti biasa juga Rayza masih setia mengirimi ku pesan, aku tersenyum karna tak henti henti nya lekaki itu mengirimi ku pesan.

Rayza ʚ♡⃛ɞ(ू•ᴗ•ू❁) :
Nifaa
Bangun yahh
Sholat
Nanti aku anter ke sekolah
Sekalian ketemu abi

Me :
Rayza pagi bgt
Nanti dlu lah
Kan berangkat sekolahnya masih nanti

Rayza ʚ♡⃛ɞ(ू•ᴗ•ू❁) :
Gapapa
Gue cuma pengen ketemu abi.

Pesan singkat Rayza itu membuat ku merasa senang, yah Rayza memang dekat dengan abi dan umi semenjak kepergok sering mengantarkanku pulang sekolah.
Aku pun bergegas siap siap untuk pergi ke sekolah karna Rayza juga berniat mengajakku berangkat awal.

Setelah siap aku pun turun dari tangga untuk menyiapkan sarapan ku sendiri juga kopi untuk abi, yah aku memang terkadang mandiri, sekalian juga aku menyiapkan bekal untuk ku dan untuk Rayza.

Tok tok tok...

Suara ketukan berasal dari pintu, yah tak lain dan tak bukan itu Rayza, abi membukakan pintu untuk Rayza dan mempersilahkan nya untuk masuk dan duduk diruang tamu.
"Kunaon eta kang Rayza dateng pagi banget?. " tanya abi sembari menuangkan kopi yang aku siapkan tadi.
"Anu abi...Rayza mau jemput Nifa. Berangkat awal gtu. " ucap rayza tersenyum sehingga memperlihatkan lesung nya yang manis.
Abi terkekeh mendengar jawaban Rayza, dan menggeleng pelan.
Aku bergegas pergi menuju ruang tamu untuk berangkat karna bekal yang ku persiapkan sudah jadi.
"Abi...Nifa pamit yah. " ucapku sembari mencium punggung tangan abi.
Abi tersenyum kemudian mengisyaratkan untuk hati hati di jalan, kemana umi? Yah umi sedang ada acara di rumah tetangga pagi pagi sekali.
Rayza menuntunku keluar dan pergi dari rumah, ia memakai kan helm padaku kemudian menaiki motornya dan mempersilahkan aku untuk duduk diboncengannya. Yahh tak heran lagi memang rayza suka sekali mengebut, hingga terkadang aku memeluknya erat erat karna takut jatuh.

Sesampainya di sekolah Rayza mengajakku pergi ke markas matrix gang yang berada dekat dengan sekolah.

"Eh rayza, tumben mampir pagi pagi?. " ucap adnan dengan senyum tengilnya ke arahku.

"Gue pengen bicarain sesuatu, " ucap rayza agak bingung ingin kesal karena tatapan adnan padaku

"Wihh apaan tuh bro?. " sahut excel yang kepo dengan topik kali ini

"Gue minta kalian kawal keluarga yonaga!. " ucap rayza sangat percaya pada gang motor itu

"Tumben? Kenapa sama keluarga lo?. " tanya gabriel penasaran

"Hooh tenan, kok lu pengen kita kawal?. " tanya Marvel yang sedang menghisap rokok nya itu.

"Gue perlu aja, gue percaya sama kalian. " ucap rayza tersenyum smirk ke arah matrix gang.


Adnan menghembuskan nafas panjang lalu menepuk pundak rayza sebanyak dua kali
"Percayai kita, udh santai. " ucap adnan seperti tak ada beban.
Rayza tersenyum kemudian berpamitan dengan anggota matrix gang dan pergi meninggalkan markas itu.
Aku hanya mengikuti langkah besar rayza dan hanya terdiam tanpa kata kata.

Aksara Nifa [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang