END OF TEROR

13 9 0
                                        

Rayza mengurunkan niat untuk menghubungi nifa dan langsung pergi ke asrama nifa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rayza mengurunkan niat untuk menghubungi nifa dan langsung pergi ke asrama nifa.
Ia bergegas pergi, dengan senyum berbunga bunga.

"Nifaaa, ada rayza tuh. " panggil sivwa, aku tanpa pikir panjang langsung pergi ke parkiran dengan senyum sumringah.

"Faa, hasil persidangan nya memuaskan. " ucap rayza memeluk erat tubuhku.
"Wahh, syukurlah zaa. " ucapku mengelus elus rambut nya.
Rayza menangis sesenggukan sembari memelukku, memang suatu kabar yang sangat bahagia.
"Gue ga perlu lagi nge khawatirin lu, keluarga yonaga juga udah aman faa. " ucapnya dalam tangis itu.
Aku tersenyum, sembari mengusap punggungnya.
"Syukur deh zaa, sekarang lu ga perlu merasa bersalah lagii ya kan. " ucapku yang dibalas dengan anggukan rayza.

Beberapa menit kemudian, rayza sudah tenang, ia tak lagi menangis.
"Zaa, udah makan malam belum?. " tanyaku.
Rayza menggelengkan kepala, pertanda ia belum makan sama sekali.
"Yokk, ke resto!! Ajak matrix gang jugaa. " ucapku,
"Gak mauu, maunya sama nifa. " ucap rayza memanyunkan bibirnya.
Arghh gemashh sekalii.
"Ehh iyya dehh iyya. " ucapku lalu naik ke boncengan rayza.
Rayza mengendarai motornya dengan kecepatan stabil.

Sesampainya di resto, aku menggandeng tangannya dan berjalan mendahuluinya,
"Ehh zaa, gimana kalau kita puas puasin hari ini?. " tanyaku.
"Puas puasin? Memang kenapa fa? " tanya rayza sembari menaikkan satu alisnya.
"Besok nifa persiapan lepas jabatan, juga besok adalah persiapan buat wisuda kita kan. " ucapku.

(FYI sekolah SMA bela Nusantara ini tidak mengadakan ujian tulis untuk kelulusan, melainkan ujian untuk kelulusan adalah ujian praktek. Dan ujian itu dilaksanakan pada semester 1 akhir.)

Rayza mengangguk, pertanda ia mengerti. Aku dan rayza pun duduk dan memesan makanan.
"Emm, americano satu, lemonade squashh 1 sama spagetti nya 2 mbak. " ucapku memesan makanan.
"Ehh lo kenapa pesan lemonade anjir.?. " tanya rayza.
"Gapapa zaa, lagi pengen. " ucapku santai.
"Ga boleh, lu ga boleh minum yang asem asem nifaa. " ucap rayza.
"Ihh tapi udah terlanjur pesenn. " ucapku mengelak. Rayza bergegas berdiri, menghampiri pelayanan resto dan mengganti pesanannya. Setelah selesai ia pun kembali duduk di hadapan ku.
"Udah gue ganti, bandel. " ucap rayza mencubit pipiku.
"Ihhh, lu ganti apaa cobaa??. " tanyaku.
Rayza tersenyum,
"Air putih. " ucapnya sembari tertawa.
"Ihhh rayzaaa, masa aku minumnya air putih doang sih, jahat banget. " ucapku memanyunkan bibir.
"Enggak lah maniss, lo rayza pesenin choco strawberry smoothies. " ucap rayza.
"Lohh, kok lebih mahal dari rayza " ucapku.
"Gapapaa, sekali kali sayangg. " ucap rayza kembali mengusap pipiku.

Sekitar 20 menit kami menunggu, akhirnya pesanan kami pun datang.
"Zaaa." panggil ku, rayza pun melihat kelopak mataku dengan tatapan teduh.
"Kenapa lagi sayang??. " tanya rayza.
"Hoammm, ngantukk. " ucapku manja.
"Lohh, belum dimakan ini, masa iya mau tidur. " ucap rayza.
"Emmm, ngantukkk. " rengek ku, rayza pun meletakkan tangannya dimeja, agar kepalaku tak bersandar langsung ke meja. Tangannya hangat menapaki meja yang dingin, aku pun memejamkan mataku dalam keromantisan nya.

Tak lama kemudian.

"Sayangg, bangunnn dongg. " ucap rayza.
Aku membuka perlahan kelopak mataku, kemudian aku melihat pria yang sedari tadi bersamaku dan menjagaku, tampan sekali ia.
"Lohh udah di rumah?. " tanyaku pada rayza. Aku melihat ke sekeliling, tampak foto keluarga yonaga , yaaa tak lain tak bukan ini adalah kediaman yonaga.
"Kokk nifa disini sih?. " tanyaku, rayza hanya tersenyum kemudian menyodorkan spagetti dan Choco strawberry smoothies.
"Lohh ini yang tadi?. " ucapku, terbelalak melihat makanan resto ini.
"Iyya sayang, salah siapa tidur. " ucap rayza mengusap kepalaku,
"Udah dinginn . " ucapku manja.
Rayza pun mengambil bungkusan spagetti dan membawanya pergi ke dapur. Yaaap, dia memasaknya lagi.

Sekitar 5 menit kemudian, rayza kembali membawakan spagetti panas dari dapur.
"Inii, udah panass, dimakan ya. " ucap rayza mengambilkan sesuap spagetti ke mulutku. Aku pun memakan spagetti itu dengan lahap, rayza tersenyum hingga melibatkan lesung pipinya yang manis.
"Zaaa, jangan senyumm, nanti nifa diabetes loh. " ucapku, rayza pun terkekeh lalu mengusap pipiku.
"Gemes banget sama bayi beruang. "Ucap rayza yang membuat pipiku memerah bagai tomat.

10 menit kemudian, aku telah menghabiskan makanan dan minuman ku.
Aku melihat ke arah jam, wahhh sudah pukul 22.00,matii gueee. Asrama nya pasti udah ditutup niii.
" zaa, asrama nya udah tutup. " ucapku sembari menunjuk ke arah jam.
"Nginep ajaa, aman. " ucap rayza.
"Baju ku?. " tanyaku, yann tentu gerah mengenakan baju yang tadi.
Rayza menggandeng tanyaku dan menuntunku ke ruang tamu, aku melihat nyonya yonaga sedang duduk di sofa dan berbicara dengan kakak perempuan rayza.
"Mah, ada baju cewek ga?. " tanya rayza, spontan nyonya yonaga dan kakak rayza melihat ku.
"Ada, buat dek nifa yah?. " tanya kakak perempuan rayza.
"Yaiyalah, yakali buat gue njir. " ucap rayza, seketika mamah dan kakak perempuan rayza terkekeh.
"Ayoo, kakak anterin ke kamar. Kamu pilih aja yang mana. " ucap kakak perempuan rayza dengan ramah.
Aku mengikuti langkahnya, ia menatapku dengan senyum ramah.
"Inii, pilih sendiri ya. " ucap kakak perempuan rayza.
Aku pun memilih baju tidur dengan celana pendek, karna aku terbiasa mengenakan pakaian seperti itu ketika tidur.
Setelah aku mengganti pakaian, aku mencoba berdiri di kaca.
"Woahh body nya imut yah. " ucap kakak perempuan rayza.
"Ehh, enggak kok kak. " ucapku malu malu.
"Eh iya, lu kok bisa suka sama adek gue sih? Dia kan ceroboh, dingin kayak kulkas, udah gtu judes lagi. " ucap kakak perempuan rayza.
"Ehh, saya suka udah lama kok kak, cuma yahh rayza nya aja yang ga respon. " ucapku
"Yaelah, cowo banyak kenapa lu sukanya sama adek gue sih. " ucap kakak perempuan rayza dengan tatapan heran.

Aku terdiam sejenak lalu menghembuskan nafas panjang,
"Semuanya tergantung hati sih kak, aku juga udah nyamannya sama rayza kok. Bagi nifaa, rayza itu rumah yang sempurna. " ucapku,lalu kakak perempuan rayza mengusap pucuk kepalaku dengan lembut.
"Adek gue beruntung banget. " ucapnya lalu pergi ke luar kamar.
Rayza pun masuk dengan senyum khasnya,
"Tidurr, udah malemm. Besok kan lo harus sekolah. " ucap rayza langsung menidurkan ku.
Aku pun memejamkan mataku dan terlelap dalam dunia mimpi.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aksara Nifa [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang